Kapitalisasi Pasar Telkom Rp300 T

Senin, 16 Februari 2015 - 09:42 WIB
Kapitalisasi Pasar Telkom...
Kapitalisasi Pasar Telkom Rp300 T
A A A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/- market cap) sebesar Rp300 triliun pada penutupan perdagangan saham akhir pekan lalu.

Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, perseroan telah mencanangkan target pada tahun ini menjadi penguasa pasar di semua lini bisnis yang digeluti. Di seluler, melalui Telkomsel, Telkom akan menjadi King of Digital dengan dukungan mobile broadband. Sedangkan, di layanan berbasis kabel, akan menjadi juara dengan layanan Fiber to The Home (FTTH) melalui Indi- Home yang menawarkan Triple Play.

Sementara backbone, akan memperkuat Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dari Aceh hingga Papua. ”Tantangan sebenarnya adalah menjaga momentum yang positif ini bagi Telkom,” kata Alex kepada sejumlah media di Jakarta akhir pekan lalu. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/2) akhir pekan lalu, harga saham dengan kode TLKM ini ditutup Rp2.980 per saham naik dari posisi pembukaan hari itu Rp2.915 per saham.

Harga saham Telkom diperdagangkan di kisaran Rp2.915- 3.020 per saham dengan volume 183,45 juta saham. Market cap biasanya menunjukkan nilai dari satu perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham dikali jumlah saham beredar di bursa. Merujuk pada penutupan harga saham tersebut, market cap dari Telkom sudah mencapai Rp300,4 triliun.

Angka ini melesat dari posisi akhir Oktober 2014 di mana market cap dari operator telekomunikasi pelat merah tersebut sekitar Rp280 triliun. Saat ini, pada emiten sektor telekomunikasi, Telkom memiliki market cap paling besar. Pesaingnya, Indosat, hanya memiliki market cap Rp21,2 triliun dan XL sebesar Rp44,4 triliun.

”Kami juga akan memperkuat footprint di kawasan agar menjadi pemain regional dengan intermediate objectives untuk tahun ini adalah mencapai pendapatan Rp100 triliun dengan market cap Rp300 triliun,” pungkasnya.

Secara terpisah, analis dari Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya melihat memang sudah waktunya saham Telkom mengalami penguatan setelah belakangan mengalami pelemahan. ”Investor memilih saham Telkom karena di sisi pemodal kuat dan terus investasi untuk ekspansi. Selain itu, di sektor ritel, telekomunikasi adalah salah satu yang kuat menghadapi krisis,” jelasnya.

Dalam risetnya, analis dari Bahana Sekuritas Leonardo Henry Gavaza menyatakan, aksi konsolidasi antar pemain dan restrukturisasi tarif membuat industri telekomunikasi menjadi lebih bergairah. Dalam kajiannya, Leonardo memberikan target harga saham Telkom untuk tahun ini di kisaran Rp3.350 per saham didukung EV/EBITDA sekitar 6.8x alias sama dengan pemain regional.

Heru febrianto
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0559 seconds (0.1#10.140)