Pertamina Genjot Produksi Minyak

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:20 WIB
Pertamina Genjot Produksi...
Pertamina Genjot Produksi Minyak
A A A
BALI - PT Pertamina (persero) mendorong anak usahanya di sektor industri hulu minyak dan gas bumi (migas) memacu produksi minyak di tengah anjloknya harga minyak dunia.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menegaskan, merosotnya harga minyak dunia berimbas pada anak usahanya di sektor hulu sebagai salah satu perusahaan penghasil migas di Indonesia. Namun, kondisi itu tetap membuat Pertamina optimistis menggenjot produksi minyak. “Kita terus dorong meningkatkan produksi untuk memanfaatkan aset nasional seoptimal mungkin,” kata dia di sela penanaman 2.000 bibit mangrove, di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Bali, kemarin.

Menurutnya, penurunan harga minyak dunia mengakibatkan impor minyak lebih murah dibandingkan menggenjot produksi. Namun, peningkatan produksi telah menjadi kebutuhan dalam negeri dan menjadi komitmen Pertamina untuk terus meningkatkan produksi (lifting). “Tidak mungkin kita lakukan slow down produksi hanya mengejar profit semata dengan impor.

Pertamina mengemban dua aspek memenuhi kebutuhan bangsa, baik tenaga kerja, serta kemandirian energi yang harus dipikirkan 10 tahun ke depan,” kata dia. Public Relation Manager Pertamina EP Muhamad Baron pun yakin Pertamina untuk tetap berproduksi. Komitmen meningkatkan produksi dijunjung tinggi sebagai tulang punggung produksi migas nasional.

“Dengan kondisi minyak dunia saat ini, kami turut terkena imbasnya dengan anggaran tahun 2015 yang ada penyesuaian dipotong beberapa persen. Namun, kami tetap komitmen untuk terus berproduksi,” kata dia. Dia mengatakan, komitmen peningkatan produksi ditunjukkan dengan kesuksesan Pertamina EP melalui Bunyu Field mengulang sejarah dalam peningkatan produksi terbesar setelah sukses menaikkan produksi sebanyak 4.112 bopd dalam sehari belum lama ini.

“Keberhasilan ini dicapai setelah reparasi dilakukan di sumur BN-20, BN-30, BN-37, BN-39, B-139 dan B-164. Bunyu Field sukses meningkatkan produksi secara signifikan,” ujarnya. Peningkatan terbesar berasal dari sumur BN-20 yang menyumbang setidaknya 1.000 barel dalam peningkatan produksi.

Alhasil, keberhasilan reparasi ini membuat Bunyu Field mencapai produksi sebesar 7.825 BOPD per 2 Februari 2015, setelah sempat bertengger di kisaran 3.700 BOPD dan per 4 Februari produksi Bunyu Field kembali naik ke angka 8.026 BOPD. “Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras para pekerja Pertamina EP Bunyu yang giat di lapangan. Dengan keterbatasan anggaran, ternyata Bunyu Field yang sebagian besar diisi pekerja muda mampu membuktikan bahwa prestasi dapat dicapai tanpa harus bergantung pada anggaran yang cukup,” tutur Baron.

Tidak hanya itu, di Pulau Sumatera produksi juga telah tampak dengan mulai pengeboran di Sumur BN AA-28 Bentayan yang berada di wilayah Ramba Field, Selasa (3/2). Sumur BN AA-28 diproyeksikan akan mampu berproduksi sebanyak 250 bopd. Angka tersebut tentu akan membantu target produksi Ramba Field sebesar 8.000 bopd.

Selain Ramba, di Wilayah Prabumulih kesuksesan juga dicetak Paku Gajah Development Project (PGDP). Melanjutkan keberhasilan pemboran sumur pengembangan Prabumenang (PMN)-09, PGDP PT Pertamina EP kembali mendapatkan hasil yang menggembirakan dari pemboran sumur pengembangan PDW- 07 di Struktur Pagardewa yang terletak di Desa Pagardewa, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

Tanam 2.000 Mangrove

Selain menggenjot produksi, Pertamina juga gencar melestarikan lingkungan dengan menanam 2.000 bibit pohon mangrove di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur Bali. Program ini terangkum dalam program Menabung 100 Juta Pohon. Pertamina dalam kurun waktu 2011-2015 secara nasional telah merealisasikan penanaman sebanyak 88 juta pohon dari berbagai jenis pohon.

Adapun, lebih dari 2 juta di antaranya merupakan pohon mangrove yang ditanam hampir seluruh daerah di Indonesia. Dwi mengatakan, jumlah pohon tersebut akan terus ditingkatkan seiring komitmen Pertamina mewujudkan pelestarian lingkungan dalam menunjang operasi bisnis berkelanjutan.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0681 seconds (0.1#10.140)