Kisruh KPK-Polri Pengaruhi Minat Investor Asing
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Ryan Kiryanto menilai, kisruh yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI (Polri) akan berdampak pada minat investor asing berinvestasi di Indonesia.
Salah satunya para investor menjadi bingung dan wait and see untuk menanamkan sejumlah modal di dalam negeri. "Karena, salah satu instrumen untuk menciptakan kepastian hukum adalah adanya sinergitas antara para lembaga penegak hukum dengan satu sama lain," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Menurutnya, ketika tidak ada kepastian hukum di dalam suatu negara maka para investor enggan masuk. Alasannya karena ketertarikan mereka berkurang.
"Di saat tidak ada kepastian hukum, investor tak mau masuk. Karena lembaga-lembaga peringkat asing menilai kepastian hukum merupakan salah satu daya tarik berinvestasi," jelas dia.
Untuk itu, lanjut Ryan, jika dalam faktanya terdapat gesekan yang terjadi di antara kedua lembaga penegak hukum, maka akan lebih baik tidak dibawa ke ranah politik serta publik.
"Jika ini dibawa ke ranah publik, maka orang yang enggak mengerti itu jadi ikutan ngomong dan pastinya berdampak kepada mindset para investor," tandasnya.
Salah satunya para investor menjadi bingung dan wait and see untuk menanamkan sejumlah modal di dalam negeri. "Karena, salah satu instrumen untuk menciptakan kepastian hukum adalah adanya sinergitas antara para lembaga penegak hukum dengan satu sama lain," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Menurutnya, ketika tidak ada kepastian hukum di dalam suatu negara maka para investor enggan masuk. Alasannya karena ketertarikan mereka berkurang.
"Di saat tidak ada kepastian hukum, investor tak mau masuk. Karena lembaga-lembaga peringkat asing menilai kepastian hukum merupakan salah satu daya tarik berinvestasi," jelas dia.
Untuk itu, lanjut Ryan, jika dalam faktanya terdapat gesekan yang terjadi di antara kedua lembaga penegak hukum, maka akan lebih baik tidak dibawa ke ranah politik serta publik.
"Jika ini dibawa ke ranah publik, maka orang yang enggak mengerti itu jadi ikutan ngomong dan pastinya berdampak kepada mindset para investor," tandasnya.
(izz)