PT COR Industri Bangun Smelter

Kamis, 12 Februari 2015 - 10:03 WIB
PT COR Industri Bangun Smelter
PT COR Industri Bangun Smelter
A A A
JAKARTA - PT COR Industri Indonesia (CORII) menunjukChina National Machinery Import & Export Corporation (CMC) dan China Machinery Industry Construction GroupInc ( SINOCONST) sebagai pelaksana engineering, procurement, dan construction (EPC) untuk pembangunan smelter nickel pigiron(NPI).

Direktur Utama CORII Darmawan Bangun mengatakan, proyek tersebut akan dibangun di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. “Kami memiliki rencana untuk membangun smelterNPI dengan total kapasitas produksi sebesar 300.000 ton NPI per tahun,” katadiasaat konferensipers perseroan di Jakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, sebagai anak usaha dari PT Central Omega Resources Tbk, proyek tersebut sedang dalam tahap pertama dengan target kapasitas produksi sebesar 100.000 ton per tahun. “Pembangunan smelter NPI tahap pertama, CORII telah menyediakan lahan seluas 250 hektare di kabupaten Morowali Utara,” ungkapnya.

Darmawan menambahkan, besarnya nilai investasi untuk membangun smelter NPI tahap pertama tersebut yaitu sekitar USD150 juta. “Sumber pendanaannya berasal dari penyertaan modal perusahaan, kami tidak meminjam dana ke bank,” ucapnya.

Menurut dia, target pembangunan proyek tahap pertama diproyeksikan akan rampung dan berproduksi pada kuartal I/2016, sedangkan pembangunan proyek tahap kedua dengan kapasitas 100.000 ton ditargetkan akan selesai pada kuartal/I tahun berikutnya. Tahap terakhir ditargetkan selesai pada akhir 2017. “Jadi total investasi dari proyek smelter ini sebesar USD400 juta, termasuk untuk pembangunan pabrik kokas,” imbuhnya.

Direktur Utama PT Central Omega Resources Kiki Hamidjaja memaparkan, dana investasi berasal dari penyuntikan dana hasil penerbitan saham baru (rights issue) pada 2010. “Waktu tahun 2010 kita rights issue, dana tersebut kami gunakan untuk pembangunan tahap pertama, dan untuk pembiayaan tahap selanjutnya kami akan rights issuelagi,” paparnya.

Kiki mengakui saat ini perdagangan saham perseroan tengah mengalami suspenddi Bursa Efek Indonesia (BEI). “Saham kami tengah di-suspend karena selama ini kami belum melakukan ekspor produk. Artinya jika tidak ada ekspor perseroan tidak ada pendapatan, otomatis tidak ada bank yang ingin memberikan pinjaman,” sebutnya.

Pembangunan tahap pertamaini, lanjutnya, perseroansudah menyiapkandanadari kasinternal perseroan sebesar 60%. “Seharusnya dengan dana yang kami miliki sendiri, investasi tahap pertama mencukupi, namununtukmenyelesaikan ketiga tahapnya tidak akancukup,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sejak awal 2014 hingga saat ini perseroan belum membukukan penjualan. “Dalam dua tahun ini memang kami melakukan pembangunan smelterini,” ujarnya Setelah rampung tahap awal pembangunan smelterpada 2016, harapdia, perseroanakanmeraup penjualan sebesar USD150 juta. “Diharapkan tahun depan sudah bisa menggenjot target dengan produksi sebesar 100.000 ton NPI dan untuk penjualan diperkirakan sebesar USD150 juta,” tutupnya.

Arsy ani s
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6452 seconds (0.1#10.140)