Pembayaran Nontunai TKI Diharapkan Terlaksana 2015
Pembayaran Nontunai TKI Diharapkan Terlaksana 2015
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bersama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) berharap, proses pembayaran nontunai TKI bisa terlaksana pada akhir 2015.
Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa TKI yang mulai menggunakan transaksi nontunai.
"Jadi dalam satu tahun, ada sekitar 500 ribu yang berangkat ke luar negeri, kami harapkan semuanya," kata Agus usai melakukan Sosialisasi kepada TKI terkait proses elektronifikasi/transaksi nontunai penempatan TKI di Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa perbankan untuk pembiayaan TKI ke luar negeri. Salah satunya BRI, yang sudah melakukan pembiayaan ke Korea karena dinilai cukup menjanjikan, di mana dari sisi risiko kecil, sementara pengembaliannya besar.
Dirinya berharap, bank pemerintah lain juga bisa ikut andil dalam pembiayaan pengiriman TKI.
"Kami sudah duduk bersama dengan BNI, BRI, Mandiri dan semua sudah siap untuk membiayai TKI. Jadi kami meminta bank untuk terlibat, kalau ada keikutsertaan dari pemerintah. Kami harapkan akan bisa meringangkan beban TKI agar lebih rendah," terangnya.
Saat ini, sudah ada sekitar 12 lembaga pembiayaan yang membiayai, seperti koperasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), serta perbankan swasta nasional yang bunganya mencapai 22%.
"Intinya kami meminta bank untuk jauh lebih rendah dari yang diberlakukan koperasi, yang jatuhnya 22% per tahun setiap pinjaman," ujarnya.
Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa TKI yang mulai menggunakan transaksi nontunai.
"Jadi dalam satu tahun, ada sekitar 500 ribu yang berangkat ke luar negeri, kami harapkan semuanya," kata Agus usai melakukan Sosialisasi kepada TKI terkait proses elektronifikasi/transaksi nontunai penempatan TKI di Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa perbankan untuk pembiayaan TKI ke luar negeri. Salah satunya BRI, yang sudah melakukan pembiayaan ke Korea karena dinilai cukup menjanjikan, di mana dari sisi risiko kecil, sementara pengembaliannya besar.
Dirinya berharap, bank pemerintah lain juga bisa ikut andil dalam pembiayaan pengiriman TKI.
"Kami sudah duduk bersama dengan BNI, BRI, Mandiri dan semua sudah siap untuk membiayai TKI. Jadi kami meminta bank untuk terlibat, kalau ada keikutsertaan dari pemerintah. Kami harapkan akan bisa meringangkan beban TKI agar lebih rendah," terangnya.
Saat ini, sudah ada sekitar 12 lembaga pembiayaan yang membiayai, seperti koperasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), serta perbankan swasta nasional yang bunganya mencapai 22%.
"Intinya kami meminta bank untuk jauh lebih rendah dari yang diberlakukan koperasi, yang jatuhnya 22% per tahun setiap pinjaman," ujarnya.
(rna)
Explore More