Pertamina Siap Tenderkan 22 SPBG Rp1,9 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan tender pembangunan 22 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang dibiayai APBN senilai Rp1,9 triliun bisa dimulai April mendatang.
“Kami harapkan anggaran sudah turun pada April 2015 sehingga kami bisa mulai tender,” kata Senior Vice President Engineering and Operation Management Direktorat Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Tanudji di Jakarta, kemarin. Menurut dia, jika tender bisa dimulai April 2015, maka penetapan pemenang bisa dilakukan tiga bulan setelahnya atau sekitar Juli 2015.
Selanjutnya, dilakukan pekerjaan konstruksi selama lima hingga enam bulan, sehingga SPBG jenis gas terkompresi (compressed natural gas /CNG) sudah terbangun pada akhir 2015. Tanudji mengatakan, pembangunan 22 SPBG ini adalah tugas dari pemerintah pemerintah. Ke-22 SPBG itu tersebar di beberapa wilayah, yaitu di Jabodetabek, Palembang, Balikpapan, dan Semarang.
Pertamina juga berencana membangun 25 SPBG CNG yang disatukan dengan SPBU atau disebut SPBG Ecostation pada 2015. Pertamina memiliki 27 SPBG CNG permanen yang terdiri atas tujuh beroperasi, empat segera beroperasi, 10 belum beroperasi namun sudah selesai pembangunan, dua baru selesai pembangunan, dan empat tahap pembangunan.
Enam dari tujuh yang telah beroperasi merupakan SPBG jenis online dan berlokasi di Jabodetabek yakni Lebak Bulus, Pemuda, Gandaria, Pesing, Daan Mogot, dan Mampang. Satu unit lainnya adalah stasiun induk (mother station) yang beroperasi di Soekamto, Palembang. Sementara, dari empat yang segera operasi, tiga unit di antaranya berlokasi di Jabodetabek yakni Cibubur (stasiun induk), Pasar Minggu (online ), dan Ragunan (online ), serta satu online di Sidoarjo.
Adapun, 10 SPBG yang belum beroperasi terdiri atas tiga stasiun anak (daughter station ) di Palembang yakni di Marogan, Subekti, dan Burlian, dua di Balikpapan, satu masingmasing di Surabaya dan Gresik, satu satiun induk di Rungkut, Jatim, dan dua online di Jabodetabek yakni Cililitan dan Pulogadung. Dua SPBG yang baru selesai pembangunan berlokasi di Semarang yakni satu daughter station di Penggaron dan satu stasiun induk di Mangkang.
Terakhir, empat SPBG tahap pembangunan berlokasi di Jabodetabek yakni Ciputat, Kampung Melayu, Plumpang, dan Pulogebang yang seluruhnya berjenis online . Pertamina juga memiliki tujuh SPBG bergerak atau mobile refuelling unit (MRU) yang ditempatkan di Jakarta. Pertamina saat ini memasarkan CNG dengan merek Envogas.
Selain Envogas, Pertamina juga terus memperkuat pengembangan pasar gas untuk kendaraan (liquefied gas for vehicle /LGV) merek Vi- Gas. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sebelumnya menegaskan, BUMN energi itu sangat serius dan fokus untuk terus memacu penggunaan bahan bakar gas, baik dalam bentuk LNG yang kini dalam masa pilot project , CNG dengan merek Envogas, maupun LGV sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi BBM.
Ant
“Kami harapkan anggaran sudah turun pada April 2015 sehingga kami bisa mulai tender,” kata Senior Vice President Engineering and Operation Management Direktorat Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Tanudji di Jakarta, kemarin. Menurut dia, jika tender bisa dimulai April 2015, maka penetapan pemenang bisa dilakukan tiga bulan setelahnya atau sekitar Juli 2015.
Selanjutnya, dilakukan pekerjaan konstruksi selama lima hingga enam bulan, sehingga SPBG jenis gas terkompresi (compressed natural gas /CNG) sudah terbangun pada akhir 2015. Tanudji mengatakan, pembangunan 22 SPBG ini adalah tugas dari pemerintah pemerintah. Ke-22 SPBG itu tersebar di beberapa wilayah, yaitu di Jabodetabek, Palembang, Balikpapan, dan Semarang.
Pertamina juga berencana membangun 25 SPBG CNG yang disatukan dengan SPBU atau disebut SPBG Ecostation pada 2015. Pertamina memiliki 27 SPBG CNG permanen yang terdiri atas tujuh beroperasi, empat segera beroperasi, 10 belum beroperasi namun sudah selesai pembangunan, dua baru selesai pembangunan, dan empat tahap pembangunan.
Enam dari tujuh yang telah beroperasi merupakan SPBG jenis online dan berlokasi di Jabodetabek yakni Lebak Bulus, Pemuda, Gandaria, Pesing, Daan Mogot, dan Mampang. Satu unit lainnya adalah stasiun induk (mother station) yang beroperasi di Soekamto, Palembang. Sementara, dari empat yang segera operasi, tiga unit di antaranya berlokasi di Jabodetabek yakni Cibubur (stasiun induk), Pasar Minggu (online ), dan Ragunan (online ), serta satu online di Sidoarjo.
Adapun, 10 SPBG yang belum beroperasi terdiri atas tiga stasiun anak (daughter station ) di Palembang yakni di Marogan, Subekti, dan Burlian, dua di Balikpapan, satu masingmasing di Surabaya dan Gresik, satu satiun induk di Rungkut, Jatim, dan dua online di Jabodetabek yakni Cililitan dan Pulogadung. Dua SPBG yang baru selesai pembangunan berlokasi di Semarang yakni satu daughter station di Penggaron dan satu stasiun induk di Mangkang.
Terakhir, empat SPBG tahap pembangunan berlokasi di Jabodetabek yakni Ciputat, Kampung Melayu, Plumpang, dan Pulogebang yang seluruhnya berjenis online . Pertamina juga memiliki tujuh SPBG bergerak atau mobile refuelling unit (MRU) yang ditempatkan di Jakarta. Pertamina saat ini memasarkan CNG dengan merek Envogas.
Selain Envogas, Pertamina juga terus memperkuat pengembangan pasar gas untuk kendaraan (liquefied gas for vehicle /LGV) merek Vi- Gas. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sebelumnya menegaskan, BUMN energi itu sangat serius dan fokus untuk terus memacu penggunaan bahan bakar gas, baik dalam bentuk LNG yang kini dalam masa pilot project , CNG dengan merek Envogas, maupun LGV sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi BBM.
Ant
(bbg)