Posisi Utang Luar Negeri Turun 0,4%

Jum'at, 20 Februari 2015 - 10:04 WIB
Posisi Utang Luar Negeri...
Posisi Utang Luar Negeri Turun 0,4%
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir kuartal IV/2014 sebesar USD292,6 miliar, turun 0,4% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III/2014 sebesar USD293,7 miliar.

Penurunan itu terutama dipengaruhi oleh berkurangnya utang luar negeri sektor publik, baik dalam bentuk pinjaman maupun kewajiban luar negeri lainnya, masingmasing USD1,9 miliar dan USD1,7 miliar. Penurunan posisi utang juga disebabkan oleh turunnya kepemilikan nonresiden atas surat utang yang diterbitkan oleh swasta sebesar USD1,1 miliar (- 3,5% secara kuartalan).

“Dengan perkembangan tersebut, rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) dan debt service ratio (DSR) mengalami penurunan masingmasing dari 33,3% dan 46,4% pada kuartal III/2014 menjadi 32,9% dan 46,2% pada kuartal IV/2014,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara kemarin.

Dia melanjutkan, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi utang luar negeri meningkat USD26,5 miliar atau 9,9% dari posisi akhir 2013 yaitu sebesar USD266,1 miliar. Menurutnya, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pinjaman luar negeri baik sektor publik (5%) maupun sektor swasta 14,2% secara tahunan (year on year /yoy).

Posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir kuartal IV/2014 terdiri dari utang luar negeri sektor publik sebesar USD129,7 miliar(44,3% dari total utang luar negeri) dan utang luar negeri sektor swasta USD162,8 miliar (55,7% dari total utang luar negeri). Posisi utang luar negeri sektor publik mengalami penurunan 2,4% dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III/2014 sebesar USD132,9 miliar.

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang berjangka panjang (83,7% dari total utang luar negeri). Utang luar negeri berjangka panjang pada akhir kuartal IV/2014 mencapai USD245 miliar, atau turun sebesar USD0,5 miliar (-0,2%) dibandingkan dengan posisi akhir kuartal III/2014 yang tercatat sebesar USD245,4 miliar.

Menurut Tirta, jika dibandingkan dengan kuartal III/2014, posisi utang luar negeri sektor keuangan dan sektor industri pengolahan masing-masing tumbuh 1,2% dan 1,1%. “BI memandang perkembangan utang luar negeri masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian,” ungkap Tirta.

BI pun akan tetap memantau perkembangan utang luar negeri, khususnya sektor swasta agar utang tersebut dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.

Terpisah, Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, meski turun secara keseluruhan, tapi ada peningkatan di utang luar negeri swasta. Dia mengungkapkan bahwa minat swasta berutang dalam dolar itu dalam beberapa tahun ini terus meningkat.

“Kita khawatir juga dalam bentuk jangka pendek yang kurang dari setahun itu sudah hampir USD60 miliar. Karena sebagian besar masih belum dihedging. Apalagi, rupiah kita juga masih tertekan,” ujarnya.

Kunthi fahmar sandy
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9829 seconds (0.1#10.140)