Brantas Abipraya Terbitkan Obligasi Rp300 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp300 miliar. Rencananya, obligasi tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik beton pracetak dan pembiayaan (refinancing).
”Tidak dimungkiri bahwa peranan sektor konstruksi masih menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor konstruksi, perseroan akan diuntungkan,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E Marsono di Jakarta kemarin. Bambang menjelaskan, prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia masih sangat besar.
”Pembangunan infrastruktur yang besar, baik jalan, jembatan, gedung, dan lainnya itu memerlukan produk-produk beton sehingga kami mencoba untuk mengisi pasar produk beton pracetak,” ujarnya. Menurutnya, perseroan akan memindahkan pabrik yang ada di Sunter, Jakarta Utara, ke pabrikyangakandibangundiSadang, Purwakarta, untuk memuluskan rencana tersebut.
”Di Sadang, Purwakarta, kita sudah melakukan pembebasan lahan seluas 10 hektare. Kami upayakan untuk memindahkan pabrik yang di Sunter ke pabrik baru yang ada di Sadang,” tuturnya. Dia menegaskan, potensi produk beton precast sangatlah besar, terutama tecermin dari banyaknya pembangunan yang akan dilakukan pada tahun ini. ”Kami akan menangkap potensi pasar yang ada di wilayah Jakarta, Jawa Timur, dan perseroan melihat potensi pasar yang besar di Sumatera.
Karena, produknya dapat didistribusikan ke pulau lain,” tambahnya. Direktur Investment Banking Bahana Securities Novita Lubis mengatakan, kupon bunga obligasi yang ditawarkan perseroan itu di kisaran 10,75- 12%. Obligasi itu diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu tiga tahun dengan jaminan berupa piutang performing, baik yang sudah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari yang berasal dari proyek-proyek yang telah dilaksanakan perseroan sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi yang terutang. Sementara, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi, yakni PT Bahana Securities.
Arsy ani s
”Tidak dimungkiri bahwa peranan sektor konstruksi masih menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor konstruksi, perseroan akan diuntungkan,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Bambang E Marsono di Jakarta kemarin. Bambang menjelaskan, prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia masih sangat besar.
”Pembangunan infrastruktur yang besar, baik jalan, jembatan, gedung, dan lainnya itu memerlukan produk-produk beton sehingga kami mencoba untuk mengisi pasar produk beton pracetak,” ujarnya. Menurutnya, perseroan akan memindahkan pabrik yang ada di Sunter, Jakarta Utara, ke pabrikyangakandibangundiSadang, Purwakarta, untuk memuluskan rencana tersebut.
”Di Sadang, Purwakarta, kita sudah melakukan pembebasan lahan seluas 10 hektare. Kami upayakan untuk memindahkan pabrik yang di Sunter ke pabrik baru yang ada di Sadang,” tuturnya. Dia menegaskan, potensi produk beton precast sangatlah besar, terutama tecermin dari banyaknya pembangunan yang akan dilakukan pada tahun ini. ”Kami akan menangkap potensi pasar yang ada di wilayah Jakarta, Jawa Timur, dan perseroan melihat potensi pasar yang besar di Sumatera.
Karena, produknya dapat didistribusikan ke pulau lain,” tambahnya. Direktur Investment Banking Bahana Securities Novita Lubis mengatakan, kupon bunga obligasi yang ditawarkan perseroan itu di kisaran 10,75- 12%. Obligasi itu diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu tiga tahun dengan jaminan berupa piutang performing, baik yang sudah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari yang berasal dari proyek-proyek yang telah dilaksanakan perseroan sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi yang terutang. Sementara, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi, yakni PT Bahana Securities.
Arsy ani s
(bbg)