Toyota Tunjuk Warga Asing Jabat Vice President

Kamis, 05 Maret 2015 - 10:31 WIB
Toyota Tunjuk Warga Asing Jabat Vice President
Toyota Tunjuk Warga Asing Jabat Vice President
A A A
TOKYO - Toyota akan memilih warga asing untuk posisi eksekutif vice president dan mempromosikan perempuan di posisi puncak. Kebijakan ini merupakan yang pertama bagi perusahaan Jepang itu dalam hampir 80 tahun sejarahnya.

“Langkah ini, bagian dari perubahan lebih besar, bertujuan mendorong keberagaman di antara manajemen puncak,” ungkap p e rnyataan produsen automotif terbesar dunia itu, dikutip kantor berita AFP. Kedua warga asing itu ialah Didier Leroy, 5 7, asal Prancis, dan Julie Hamp, 55, asal Amerika Serikat (AS).

Leroy yang saat ini memimpin bisnis Eropa Toyota dan mantan pegawai Renault, akan menjadi eksekutif vice president pada 1 April mendatang. Leroy menjadi orang non-Jepang pertama yang menduduki posisi tersebut. Promosi ini akan menempatkan Leroy di grup enam vice president di bawah Chief Executive Officer (CEO) Toyota Akio Toyoda.

“Hamp yang saat ini menjabat vice president Amerika Utara Toyota, akan menjadi managing officer perempuan pertama di perusahaan,” ungkap pernyataan Toyota. “Dengan memilih orang berbakat dari afiliasi luar Jepang menjadi eksekutif, Toyota bertujuan mendorong inovasi dengan memungkinkan orang dari berbagai latar belakang yang berbedauntukberkontribusidan memberikan masukan,” papar pernyataan Toyota.

Meski menjadi brand yang diakui secara global, perusahaan itu masih dipimpin oleh orang-orang Jepang. Selain itu, sangat sedikit perempuan yang menduduki posisi puncak di perusahaan tersebut. Para eksekutif senior biasanya merupakan pegawai lama di perusahaan yang dipromosikan secara internal. Biasanya mereka adalah pegawai yang langsung bekerja di Toyota setelah lulus sekolah.

Sejumlah pengecualian ialah Carlos Ghosn yang menjadi CEO Nissan. Ghosn merupakan pria keturunan Prancis-Lebanon yang memimpin perusahaan automotif terbesar kedua di Jepang. Selain itu, Sarah Casanova asal Kanada yang memimpin McDonald Jepang. Pekan ini Takeda Pharmaceutical menyatakan mempromosikan Christophe Weber asal Prancis sebagai presiden dan CEO.

Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe berjanji memperkuat perusahaan pemerintah, termasuk menjadikan perusahaan-perusahaan plat merah memilih lebih banyak direktur-direktur independen dan melibatkan lebih banyak perempuan. Abe menyebut inisiatif ini sebagai “Womenomics”.

Langkah ini dianggap dapat mendorong perekonomian Jepang saat populasi di negara itu semakin menua. Sebelumnya dilaporkan, aktivitas manufaktur Jepang tumbuh lebih lambat pada Februari, saat pesanan domestik berkurang. Meski demikian, permintaan ekspor yang menguat dari luar negeri menunjukkan sektor manufaktur akan terus tumbuh.

Data indeks manajer pembelian (purchasing managers index /PMI) manufaktur Jepang yang dirilis Markit/JMMA itu menunjukkan nilai 51,6 pada Februari, sedikit di atas data awal 51,5, tapi di bawah 52,2 pada Januari. Meski demikian, data tersebut masih di atas 50 yang menunjukkan pertumbuhan selama sembilan bulan berturut-turut. Komponen output pada indeks PMI sebesar 53,5, lebih dari data awal 52,7.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5008 seconds (0.1#10.140)