Saatnya Memaksimalkan Partisi
A
A
A
Keberadaan partisi bukan sekadar untuk mempertegas teritori ruangan, juga berfungsi sebagai pelengkap estetika hunian. Pilih desain yang tepat agar ruangan Anda tidak berkesan penuh dan gelap.
Dalam sebuah penataan ruangan, kadang kala kita memang membutuhkan partisi untuk diterapkan di salah satu sudut. Semua bergantung pada fungsinya, apakah hanya untuk membatasi antara satu ruangan dengan ruangan lain atau sekadar memberi aksen di dalam ruangan.
Mungkin selama ini sebagian besar dari Anda hanya mengetahui fungsi partisi sebagai pembatas ruangan semata. Namun, tahukah Anda bahwa partisi juga bisa dijadikan “pusat perhatian” yang berbeda di dalam ruangan alias point of interest ? “Partisi yang digunakan untuk ruangan tidak harus berbentuk masif dan solid. Supaya ruangan bisa terlihat terang dan lapang, sebaiknya gunakan partisi transparan.
Modelnya dibuat beragam, bisa dibuat penuh hingga menutup plafon atau yang berupa kisikisi atau lubang,” sebut desainer interior Ade Lesmana. Kalau luas area dalam rumah Anda tidak terlalu lapang, sebaiknya buat dua buah kolom yang bersanding dengan papan kayu untuk top table yang juga berfungsi sebagai pembatas antarruangan. Untuk materialnya, Anda tinggal pilih.
Salah satunya menggunakan kayu atau bambu yang disusun secara sejajar dengan bagian ruang yang akan ditutup. Material pembentuk partisi sebenarnya bisa Anda buat dari berbagai bahan, mulai gypsum , papan kayu multipleks atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu olahan, kaca, aluminium, hingga tanaman kering atau bambu. Kombinasi beberapa material akan memperkaya tampilan partisi.
Misalnya dengan penambahan stiker dekoratif, wallpaper, atau kain. “Cerukan atau rak di partisi bisa dibuat untuk memberikan aksen alami. Fungsinya juga banyak, antara lain bisa untuk menaruh pajangan seperti foto atau koleksi lain. Jadi, partisi tidak tampil polos. Atau jika mau, partisi juga dapat dimanfaatkan menjadi lemari atau rak buku sehingga lebih multifungsi,” sebut Ade.
Kalau Anda ingin membatasi bagian foyer dengan ruang dalam, mungkin kisi-kisi kayu berbalut lapisan veneer bisa dijadikan ide yang tepat. “Adanya kisi-kisi kayu yang dijadikan pembatas untuk area foyer dan ruang dalam membuat ruang tetap terkoneksi secara visual, sekaligus lebih terlihat alami. Terlebih lagi bila interior rumahnya bergaya klasik. Area belakangnya bisa dijadikan tempat untuk menaruh akuarium yang dapat terlihat dari dua sisi,” tutur Ade.
Partisi juga memiliki bagian atas dan bawah yang sama seperti dinding. Di bagian atas partisi, Anda bisa menempatkan kaca yang dilapisi stiker dekoratif. Desain ini bakal menghasilkan kesan lapang, ringan, dan modern. Sementara, di bagian bawah, sebaiknya hindarkan penggunaan sesuatu yang masif dan tertutup, apalagi di ruangan yang sempit. “Untuk membedakan fungsi di antara ruangan, kita bisa menggunakan boks dari bahan kayu yang digabung dengan kisi-kisi di bagian atas.
Kalau mau, bisa juga dengan menaburkan batu koral di sekelilingnya atau tanaman hias,” saran Ade. Soal penempatannya, partisi tidak harus berada di tengah-tengah ruangan dan untuk membatasi ruangan. Partisi juga dapat digunakan untuk menutupi area tertentu yang tidak ingin diekspos, misalnya di depan pintu kamar mandi atau di depan dapur kotor. Dengan begitu, bagian yang tidak ingin terlihat bisa tertutup rapi berkat adanya partisi.
