2014, BTN Salurkan Kredit Rp116 Triliun

Jum'at, 27 Februari 2015 - 13:22 WIB
2014, BTN Salurkan Kredit...
2014, BTN Salurkan Kredit Rp116 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp116 triliun sepanjang 2014 atau tumbuh 15,38% dari Rp100,46 triliun pada 2013.

Pertumbuhan tersebut menunjukkan, perseroan berhasil meningkatkan fungsi intermediasi di tengah dinamika perlambatan ekonomi global maupun nasional. ”Secara paralel, Bank BTN juga mampu menekan kredit bermasalah (nonperforming loan/ NPL) selama tiga tahun berturut-turut dengan tren menurun.

NPL Bank BTN tercatat tahun 2012, 2013, dan 2014 masingmasing sebesar 4,09%, 4,05% dan 4,01%. Ini menunjukkan langkah perbaikan kualitas kredit yang dilakukan perseroan berjalan efektif,” ujar Direktur UtamaBTNMaryonosaatpaparan kinerja perseroan di Jakarta kemarin.

Maryono mengatakan, pertumbuhan kredit Bank BTN tahun 2014 yang sebesar 15% berada di atas rata-rata industri, melalui sejumlah program yang sudah dilakukan perseroan, manajemen Bank BTN optimistis pertumbuhan bisnis perseroan tahun 2015 akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Pertumbuhan kredit Bank BTN diproyeksi mampu mencapai 19%, di atas pertumbuhan kredit industri yang diproyeksi OJK mencapai 15%.

Untuk mendukung pertumbuhan kredit tersebut, dibutuhkan likuiditas yang kuat. Manajemen tengah menjajaki peningkatan funding selain bersumber dari obligasi dan DPK. Salah satunya melalui sumber dana strategis seperti Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional lainnya. ”Kami sedang menjajaki upaya untuk mendapatkan pinjaman bilateral guna memperkuat struktur pendanaan Bank BTN,” tegasnya.

Maryono menjelaskan, sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan kualitas kredit, peningkatan bisnis BTN dapat dilihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp106,5 triliun pada 2014, atau 10,67% dari periode sebelumnya sebesar Rp96,21 triliun dengan laba bersih mencapai Rp1,1 triliun.

Total aset perseroan tumbuh sebesar 10,22% dari Rp131,7 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp144,57 triliun pada akhir 2014. ”Pertumbuhan aset ini membuat Bank BTN naik ke peringkat sembilan di antara 10 besar bank nasional berdasarkan besaran aset. Ini merupakan prestasi bagi manajemen Bank BTN sebagai bank yang fokus ke segmen kredit pembiayaan perumahan/KPR,” tegasnya.

Menurut Maryono, perbaikan kualitas kredit Bank BTN dengan membaiknya NPL sepanjang tiga tahun terakhir dipicu oleh kenaikan recovery asset perseroan. Tahun 2014 Bank BTN berhasil membukukan recovery asset sebesar Rp1,3 triliun. Perseroan telah melakukan berbagai upaya strategis dalam memperbaiki kualitas kredit antara lain membentuk dua unit kerja,

yaitu Consumer Collection & Remedial Division (CCRD) dan Asset Management Division (AMD) yang bertugas khusus untuk menangani kredit bermasalah. Perbaikan kualitas perusahaan juga dilakukan melalui restrukturisasi kredit terhadap kreditur-kreditur yang memenuhi syarat untuk di restrukturisasi dan melakukan lelang/ penjualan asset dengan menggandeng balai lelang serta menggelar pameran-pameran rumah bekas sekaligus membuka kesempatan MBR untuk memiliki rumah.

”Dengan upaya strategis yang kami lakukan tahun 2014, kami optimistis kinerja perseroan tahun 2015 akan lebih baik. Bahkan, kami optimistis akan dapat menekan angka NPL di bawah 3% pada akhir tahun 2015,” tambah Maryono. Di sisi lain, Maryono menegaskan Bank BTN selama ini menjadi integrator stakeholder strategis dalam pemecahan permasalahan perumahan di Indonesia. Pemerintahan Jokowi- JK telah memberikan aspirasi untuk melakukan percepatan penyelesaian backlog perumahan nasional melalui program Sejuta Rumah untuk Rakyat.

Rakhmat baihaqi
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0609 seconds (0.1#10.140)