Perampok Bank Cyber Mencuri hingga USD1 Miliar

Selasa, 17 Februari 2015 - 15:12 WIB
Perampok Bank Cyber Mencuri hingga USD1 Miliar
Perampok Bank Cyber Mencuri hingga USD1 Miliar
A A A
LONDON - Lebih dari 100 bank dan lembaga keuangan di dunia diserang dalam perampokan cyber yang belum pernah terjadi sebelumnya. Firma keamanan komputer Kaspersky Lab merilis laporan terbarunya kemarin.

Mereka memperkirakan sekitar USD1 miliar dicuri dalam serangan cyber yang terjadi sejak 2013 dan masih aktif hingga saat ini. ”Geng kriminal cyber yang beranggota dari Rusia, Ukraina, dan China bertanggung jawab atas serangan cyber tersebut,” ungkap laporan Kaspersky Lab, dikutip BBC . Kaspersky menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Interpol dan Europol dalam investigasi.

Menurutnya, serangan terjadi di 30 negara termasuk pada perusahaan keuangan di Rusia, Amerika Serikat (AS), Jerman, China, Ukraina, dan Kanada. ”Serangan-serangan ini menegaskan fakta bahwa para kriminal itu akan mengeksploitasi semua kerentanan dalam sistem apapun,” kata Sanjay Virmani, direktur pusat kejahatan digital Interpol.

Kaspersky menjelaskan, berbagai metode geng kriminal cyber itu menandai tahap baru dalam perampokan cyber di mana para pengguna jahat mencuri uang langsung dari bank dan menghindari menargetkan pengguna akhir. Geng yang disebut Carbanak oleh Kaspersky itu menggunakan berbagai virus komputer untuk menginfeksi jaringan perusahaan dengan malware termasuk pengawasan video, memungkinkan pelaku melihat dan merekam apapun yang terjadi di layar komputer pegawai bank atau lembaga keuangan.

Ada juga beberapa kasus, pelaku mampu mentransfer uang dari rekening bank ke milik mereka langsung atau bahkan mampu memerintahkan mesin ATM mengeluarkan uang tunai pada waktu dan hari tertentu. Kaspersky menjelaskan, ratarata perampokan bank terjadi dua hingga empat kali per bulan, dengan dana yang dicuri mencapai USD10 juta setiap kali aksi perampokan cyber.

”Ini perampokan cyber yang sangat profesional dan licin,” kata peneliti keamanan Kaspersky Lab, Sergey Golovanov. Financial Services Information Sharing and Analysis Center, badan yang memberi peringatan bank tentang aktivitas hacker, menyatakan, para anggotanya menerima penjelasan tentang laporan Kaspersky pada Januari.

”Kami tidak dapat berkomentar pada aksi-aksi individual yang telah diambil anggota kami, tapi kami yakin anggota kami mengambil langkah yang tepat untuk mencegah dan mendeteksi jenis-jenis serangan ini dan meminimalkan setiap dampak terhadap para konsumen mereka,” papar laporan tersebut. Oktober lalu dilaporkan, ada sekitar 100 gembong penjahat cyber di balik kejahatan cyber global, menurut Kepala Cybercrime Centre Europol, Troels Oerting.

Dia menyatakan, para penegak hukum harus menargetkan para gembong penjahat cyber tersebut. ”Kami kira-kira tahu siapa mereka. Jika kita mampu menanganinya, sisanya akan berkurang,” ujarnya. Kendati demikian, dia menambahkan, memerangi kejahatan cyber memerlukan kerja keras. ”Ini bukan angka statis. Ini akan terus meningkat,” paparnya.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7391 seconds (0.1#10.140)