Kota Besar Diramaikan dengan Pembangunan Superblok
A
A
A
Tidak hanya di daerah Jadebotabek dan sekitarnya, proyek properti dalam bentuk campuran seperti mixed-use development atau superblok juga menjangkau kota-kota besar di Indonesia. Ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban akan kompleks apartemen, hotel, kantor, hotel, sarana pendidikan dan pusat perbelanjaan yang berada dalam satu lokasi.
Proyek superblok semakin banyak dibangun untuk memberikan tingkat produktivitas yang tinggi dengan menggabungkan hunian, belanja, dan bisnis dalam jangkauan walking distance. Hal ini juga akibat sebagai sebuah tuntutan dalam perkembangan suatu kota besar.
Surabaya misalnya, kini diramaikan dengan pembangunan superblok Marvell City, yang sempat mangkrak selama 10 tahun. Properti terbaru yang berada di kawasan Ngagel, Surabaya, itu telah diakuisisi oleh PT Assa Land yang merupakan konsorsium tiga pengembang, yakni Dian Istana Group, Kentjana Widjaja Group, dan Avilla Prima Group.
Dalam mengembangkan superblok tersebut, PT Assa Land menginvestasikan Rp2 triliun untuk membangun apartemen, kondominium, hotel, pusat perbelanjaan dan ballroom berkapasitas 2.000 orang, termasuk untuk mengakuisisi lahan 2,6 hektare tersebut.
“Untuk tahap pertama, investasi kami berkisar antara Rp800 miliar hingga Rp1 triliun. Sementara untuk target khusus apartemen pada akhir April dan mal pada Mei 2015,” ujar Direktur Utama PT Assa Land Ronny Prasetya. Dia menyebutkan, pembangunan superblok tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun lalu dengan luas lahan mencapai 2,6 hektare.
Hingga saat ini tercatat hasil penjualan khusus unit apartemen mencapai 75% dengan dipatok harga Rp800 juta per unit. “Kami berharap tahun ini penjualan apartemen terus meningkat karena kebutuhan masyarakat Kota Surabaya cukup tinggi. Hal inilah yang membuat kinerja kami terus ditingkatkan mengingat kebutuhan apartemen di kota besar cukup besar,” ujar Ronny.
Dalam pembangunan superblok ini, Ronny menyebutkan, ada empat proyek, yaitu Hotel Citadines, Apartemen Linden, dan pusat perbelanjaan. Perusahaan menargetkan, keempat proyek tahap pertama akan tuntas pada kuartal pertama 2015. “Di sektor mal sudah terealisasi 60% sampai 65%. Kami berharap target akan tercapai pada tahun ini,” sebut Ronny.
Di sisi lain, Ronny menyebutkan, untuk proyek tahap kedua akan dibangun dua menara apartemen yang terdiri atas apartemen dan kondominium dengan total jumlah 1.200 unit, ballroom berkapasitas 2.000 orang, serta gedung pernikahan. Proyek tahap kedua ini ditargetkan selesai pada 2017.
Direktur Marvell City Kevin Kusuma memperkirakan proyek tersebut menjadi pionir superblok terlengkap dan modern di Surabaya. Maklum, saat ini belum ada properti selengkap direncanakan perusahaannya. “Ini untuk memenuhi kebutuhan penduduk Surabaya yang kian tambah pesat seiring pertumbuhan ekonomi di Jatim yang cukup baik setiap tahunnya,” katanya.
Dia menambahkan, dalam proyek tersebut dari empat tower akan dihubungkan dengan podium yang difungsikan sebagai ballroom, supermarket , club house hingga F&B Street. “Keberadaan superblok ini nantinya mengubah kawasan yang selama ini dikenal dengan area gedung mangkrak menjadi area modern yang memiliki fasilitas lengkap,” sebut Kevin.
Paramount Enterprise International (Paramont Land) juga siap melansir proyek superblok (mixed use ) seluas 3,5 hektare di dekat Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Andreas Nawawi, Direktur Paramount Land, mengatakan, pihaknya menanam dana sebesar Rp1,5 triliun di proyek yang akan terdiri atas hunian, hotel, dan area komersial tersebut.
Selain itu, ada tambahan beberapa menara apartemen siap jual (strata title ). Nah yang menarik, kawasan ini akan punya pantai privat sepanjang 400 meter. Proyek superblok lain pengembang ini ada di Pekanbaru, Riau.
