Minyak Dunia Merangkak, Harga BBM Belum Tentu Naik
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Nyoman Gusti Wiratmadja menuturkan, meski harga minyak dunia saat ini menunjukkan tren kenaikan, namun pemerintah belum tentu akan menaikkan harga BBM awal Maret 2015.
Menurutnya, penentuan harga BBM jenis solar dan premium memang harus melihat rata-rata harga minyak dunia. Namun, harga BBM bisa saja tidak mengalami kenaikan.
"Minyak jenis brent sekarang USD60 per barel, trennya sudah mulai naik. Maret belum tentu (naik), kalu dilihat rata-rata bisa tetap," katanya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Dia menjelaskan, harga BBM awal Maret diperhitungkan berdasarkan harga minyak dunia sejak 26 Januari hingga 25 Februari 2015. Sementara penentuan harganya, bisa diketahui pada 26 Februari 2015.
"Kita harus lihat sampai 26 rata-ratanya, kita kirim sekarang (tanggal) 28 antara 25-26 baru kita bisa menentukan harga. Harga BBM akhir nanti belum tahu, tapi yang jelas harga minyak dunia naik terus, hari ini naik," tuturnya.
Wiratmadja menambahkan, sedianya harga BBM pada pertengahan Februari naik Rp50 per liter untuk premium dan solar Rp100 per liter. Namun, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkannya.
"Kalau kemarin harusnya naik Rp50 tapi keputusan di Kemenko (Kementerian Kordinator Perekonomian) ditetapkan saja," tandas dia.
Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenko bidang Perekonomian berpikir akan menaikkan harga BBM baik premium ataupun solar pada awal Maret 2015, jika harga minyak dunia terus merangkak.
Saat ini, harga minyak dunia sudah mulai naik ke angka USD59 per barel. Sebelumnya, harga minyak dunia terperosok ke level USD48 per barel.
"Kan harga minyak dunia sedang naik, akhir bulan mungkin akan naik, tapi enggak tahu kita (besarannya). Tergantung harga internasional," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Menurutnya, penentuan harga BBM jenis solar dan premium memang harus melihat rata-rata harga minyak dunia. Namun, harga BBM bisa saja tidak mengalami kenaikan.
"Minyak jenis brent sekarang USD60 per barel, trennya sudah mulai naik. Maret belum tentu (naik), kalu dilihat rata-rata bisa tetap," katanya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Dia menjelaskan, harga BBM awal Maret diperhitungkan berdasarkan harga minyak dunia sejak 26 Januari hingga 25 Februari 2015. Sementara penentuan harganya, bisa diketahui pada 26 Februari 2015.
"Kita harus lihat sampai 26 rata-ratanya, kita kirim sekarang (tanggal) 28 antara 25-26 baru kita bisa menentukan harga. Harga BBM akhir nanti belum tahu, tapi yang jelas harga minyak dunia naik terus, hari ini naik," tuturnya.
Wiratmadja menambahkan, sedianya harga BBM pada pertengahan Februari naik Rp50 per liter untuk premium dan solar Rp100 per liter. Namun, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkannya.
"Kalau kemarin harusnya naik Rp50 tapi keputusan di Kemenko (Kementerian Kordinator Perekonomian) ditetapkan saja," tandas dia.
Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenko bidang Perekonomian berpikir akan menaikkan harga BBM baik premium ataupun solar pada awal Maret 2015, jika harga minyak dunia terus merangkak.
Saat ini, harga minyak dunia sudah mulai naik ke angka USD59 per barel. Sebelumnya, harga minyak dunia terperosok ke level USD48 per barel.
"Kan harga minyak dunia sedang naik, akhir bulan mungkin akan naik, tapi enggak tahu kita (besarannya). Tergantung harga internasional," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
(izz)