Bank Mandiri Targetkan 6,5 Juta Pengguna E-Money
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan jumlah pengguna layanan e-money sekitar 6,5 juta hingga akhir tahun 2015 seiring dengan hadirnya layanan baru yakni isi ulang e-money melalui telepon pintar (smartphone).
Sementara, dalam jangka waktu 5 tahun diharapkan dapat menjaring sekitar 50 juta pengguna. ”Dengandemikian, dalamkurun waktu 10 tahun di-harapkan dapat memiliki sekitar 100 juta pengguna layanan e-money,” ujar Senior Vice President Transaction Banking Retail Group Bank MandiriRahmat BrotoTriajisaat acara peluncuran isi ulang emoney lewat HP di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, saat ini jumlah Mandiri e-Money yang beredar telah mencapai lebih dari 5 juta kartu dengan rasio market share di atas 65% yang kebanyakan digunakan untuk layanan e-Toll Card sebesar 80%. Hingga akhir Desember 2014 frekuensi penggunaan Mandiri e-Money tercatat sebanyak 143 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp1,6 triliun. Rahmat mengungkapkan, fasilitas isi ulang uang elektronik melalui HP betujuan untuk memudahkan pengguna mandiri e-money.
Pada tahap awal, lanjutnya, layanan ini dapat diakses melalui smartphone berbasis Android yang memiliki fitur NFC. Selanjutnya, pengguna smartphone Android yang memiliki fitur NFC perlu mengunduh aplikasi Mandiri e-Money Isi Ulang di Google Play Store. Sebagai tahap awal, kartu debit yang digunakan untuk melakukan transaksi isi ulang ini, harus didaftarkan terlebih dahulu di bank penerbit untuk dapat digunakan dalam transaksi online berlisensi 3D Secure.
Nantinya bagi pengguna kartu kredit di Indonesia yang sudah berlisensi 3D Secure juga akan dapat digunakan sebagai sumber dana isi ulang Mandiri e-Money dengan menggunakan aplikasi ini. ”Layanan ini, merupakan inovasi baru untuk isi ulang uang elektronik melalui smartphone yang pertama di Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia layanan ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi dan penggunaan kartu mandiri Mandiri e-Money, karena pengguna kartu e-money dapat mengisi ulang kartunya kapan pun dan di mana pun. Perseroan juga akan terus menambah merchant. Menurutnya, Mandiri e-Money seperti kartu dan gelang e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, Gaz Card dan jenis lain berlogo ”e-money”, dapat digunakan dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 918 merchant dengan jumlah outlet sebanyak lebih dari 38.000 unit.
Merchant-merchant tersebut antara lain Jalan tol, pembayaran bus (Transjakarta, Trans Jogja dan Batik Solo Trans), Kereta (RaiLink Medan dan Jakarta Commuter Line), Parkir (Quality Parking, Secure Parking dan Parkir Stasiun Reska), toko-toko ritel, SPBU, restoran cepat saji dan arena rekreasi.
langkah ini juga untuk mendukung implementasi Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) di Indonesia Pada kesempatan sama Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menambahkan, fasilitas ini dapat digunakan oleh pengguna mandiri e-money yang memiliki kartu debit Bank Mandiri maupun kartu debit bank lainnya yang sudah memiliki lisensi 3D Secure.
Sementara untuk dapat menggunakan sistem tersebut, pengguna e-money dikenakan biaya sebesarRp2.000bagi pengguna kartu debet Bank Mandiri dan Rp4.000 bagi bank lain. ”Kalau bank lain biayanya Rp4.000, sedangkan Bank Mandiri sendiri Rp2.000, karena kan kalau bank lain ya kita mesti bayar ke bankbank itu,” jelas dia.
Kunthi fahmar sandy
Sementara, dalam jangka waktu 5 tahun diharapkan dapat menjaring sekitar 50 juta pengguna. ”Dengandemikian, dalamkurun waktu 10 tahun di-harapkan dapat memiliki sekitar 100 juta pengguna layanan e-money,” ujar Senior Vice President Transaction Banking Retail Group Bank MandiriRahmat BrotoTriajisaat acara peluncuran isi ulang emoney lewat HP di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, saat ini jumlah Mandiri e-Money yang beredar telah mencapai lebih dari 5 juta kartu dengan rasio market share di atas 65% yang kebanyakan digunakan untuk layanan e-Toll Card sebesar 80%. Hingga akhir Desember 2014 frekuensi penggunaan Mandiri e-Money tercatat sebanyak 143 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp1,6 triliun. Rahmat mengungkapkan, fasilitas isi ulang uang elektronik melalui HP betujuan untuk memudahkan pengguna mandiri e-money.
Pada tahap awal, lanjutnya, layanan ini dapat diakses melalui smartphone berbasis Android yang memiliki fitur NFC. Selanjutnya, pengguna smartphone Android yang memiliki fitur NFC perlu mengunduh aplikasi Mandiri e-Money Isi Ulang di Google Play Store. Sebagai tahap awal, kartu debit yang digunakan untuk melakukan transaksi isi ulang ini, harus didaftarkan terlebih dahulu di bank penerbit untuk dapat digunakan dalam transaksi online berlisensi 3D Secure.
Nantinya bagi pengguna kartu kredit di Indonesia yang sudah berlisensi 3D Secure juga akan dapat digunakan sebagai sumber dana isi ulang Mandiri e-Money dengan menggunakan aplikasi ini. ”Layanan ini, merupakan inovasi baru untuk isi ulang uang elektronik melalui smartphone yang pertama di Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia layanan ini diharapkan dapat meningkatkan transaksi dan penggunaan kartu mandiri Mandiri e-Money, karena pengguna kartu e-money dapat mengisi ulang kartunya kapan pun dan di mana pun. Perseroan juga akan terus menambah merchant. Menurutnya, Mandiri e-Money seperti kartu dan gelang e-money, e-Toll Card, Indomaret Card, Gaz Card dan jenis lain berlogo ”e-money”, dapat digunakan dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 918 merchant dengan jumlah outlet sebanyak lebih dari 38.000 unit.
Merchant-merchant tersebut antara lain Jalan tol, pembayaran bus (Transjakarta, Trans Jogja dan Batik Solo Trans), Kereta (RaiLink Medan dan Jakarta Commuter Line), Parkir (Quality Parking, Secure Parking dan Parkir Stasiun Reska), toko-toko ritel, SPBU, restoran cepat saji dan arena rekreasi.
langkah ini juga untuk mendukung implementasi Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) di Indonesia Pada kesempatan sama Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menambahkan, fasilitas ini dapat digunakan oleh pengguna mandiri e-money yang memiliki kartu debit Bank Mandiri maupun kartu debit bank lainnya yang sudah memiliki lisensi 3D Secure.
Sementara untuk dapat menggunakan sistem tersebut, pengguna e-money dikenakan biaya sebesarRp2.000bagi pengguna kartu debet Bank Mandiri dan Rp4.000 bagi bank lain. ”Kalau bank lain biayanya Rp4.000, sedangkan Bank Mandiri sendiri Rp2.000, karena kan kalau bank lain ya kita mesti bayar ke bankbank itu,” jelas dia.
Kunthi fahmar sandy
(ars)