AP II Berencana Terbitkan Obligasi Rp6 T

Rabu, 11 Februari 2015 - 12:12 WIB
AP II Berencana Terbitkan...
AP II Berencana Terbitkan Obligasi Rp6 T
A A A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II berencana menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp6 triliun.

Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, PUB obligasi sebesar Rp6 triliun tersebut akan diterbitkan perseroan dalam dua tahap. Untuk tahap I diterbitkan pada akhir tahun ini sebesar Rp2 triliun. “Obligasi sebesar Rp2 triliun rencananya pada September atau Oktober. Sebelumnya kita telah menerbitkan MTN (medium term note) setelah memperoleh debt baru kita terbitkan obligasi,” kata Budi dalam jumpa persnya di Jakarta kemarin.

Tahun depan aksi korporasi perseroan masih akan berlanjut dengan menerbitkan surat utang sebesar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun. Dengan demikian, total obligasi yang diterbitkan mencapai Rp6 triliun.“Pinjaman obligasi dengan tenor selama 5-7 tahun. Advisor-nya akan ditunjuk dalam dua bulan ke depan,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dana hasil perolehan obligasi tersebut sebagian besar akan digunakan perseroan untuk pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Saat ini perseroan tengah fokus mengembangkan Terminal 3 (T3) bandara tersebut. Setelah T3 selesai dikembangkan yang direncanakan pada akhir tahun ini, selanjutnya yang dikembangkan yaitu Terminal 1 (T1) dan Terminal 2 (T2).

Kebutuhan dana untuk seluruh terminal tersebut mencapai Rp4 triliun. Investasi T2 dan T3 sebesar Rp2,7 triliun. “Pengembangan T1 dan T2 dilakukan bergilir setelah T3 selesai, pengembangan T1 dan T2 akan dilakukan selama tiga tahun,” imbuhnya. Budi memaparkan, AP II tahun ini mengalokasikan dana belanja modal(capital expenditure/ capex) sebesar Rp5 triliun.

Dana capex tahun ini sebagian besar akan digunakan perseroan untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Capex sekitar Rp5 triliun ada yang digunakan untuk T1 dan T2, memperbaiki taxi way, banyak yang harus kita perbaiki seperti di ruang tunggu T1 dan T2,” ungkapnya.

Dia menambahkan, perbaikan pelayanan yang dilakukan perseroan meliputi, penggantian lantai, memperbaiki taxi way, dan perbaiki sistem. Intinya perseroan akan membenahi pengembangan T3 di Bandara Soekarno-Hatta. Terkait sumber pendanaan capex, lanjutnya, perseroan akan menggunakan dana kas internal daneksternal. Dari eksternal AP II memiliki sejumlah opsi di antaranya pinjaman bank dan obligasi.

Selain digunakan untuk Bandara Soekarno-Hatta, kata Budi, perseroan juga turut menggunakan dana capex untuk mengembangkan sejumlah bandara lain. “Dari 13 bandara yang dikelola, relatif sudah terpugar, tapi yang belum itudiBandaraJambi. Tapi, sebagian besar untuk Soekarno-Hatta karena kesenjangan 20 juta pengunjung di sana,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Iman Rachman mengatakan, penerbitan saham perdana dan surat utang oleh badan usaha milik negara (BUMN) dan anak usahanya tahun ini akan lebih ramai dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Target kami dari 20 perusahaan yang akan menerbitkan obligasi atau penawaran umum berkelanjutan. Sekitar tujuh PUB baru merupakan BUMN atau anak usahanya. Ini seiring kondisi pasar yang cenderung membaik,” kata Imam.

Heru febrianto
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8084 seconds (0.1#10.140)