Gagal Capai Kesepakatan Bailout Yunani, Emas Rebound
A
A
A
SINGAPURA - Harga emas global rebound dari level terendah sebulan setelah pemimpin Eropa gagal menyepakati program dana talangan (bailout) Yunani pada pertemuan di Brussels.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi USD1.223,57 per ons dan diperdagangkan pada USD1.223,35 pada pukul 09.35 pagi di Singapura.
Sebelumnya, emas jatuh ke USD1.215,30, level terendah sejak 9 Januari 2015 setelah dolar Amerika Serikat (USD) menguat ke level tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Emas sudah naik 3,3% sepanjang tahun ini karena krisis Yunani dan stimulus di Eropa dan Asia mengimbangi naiknya USD dan prospek suku bunga AS.
Menteri keuangan zona Eropa gagal mencapai kesepakatan menjaga agar dana talangan ke Yunani pada pertemuan kemarin, namun akan melanjutkan pembicaraan pada pekan depan. Kebuntuan tersebut akan menyebabkan Yunani terlempar dari zona Eropa lantaran program bailout akan berakhir pada bulan ini.
Australia and New Zealand Banking Group Ltd dalam catatanya menyatakan bahwa konflik di pasar emas masih akan berlanjut.
"Yunani tetap menjadi fokus dengan negosiasi yang dilaporkan menemui jalan buntu," tulisnya seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (12/2/2015).
Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan bahwa para menteri zona Eropa tidak mencapai kesepakatan bersama tentang cara untuk mengambil langkah-langkah terkait perpanjang program bailout.
Sementara USD berakhir menguat ke 1.173,92 dari 1.174,87, penutupan tertinggi sejak Desember 2004. Posisi tersebut naik 3,8% pada tahun ini di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai meningkatkan suku bunganya.
Emas untuk pengiriman April naik 0,3% menjadi USD1.223,10 per ons di Comex setelah turun sebelumnya di USD1.216,50, harga terendah sejak 9 Januari 2015.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,2% menjadi USD16,8416 per ons. Spot platinum menguat 0,3% menjadi USD1.197,25 per ons, dan palladium naik 0,3% menjadi USD770,95 per ons.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi USD1.223,57 per ons dan diperdagangkan pada USD1.223,35 pada pukul 09.35 pagi di Singapura.
Sebelumnya, emas jatuh ke USD1.215,30, level terendah sejak 9 Januari 2015 setelah dolar Amerika Serikat (USD) menguat ke level tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Emas sudah naik 3,3% sepanjang tahun ini karena krisis Yunani dan stimulus di Eropa dan Asia mengimbangi naiknya USD dan prospek suku bunga AS.
Menteri keuangan zona Eropa gagal mencapai kesepakatan menjaga agar dana talangan ke Yunani pada pertemuan kemarin, namun akan melanjutkan pembicaraan pada pekan depan. Kebuntuan tersebut akan menyebabkan Yunani terlempar dari zona Eropa lantaran program bailout akan berakhir pada bulan ini.
Australia and New Zealand Banking Group Ltd dalam catatanya menyatakan bahwa konflik di pasar emas masih akan berlanjut.
"Yunani tetap menjadi fokus dengan negosiasi yang dilaporkan menemui jalan buntu," tulisnya seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (12/2/2015).
Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan bahwa para menteri zona Eropa tidak mencapai kesepakatan bersama tentang cara untuk mengambil langkah-langkah terkait perpanjang program bailout.
Sementara USD berakhir menguat ke 1.173,92 dari 1.174,87, penutupan tertinggi sejak Desember 2004. Posisi tersebut naik 3,8% pada tahun ini di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai meningkatkan suku bunganya.
Emas untuk pengiriman April naik 0,3% menjadi USD1.223,10 per ons di Comex setelah turun sebelumnya di USD1.216,50, harga terendah sejak 9 Januari 2015.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,2% menjadi USD16,8416 per ons. Spot platinum menguat 0,3% menjadi USD1.197,25 per ons, dan palladium naik 0,3% menjadi USD770,95 per ons.
(rna)