Pelni Bidik Pendapatan Tahun Ini Rp2,9 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni sepanjang tahun ini membidik pendapatan sebesar Rp2,9 triliun.
Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni Akhmad Sujadi mengatakan, target pendapatan perseroan meningkat 15,5% dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu sebesar Rp2,51 triliun.
"Pendapatan tersebut kami peroleh dari pengoperasian 24 kapal Pelni yang telah ada saat ini," kata Sujadi kepada sejumlah media di Gedung DPR, Senayan, Rabu (11/2/2015).
Meskipun telah memeroleh pendapatan yang besar, namun perusahaan pelayaran plat merah ini masih membukukan keuntungan kecil.
"Keuntungan tahun lalu masih kecil Rp4 miliar, tapi jumlahnya masih lebih besar karena tahun 2013 kami masih rugi Rp634 miliar," ungkapnya.
Untuk menggenjot keuntungan pada tahun ini, kata Sujadi, perseroan telah memiliki rencana bisnis untuk menekan biaya operasional, di antaranya menghapuskan kelas eksekutif menjadi single class, yaitu kelas bisnis.
"Rata-rata load factor kita 60%, pada saat libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru kita kelebihan penumpang. Tapi untuk kelas eksekutif sepi, perbandingan di ekonomi 1.000 orang, sedangkan eksekutif 50 orang," ungkapnya.
Rencana bisnis lainnya, yaitu menekan efisiensi produksi tiket penumpang. Jika sebelumnya calon penumpang Pelni memperoleh tiket yang berlembar-lembar, mulai awal tahun ini hanya diberikan satu lembar tiket yang telah di barcode. Dengan demkian perseroan bisa menghemat Rp2,2 miliar/bulan.
"Kami juga menghemat BBM, dengan mengatur kecepatan kapal agar konstan. Hal ini distandarkan dengan teknik rata-rata waktu tempuh hanya telat 1% karena biaya bahan bakar setahunya cukup besar sekitar Rp1,3 triliun" ungkap dia.
Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni Akhmad Sujadi mengatakan, target pendapatan perseroan meningkat 15,5% dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu sebesar Rp2,51 triliun.
"Pendapatan tersebut kami peroleh dari pengoperasian 24 kapal Pelni yang telah ada saat ini," kata Sujadi kepada sejumlah media di Gedung DPR, Senayan, Rabu (11/2/2015).
Meskipun telah memeroleh pendapatan yang besar, namun perusahaan pelayaran plat merah ini masih membukukan keuntungan kecil.
"Keuntungan tahun lalu masih kecil Rp4 miliar, tapi jumlahnya masih lebih besar karena tahun 2013 kami masih rugi Rp634 miliar," ungkapnya.
Untuk menggenjot keuntungan pada tahun ini, kata Sujadi, perseroan telah memiliki rencana bisnis untuk menekan biaya operasional, di antaranya menghapuskan kelas eksekutif menjadi single class, yaitu kelas bisnis.
"Rata-rata load factor kita 60%, pada saat libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru kita kelebihan penumpang. Tapi untuk kelas eksekutif sepi, perbandingan di ekonomi 1.000 orang, sedangkan eksekutif 50 orang," ungkapnya.
Rencana bisnis lainnya, yaitu menekan efisiensi produksi tiket penumpang. Jika sebelumnya calon penumpang Pelni memperoleh tiket yang berlembar-lembar, mulai awal tahun ini hanya diberikan satu lembar tiket yang telah di barcode. Dengan demkian perseroan bisa menghemat Rp2,2 miliar/bulan.
"Kami juga menghemat BBM, dengan mengatur kecepatan kapal agar konstan. Hal ini distandarkan dengan teknik rata-rata waktu tempuh hanya telat 1% karena biaya bahan bakar setahunya cukup besar sekitar Rp1,3 triliun" ungkap dia.
(rna)