Yunani Tetap Hormati Privatisasi

Rabu, 25 Februari 2015 - 09:59 WIB
Yunani Tetap Hormati Privatisasi
Yunani Tetap Hormati Privatisasi
A A A
BERLIN - Yunani berjanji tidak akan mencabut privatisasi yang sedang berlangsung atau telah selesai. Pemerintah juga menjamin semua upaya mengatasi krisis kemanusiaan tidak akan dikurangi anggarannya.

Sikap itu diungkapkan dalam dokumen rencana reformasi yang diserahkan Yunani pada para kreditor dan mitra zona euro. Kantor berita Reuters memperoleh salinan dokumen tersebut kemarin.

Yunani menyerahkan daftar reformasi itu pada Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (23/2) waktu setempat. Mereka harus menyetujui rencana itu untuk membuka jalan perpanjangan bailout (dana talangan) pada Yunani selama empat bulan mendatang. Daftar rencana reformasi itu juga termasuk janji untuk perubahan kebijakan pajak, peninjauan kembali dan kontrol belanja di semua bidang pengeluaran pemerintah.

“Yunani juga berkomitmen dalam konsolidasi dana pensiun untuk menabung dan menutup lubang serta insentif bagi pensiunan dini. Langkah ini merupakan upaya kompromi antara tujuan pemerintah menghindari pemangkasan pensiun lebih lanjut seperti permintaan UE dan IMF,” ungkap laporan Reuters berdasarkan dokumen rencana reformasi Yunani. Athens juga akan mereformasi gaji sektor publik sehingga tidak akan mengurangi gaji lagi tapi akan memastikan semua gaji sektor publik tidak naik.

Dokumen itu juga menyatakan, akan ada peninjauan untuk menaikkan gaji minimun setiap waktu, tapi semua kenaikan akan dikonsultasikan dengan UE dan mitra lainnya. MenteriKeuangan(menkeu) Jerman Wolfgang Schaeuble membuka jalan untuk kemungkinan voting parlemen pekan ini tentang perpanjangan pinjaman untuk Yunani. Schaeuble meminta voting dalam surat pada Presiden Bundestag (majelis rendah) Norbert Lammert.

Voting itu akan memutuskan apakah proposal reformasi dari Yunani akan diterima oleh Bank Sentral Eropa (ECB), Komisi Eropa dan IMF. “Memberikan Yunani pengakuan ialah kewajiban dan menyediakan itu merupakan kesepakatan di grup menkeu zona euro, pemerintah Jerman akan mendukung usulan perpanjangan,” papar Schaeuble, dikutip kantor berita Reuters.

“Petisi ini dibuat dengan syarat Yunani mengajukan daftar langkah reformasi dan tiga lembaga memberikan pendapat mereka apakah langkah-langkah itu memberi basis yang cukup untuk kesuksesan program tersebut.” Yunani mengirim daftar rencana reformasi ekonomi pada lembaga-lembaga Eropa dan IMF di sekitar tengah malam, menurut sumber yang dekat dengan Komisi Eropa. Juru bicara Schaeuble, Martin Jaeger, menjelaskan para menkeu zona euro akan membahas reformasi itu dalam konferensi telepon kemarin.

Berlin berharap dokumen itu koheran dan masuk akal. Jerman yang menjadi kontributor terbesar dua bailout Yunani senilai 240 miliar euro, menegaskan sebelumnya bahwa setiap belanja tambahan oleh Athens harus ditutupi dengan penghematan atau pajak yang lebih tinggi. Pemerintahan sayap kiri Yunani harus mendapat persetujuan atas dokumen rencana reformasi untuk memperpanjang bailout yang akan berakhir pada 28 Februari. Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras berjanji mencabut program penghematan saat dia menang pemilu bulan lalu.

Deputi Menkeu Jerman Steffen Kampeter menjelaskan, dia yakin parlemen akan mendukung perpanjangan pinjaman asalkan semua syarat terpenuhi. “Jika Yunani mengajukan dan troika (grup kreditor) memberi persetujuan, maka memungkinkan semua pihak di parlemen akan mendukung,” ujarnya.

Juru bicara Komisi Eropa Margaritis Schinas menyatakan, proposal reformasi dari Yunani diterima tepat waktu. Para pejabat Brussels menjelaskan, dokumen ini akan dibahas dalam konferensi jarak jauh antara 19 menkeu zona euro. Saham-saham di bursa Athens menguat 7% dengan adanya berita penyerahan dokumen rencana reformasi tersebut. Jika Yunani gagal mendapatkan perpanjangan waktu dan bailout berakhir, pemerintahan PM Alexis Tsipras akan kehabisan uang dan kemungkinan keluar dari zona euro.

Menkeu Yunani Yanis Varoufakis menyatakan daftar reformasi itu sangat komprehensif, fokus pada mengatasi pengelakan pajak, korupsi, dan mengatasi kemiskinan. “Ini momen yang sangat mendebarkan karena kita menjadi penulis bersama nasib kita,” ujarnya.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9258 seconds (0.1#10.140)