Kurang Informatif, Kenaikan Premium Mengagetkan

Minggu, 01 Maret 2015 - 18:32 WIB
Kurang Informatif, Kenaikan Premium Mengagetkan
Kurang Informatif, Kenaikan Premium Mengagetkan
A A A
SEMARANG - Kenaikan harga premium sebesar Rp200 di wilayah penugasan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sebesar Rp200/liter terhitung pukul 00.00 WIB pada 1 Maret mengagetkan warga Semarang ketika melakukan pengisian bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Salah satu warga Semarang yang belum mengetahui kenaikan harga BBM adalah Riska. Warga Banyumanik ini mengaku, baru mengetahui jika ada kenaikan harga premium setelah membaca tulisan di panel mesin pengisian bahan bakar.

“Biasanya tertulis Rp6.700, sekarang berubah jadi Rp6.900, saya pikir SPBU-nya yang sengaja menaikan, setelah saya tanya ke petugasnya ternyata memang harga premium naik,” katanya, Minggu (1/3/2015).

Pekerja pabrik tersebut mengaku dengan kenaikan harga BBM sebesar Rp200 tidak berpengaruh banyak. Hanya saja, dia mengaku bingung terhadap pergerakan harga BBM yang fluktuatif.

Warga Semarang lainnya, Santo mengaku juga baru tahu mengenai kenaikan harga premium setelah membaca koran.

Dia juga mengaku heran dengan kenaikan BBM tersebut karena pada saat harga minyak dunia turun, pada pertengahan Februari lalu, pemerintah tidak menurunkan harga BBM, namun ketika harga minyak naik sedikit, pemerintah menaikan harga BBM.

”Kalau memang harga BBM disesuaikan dengan harga minyak dunia, waktu turun juga harus turun, bukannya waktu turun, pemerintah diam saja. Waktu minyak dunia naik, langsung saja dinaikan,” ucap pria yang bekerja sebagai PNS tersebut.

Ketua DPD Hiswana Migas Jateng dan DIY Pramudyas Hidayat Setiyawan mengaku, pengusaha SPBU juga kaget dengan kenaikan harga premium. Pasalnya, informasi kenaikan harga BBM disampaikan beberapa jam sebelum pemberlakuan harga baru.

“Biasanya kalau mau naik, dua atua tiga hari sebelumnya sudah dikabarkan,” katanya.

Dia menyebutkan, dengan kenaikan harga premium sebesar Rp200/liter tidak berpengaruh terhadap penjualan premium di tingkat SPBU.

“Semua masih seperti biasa tidak seperti kenaikan-kenaikan sebelumnya,” katanya.

Berdasarkan pantuan, kondisi di sejumlah SPBU di Kota Semarang terlihat cukup normal. Bahkan jelang kenaikan harga BBM pada Sabtu (28/2/2015) malam, tidak nampak adanya antrean panjang seperti ketika menjelang kenaikan BBM beberapa bulan lalu.

Assisten Manager External Relation PT Pertamina Region Jateng-DIY Roberth MV Dumatubun mengatakan, untuk kebijakan harga sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah. Pertamina selaku badan usaha bertugas mendistribusikan, sekaligus menjaga kelangsungan pasokan kepada masyarakat.

Robert menegaskan, saat ini harga premium sudah tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Adapun kebijakan harga ditentukan dengan mengikuti pola pergerakan harga minyak dunia.

“Untuk pasokan di Jawa Tengah dan DIY saat ini dalam kondisi aman,” tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4958 seconds (0.1#10.140)