Pertamina Akui Vi-Gas Sepi Peminat
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengakui penggunaan bahan bakar Vi-Gas masih sepi peminat. Bahkan, dalam setahun bahan bakar yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor ini hanya terjual 800 metrik ton.
Vice President Domestic Gas Direktorat Pemasaran Pertamina B Trikora Putra menuturkan, bahan bakar yang diperkenalkan sejak 2008 ini membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat terus dikembangkan.
"Jadi, antara pengguna dan penyediaan produk kayak ayam dan telur. Mana yang duluan. Jadi karena masih tahap terus dikembangkan, tentunya perlu dorongan dari berbagai stakeholder. Kita sudah memulai lagi sejak 2008, yang sempat agak sedikit vacuum," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Menurutnya, penjualan bahan bakar ini masih sepi peminat lantaran konsumennya maju mundur. "Kayak angkot dia sudah dipasang konverternya, tapi mereka enggak berkelanjutan. Jadi tidak berkembang signifikan," jelas dia.
Trikora menyebutkan, investasi yang dibutuhkan untuk satu SPBU Vi-Gas hanya sekitar Rp2 miliar, yang dipergunakan untuk dispenser dan tankinya.
"Target penjualan semaksimal mungkin, sampai 10 ribu pun kita akan lakukan itu. Karena, ini sangat tergantung sama konsumen itu sendiri," pungkasnya.
(Baca: Pasang Konverter Kit Vi-Gas Butuh Rp15 Juta)
Vice President Domestic Gas Direktorat Pemasaran Pertamina B Trikora Putra menuturkan, bahan bakar yang diperkenalkan sejak 2008 ini membutuhkan dukungan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat terus dikembangkan.
"Jadi, antara pengguna dan penyediaan produk kayak ayam dan telur. Mana yang duluan. Jadi karena masih tahap terus dikembangkan, tentunya perlu dorongan dari berbagai stakeholder. Kita sudah memulai lagi sejak 2008, yang sempat agak sedikit vacuum," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Menurutnya, penjualan bahan bakar ini masih sepi peminat lantaran konsumennya maju mundur. "Kayak angkot dia sudah dipasang konverternya, tapi mereka enggak berkelanjutan. Jadi tidak berkembang signifikan," jelas dia.
Trikora menyebutkan, investasi yang dibutuhkan untuk satu SPBU Vi-Gas hanya sekitar Rp2 miliar, yang dipergunakan untuk dispenser dan tankinya.
"Target penjualan semaksimal mungkin, sampai 10 ribu pun kita akan lakukan itu. Karena, ini sangat tergantung sama konsumen itu sendiri," pungkasnya.
(Baca: Pasang Konverter Kit Vi-Gas Butuh Rp15 Juta)
(izz)