Melirik Apartemen Seken

Rabu, 11 Februari 2015 - 13:40 WIB
Melirik Apartemen Seken
Melirik Apartemen Seken
A A A
Hunian jangkung atau apartemen merupakan salah satu investasi properti yang menarik. Apabila Anda ingin membeli apartemen bekas atau seken, diperlukan perhitungan yang matang. Sebab, sebuah apartemen yang memiliki investasi bernilai sangat ditentukan oleh lokasi, fasilitas, dan lain-lain.

Ketika ingin membeli satu unit apartemen baru, biasanya Anda harus menunggu terlebih dulu. Lamanya bisa beberapa bulan hingga setahun, sebelum Anda dapat menikmati unit yang Anda beli tersebut. Jadi, untuk apartemen baru, maka akan ada waktu yang terbuang selama Anda menunggu pengembang menyelesaikan apartemen tersebut. Namun, berbeda dengan apartemen seken.

Karena merupakan apartemen bekas ditinggali seseorang, apartemen ini sudah siap pakai. Tempat sudah tersedia dan surat-suratnya pun tinggal pindah tangan. Meski jatuhnya lebih mahal, jika Anda butuh tempat yang bisa cepat dijadikan hunian keluarga, apartemen bekas bisa menjadi pilihan yang baik. Memang investasi pada apartemen seken umumnya lebih rendah dibandingkan apartemen baru.

Pasalnya, lingkungan apartemen bekas biasanya sudah terbentuk dan kelengkapan fasilitas yang sudah tersedia. Sementara, apartemen baru, khususnya yang dibangun pengembang, lingkungannya belum terbentuk dan fasilitasnya masih dalam proses pembangunan. Pembentukan lingkungan dan kelengkapan apartemen baru sangat bergantung pada komitmen pengembangnya.

Konsultan properti DTZ Indonesia baru-baru ini merilis daftar harga properti, termasuk apartemen seken. Untuk yang berada di kawasan pusat bisnis (CBD), kisaran harganya adalah Rp42 juta hingga Rp48 juta per meter persegi. Sementara di kawasan Jakarta Selatan, apartemen seken berharga Rp32 juta-Rp38 juta per meter persegi.

Antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat, harga apartemen sekennya paling tinggi di Jakarta Barat, yakni Rp30 juta- Rp35 juta per meter persegi. Di Jakarta Utara hanya sekitar Rp14 juta-Rp19 juta per meter persegi. Adapun Jakarta Pusat (non-CBD) dan Jakarta Timur, apartemen sekennya berada di kisaran Rp18 juta-Rp23 juta per meter persegi.

Jakarta Timur menduduki posisi paling buntut dengan ratarata harga apartemen seken di angka Rp14 juta-Rp19 juta per meter persegi. Pasokan apartemen seken di dalam kota, tentu tidak diragukan lagi jumlahnya. Apalagi kota seperti Jakarta. Namun, bagaimana dengan pasokan apartemen di kawasan Bodetabek berdasarkan jumlah listing unit yang ditawarkan melalui laman properti Rumah123?

Tercatat, dari 10 kawasan favorit yang paling sering dikunjungi pencari properti di website ini, dua kawasan di Tangerang Selatan yang paling banyak memasok unit apartemen untuk dipasarkan oleh para agen properti di pasar sekunder. Gading Serpong mengontribusi 393 unit apartemen dan Serpong 122 unit.

Fenomena menjamurnya apartemen di kawasan suburban ini oleh Panangian Simanungkalit dari Panangian School of Property disebut sebagai gejala yang mengkhawatirkan. Pasalnya, dia mensinyalir jumlah pasokan tidak terserap secara maksimal oleh pasar.

Rendra Hanggara
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3503 seconds (0.1#10.140)