Proyek ini di atas lahan seluas 2 hektare. Proyek bernilai Rp1 triliun ini adalah proyek perdana Paramount Land di Sumatera. Proyek ini meliputi mal, satu menara apartemen, dan satu gedung perkantoran.
Rendra hanggara
Proyek superblok semakin banyak dibangun untuk memberikan tingkat produktivitas yang tinggi dengan menggabungkan hunian, belanja, dan bisnis dalam jangkauan walking distance. Hal ini juga akibat sebagai sebuah tuntutan dalam perkembangan suatu kota besar.
Surabaya misalnya, kini diramaikan dengan pembangunan superblok Marvell City, yang sempat mangkrak selama 10 tahun. Properti terbaru yang berada di kawasan Ngagel, Surabaya, itu telah diakuisisi oleh PT Assa Land yang merupakan konsorsium tiga pengembang, yakni Dian Istana Group, Kentjana Widjaja Group, dan Avilla Prima Group.
Dalam mengembangkan superblok tersebut, PT Assa Land menginvestasikan Rp2 triliun untuk membangun apartemen, kondominium, hotel, pusat perbelanjaan dan ballroom berkapasitas 2.000 orang, termasuk untuk mengakuisisi lahan 2,6 hektare tersebut.
“Untuk tahap pertama, investasi kami berkisar antara Rp800 miliar hingga Rp1 triliun. Sementara untuk target khusus apartemen pada akhir April dan mal pada Mei 2015,” ujar Direktur Utama PT Assa Land Ronny Prasetya. Dia menyebutkan, pembangunan superblok tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun lalu dengan luas lahan mencapai 2,6 hektare.
Hingga saat ini tercatat hasil penjualan khusus unit apartemen mencapai 75% dengan dipatok harga Rp800 juta per unit. “Kami berharap tahun ini penjualan apartemen terus meningkat karena kebutuhan masyarakat Kota Surabaya cukup tinggi. Hal inilah yang membuat kinerja kami terus ditingkatkan mengingat kebutuhan apartemen di kota besar cukup besar,” ujar Ronny.
Dalam pembangunan superblok ini, Ronny menyebutkan, ada empat proyek, yaitu Hotel Citadines, Apartemen Linden, dan pusat perbelanjaan. Perusahaan menargetkan, keempat proyek tahap pertama akan tuntas pada kuartal pertama 2015. “Di sektor mal sudah terealisasi 60% sampai 65%. Kami berharap target akan tercapai pada tahun ini,” sebut Ronny.
Di sisi lain, Ronny menyebutkan, untuk proyek tahap kedua akan dibangun dua menara apartemen yang terdiri atas apartemen dan kondominium dengan total jumlah 1.200 unit, ballroom berkapasitas 2.000 orang, serta gedung pernikahan. Proyek tahap kedua ini ditargetkan selesai pada 2017.
Direktur Marvell City Kevin Kusuma memperkirakan proyek tersebut menjadi pionir superblok terlengkap dan modern di Surabaya. Maklum, saat ini belum ada properti selengkap direncanakan perusahaannya. “Ini untuk memenuhi kebutuhan penduduk Surabaya yang kian tambah pesat seiring pertumbuhan ekonomi di Jatim yang cukup baik setiap tahunnya,” katanya.
Dia menambahkan, dalam proyek tersebut dari empat tower akan dihubungkan dengan podium yang difungsikan sebagai ballroom, supermarket , club house hingga F&B Street. “Keberadaan superblok ini nantinya mengubah kawasan yang selama ini dikenal dengan area gedung mangkrak menjadi area modern yang memiliki fasilitas lengkap,” sebut Kevin.
Paramount Enterprise International (Paramont Land) juga siap melansir proyek superblok (mixed use ) seluas 3,5 hektare di dekat Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Andreas Nawawi, Direktur Paramount Land, mengatakan, pihaknya menanam dana sebesar Rp1,5 triliun di proyek yang akan terdiri atas hunian, hotel, dan area komersial tersebut.
Selain itu, ada tambahan beberapa menara apartemen siap jual (strata title ). Nah yang menarik, kawasan ini akan punya pantai privat sepanjang 400 meter. Proyek superblok lain pengembang ini ada di Pekanbaru, Riau.
Proyek ini di atas lahan seluas 2 hektare. Proyek bernilai Rp1 triliun ini adalah proyek perdana Paramount Land di Sumatera. Proyek ini meliputi mal, satu menara apartemen, dan satu gedung perkantoran.
Rendra hanggara
(ftr)