Perusahaan Asia Tantang Apple dengan Produk Baru
A
A
A
BARCELONA - Beberapa perusahaan Asia meluncurkan smartphone high-end dan perangkat terbaru untuk menantang Apple. Perusahaan Korea Selatan (Korsel) seperti Samsung, LG, dan perusahaan China, HTC, meluncurkan smartphone terbaru untuk menarik perhatian pengunjung di Mobile World Congress, Barcelona, Spanyol.
Untuk menantang iPhone 6 yang diluncurkan Apple tahun lalu, Samsung muncul dengan Galaxy S6, smartphone dengan layar sentuh berbentuk melengkung di bagian tepi dan memiliki charger ireless . Samsung juga meluncurkan tipe yang lebih besar, Galaxy S6 Edge, phablet yang memiliki ukuran antara tablet dan smartphone. Sedangkan, LG meluncurkan smartphone high-end LG Flex 2, empat smartphone kelas menengah terbaru, serta dua jam tangan mewah terbaru yang terkoneksi internet.
Jam tangan LG yang disebut Watch Urbane muncul dengan dua edisi yakni versi dasar bertenaga Android Wear dan versi high-end dengan chip 4G dan sistem operasional baru. Perangkat itu dapat menerima dan menjawab panggilan telepon serta mampu mengirim pesan tanpa harus terhubung pada smartphone.
Kemudian, HTC meluncurkan HTC One M9 dan gelang canggih untuk memonitor aktivitas tubuh atau disebut ”fitness band”. Tidak hanya itu, HTC juga meluncurkan headset virtual reality yang akan dijual secara komersial pada akhir tahun ini. Apple seperti biasa menjauh dari Barcelona tapi melaporkan sedang menyiapkan langkah terbaru dengan peluncuran Apple Watch pada bulan depan.
Peluncuran ini menunjukkan tren utama perangkat yang dapat dikenakan pada tahun ini. ”Perusahaan kami bertujuan membangun standar baru untuk mendorong agenda teknologi mobile global,” ujar CEO Divisi Mobile Samsung J.K. Shin, dikutip kantor berita AFP. Dia mengklaim produknya memiliki prosesor tercepat dan kamera dengan kinerja terbaik di pasar.
Samsung merupakan penjual smartphone terbesar di dunia tapi mengalami penurunan pangsa pasar pada tahun lalu, dari 34% menjadi 20%, menurut data firma konsultan teknologi IDC. ”Ada risiko perangkat Samsung pada 2015 akan kehilangan kepemimpinan merek di antara pada konsumen dan bisnis untuk pengalaman smartphone high-end,” ujar Thomas Husson, analis dari firma konsultan Forrester. ”Samsung kekurangan DNA software untuk memberikan layanan pengalaman yang berbeda, seperti yang dilakukan Apple.”
Syarifudin
Untuk menantang iPhone 6 yang diluncurkan Apple tahun lalu, Samsung muncul dengan Galaxy S6, smartphone dengan layar sentuh berbentuk melengkung di bagian tepi dan memiliki charger ireless . Samsung juga meluncurkan tipe yang lebih besar, Galaxy S6 Edge, phablet yang memiliki ukuran antara tablet dan smartphone. Sedangkan, LG meluncurkan smartphone high-end LG Flex 2, empat smartphone kelas menengah terbaru, serta dua jam tangan mewah terbaru yang terkoneksi internet.
Jam tangan LG yang disebut Watch Urbane muncul dengan dua edisi yakni versi dasar bertenaga Android Wear dan versi high-end dengan chip 4G dan sistem operasional baru. Perangkat itu dapat menerima dan menjawab panggilan telepon serta mampu mengirim pesan tanpa harus terhubung pada smartphone.
Kemudian, HTC meluncurkan HTC One M9 dan gelang canggih untuk memonitor aktivitas tubuh atau disebut ”fitness band”. Tidak hanya itu, HTC juga meluncurkan headset virtual reality yang akan dijual secara komersial pada akhir tahun ini. Apple seperti biasa menjauh dari Barcelona tapi melaporkan sedang menyiapkan langkah terbaru dengan peluncuran Apple Watch pada bulan depan.
Peluncuran ini menunjukkan tren utama perangkat yang dapat dikenakan pada tahun ini. ”Perusahaan kami bertujuan membangun standar baru untuk mendorong agenda teknologi mobile global,” ujar CEO Divisi Mobile Samsung J.K. Shin, dikutip kantor berita AFP. Dia mengklaim produknya memiliki prosesor tercepat dan kamera dengan kinerja terbaik di pasar.
Samsung merupakan penjual smartphone terbesar di dunia tapi mengalami penurunan pangsa pasar pada tahun lalu, dari 34% menjadi 20%, menurut data firma konsultan teknologi IDC. ”Ada risiko perangkat Samsung pada 2015 akan kehilangan kepemimpinan merek di antara pada konsumen dan bisnis untuk pengalaman smartphone high-end,” ujar Thomas Husson, analis dari firma konsultan Forrester. ”Samsung kekurangan DNA software untuk memberikan layanan pengalaman yang berbeda, seperti yang dilakukan Apple.”
Syarifudin
(bbg)