Majukan Wisata, Daerah Dapat Insentif

Senin, 02 Maret 2015 - 10:47 WIB
Majukan Wisata, Daerah...
Majukan Wisata, Daerah Dapat Insentif
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan memberi insentif dan dana promosi pariwisata ke daerah-daerah yang berhasil memajukan sektor pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Sekurangnya ada tiga daerah yang sudah dipastikan akan mendapat suntikan dana promosi pariwisata dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), antara lain Bali dan Batam/Kepulauan Riau yang masingmasing mendapat Rp100 miliar. Sementara, kabupaten yang tengah bersinar pariwisatanya, Banyuwangi, juga akan mendapat bantuan dana promosi untuk tiga destinasi wisata utamanya senilai total Rp1,5 miliar.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, salah satu parameter untuk menggulirkan bantuan dana promosi itu adalah jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman). Selain Jakarta, Bali dan Batam menjadi pintu masuk utama wisman ke Indonesia. Arief mencontohkan, Bali mampu mendatangkan 3,7 juta wisman.

Walaupun sudah dikenal dunia, Bali masih kalah jauh dari Bangkok yang bisa mendatangkan 16 juta wisman. “Bali itu anggaran promosinya kurang dari Rp1 miliar. Ada yang berpendapat Bali sudah tidak perlu dipromosikan lagi. Itu kalau inward looking, tapi kalau kita melihat ke luar, Bali itu ada di urutan nomor 52, kalah jauh dari Bangkok dan Singapura,” ujarnya di sela-sela peluncuran Banyuwangi Festival di Jakarta akhir pekan lalu.

Sejalan dengan konsep Greater Jakarta, Greater Bali, dan Greater Batam yang digagas Menpar, maka promosi yang dilakukan Bali juga harus menyertakan destinasi wisata unggulan di provinsi terdekat (Bali and beyond). Sebagai contoh, Greater Bali menawarkan destinasi unggulan Bali-Banyuwangi- Bromo (3B).

“Batam juga sudah kita yakinkan untuk ikut menjual destinasi wisata di daerah sekitar. Jakarta juga begitu, saya wajibkan ikut menjual Cianjur, Tangerang, Bogor,” sebutnya. Banyuwangi patut diapresiasi sebagai daerah yang sukses menggenjot pariwisata sebagai andalan perekonomiannya dalam beberapa tahun terakhir.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, PDB Banyuwangi ditargetkan sebesar Rp35 triliun dalam lima tahun (2010-2015). Namun, dalam empat tahun terakhir nilainya sudah melampaui target yaitu mencapai Rp40 triliun. Salah satu penyumbang terbesar adalah sektor pariwisata yang kontribu-sinya terhadap PDB pada tahun lalu mengalami peningkatan 66% dibanding tahun.

“Dari segi size -nya memang belum banyak, tapi kita akan terus kerja keras dan seiring perbaikan infrastruktur maka hasilnya akan lebih baik lagi,” ungkapnya. Sumbangan sektor pariwisata ini juga berhasil melesatkan pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi ke angka Rp25,5 juta per orang per tahun pada 2014, dari sebelumnya Rp14,97 juta.

Pencapaian ini menyalip kota besar di Jawa Timur lainnya seperti Malang dan Jember. Demikian halnya dalam hal investasi, Banyuwangi melesat dari ranking ke-21 pada 2010 menjadi ranking ke-3 pada 2013. “Dengan banyaknya turis yang datang, Banyuwangi kekurangan hotel, terutama saat peak season. Tapi, saat ini banyak hotel baru bermunculan. Target kami ingin menambah sekitar 1.000 kamar hotel lagi,” tuturnya.

Tingkat kunjungan wisatawan di Banyuwangi tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan. Pada 2013 wisman mencapai 10.462 orang atau naik 90% dibanding 2012 yang sebanyak 5.502 wisman. Pada tahun ini kunjungan ditargetkan sebanyak 30.000 wisman dan 1,5 juta wisnus.

Anas menyampaikan, peningkatan kunjungan wisatawan juga terlihat dari tingginya load factor penerbangan ke Banyuwangi yang dalam dua tahun terakhir naik dari 12.000 menjadi 70.000 penumpang per tahun.

Dengan pencapaian ini, Banyuwangi mendapat insentif berupa perpanjangan runway bandara sepanjang 2.500 meter dan pengembangan jalan. “Kami juga sedang membangun green airport pertama di Indonesia yang berlokasi di Blimbingsari. Ditargetkan, pada Oktober 2015 rampung,” sebutnya.

Menpar menambahkan, dalam rapat di Istana Bogor pada 16 Februari lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pariwisata sebagai leading sector. Konsekuensinya, kata Arief, seluruh kementerian/lembaga harus memberikan dukungan ke sektor unggulan ini.

Inda susanti
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3154 seconds (0.1#10.140)