Aprilia s andyna
Dalam sebuah penataan ruangan, kadang kala kita memang membutuhkan partisi untuk diterapkan di salah satu sudut. Semua bergantung pada fungsinya, apakah hanya untuk membatasi antara satu ruangan dengan ruangan lain atau sekadar memberi aksen di dalam ruangan.
Mungkin selama ini sebagian besar dari Anda hanya mengetahui fungsi partisi sebagai pembatas ruangan semata. Namun, tahukah Anda bahwa partisi juga bisa dijadikan “pusat perhatian” yang berbeda di dalam ruangan alias point of interest ? “Partisi yang digunakan untuk ruangan tidak harus berbentuk masif dan solid. Supaya ruangan bisa terlihat terang dan lapang, sebaiknya gunakan partisi transparan.
Modelnya dibuat beragam, bisa dibuat penuh hingga menutup plafon atau yang berupa kisikisi atau lubang,” sebut desainer interior Ade Lesmana. Kalau luas area dalam rumah Anda tidak terlalu lapang, sebaiknya buat dua buah kolom yang bersanding dengan papan kayu untuk top table yang juga berfungsi sebagai pembatas antarruangan. Untuk materialnya, Anda tinggal pilih.
Salah satunya menggunakan kayu atau bambu yang disusun secara sejajar dengan bagian ruang yang akan ditutup. Material pembentuk partisi sebenarnya bisa Anda buat dari berbagai bahan, mulai gypsum , papan kayu multipleks atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu olahan, kaca, aluminium, hingga tanaman kering atau bambu. Kombinasi beberapa material akan memperkaya tampilan partisi.
Misalnya dengan penambahan stiker dekoratif, wallpaper, atau kain. “Cerukan atau rak di partisi bisa dibuat untuk memberikan aksen alami. Fungsinya juga banyak, antara lain bisa untuk menaruh pajangan seperti foto atau koleksi lain. Jadi, partisi tidak tampil polos. Atau jika mau, partisi juga dapat dimanfaatkan menjadi lemari atau rak buku sehingga lebih multifungsi,” sebut Ade.
Kalau Anda ingin membatasi bagian foyer dengan ruang dalam, mungkin kisi-kisi kayu berbalut lapisan veneer bisa dijadikan ide yang tepat. “Adanya kisi-kisi kayu yang dijadikan pembatas untuk area foyer dan ruang dalam membuat ruang tetap terkoneksi secara visual, sekaligus lebih terlihat alami. Terlebih lagi bila interior rumahnya bergaya klasik. Area belakangnya bisa dijadikan tempat untuk menaruh akuarium yang dapat terlihat dari dua sisi,” tutur Ade.
Partisi juga memiliki bagian atas dan bawah yang sama seperti dinding. Di bagian atas partisi, Anda bisa menempatkan kaca yang dilapisi stiker dekoratif. Desain ini bakal menghasilkan kesan lapang, ringan, dan modern. Sementara, di bagian bawah, sebaiknya hindarkan penggunaan sesuatu yang masif dan tertutup, apalagi di ruangan yang sempit. “Untuk membedakan fungsi di antara ruangan, kita bisa menggunakan boks dari bahan kayu yang digabung dengan kisi-kisi di bagian atas.
Kalau mau, bisa juga dengan menaburkan batu koral di sekelilingnya atau tanaman hias,” saran Ade. Soal penempatannya, partisi tidak harus berada di tengah-tengah ruangan dan untuk membatasi ruangan. Partisi juga dapat digunakan untuk menutupi area tertentu yang tidak ingin diekspos, misalnya di depan pintu kamar mandi atau di depan dapur kotor. Dengan begitu, bagian yang tidak ingin terlihat bisa tertutup rapi berkat adanya partisi.
Aprilia s andyna
(bbg)