BRI Targetkan Dana Pihak Ketiga Rp20 Miliar
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menargetkan bisa meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp20 miliar dari peluncuran Teras BRI Kapal. Rencananya Teras BRI Kapal akan diluncurkan awal April di Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Untuk tahap awal Teras BRI Kapal ini penggunaannya akan berkeliling di Kepulauan Seribu, banyak penduduk di sana yang belum menjadi nasabah bank. Ini dalam rangka menyukseskan program nontunai yang dilakukan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” jelas Kabag Kebijakan dan Pengembangan Jaringan Bisnis Mikro BRI Bambang Dwi Nugroho di Surabaya kemarin.
Dia mengungkapkan, potensi masyarakat di Kepulauan Seribu untuk dijadikan nasabah sangat besar. Untuk itu, target DPK sebesar Rp20 miliar bukanlah hal yang sulit. Dari total 40.000 warga Kepulauan Seribu, BRI berharap 20%-nya bisa menjadi nasabah. Rencananya Teras BRI Kapal akan berkeliling di tujuh pulau di kawasan Kepulauan Seribu.
“Tujuh pulau itu yakni Pulau Tidung, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, Pulau Panjang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan,” papar Bambang. Menurut dia, meski berada di atas kapal, pelayanan yang diberikan sama dengan kantor unit BRI yang ada di daratan. Selain menyediakan karyawan sendiri, untuk Teras Kapal ini, BRI juga merekrut agen dari masyarakat untuk menjaring nasabah.
Bambang mengungkapkan, BRI berencana membuat empat Teras BRI Kapal yang akan melayani pulau-pulau di daerah pelosok seperti Pulau Ternate, Pulau Bau-Bau dan Tanjung Selor. Bambang mengungkapkan, investasi yang dianggarkan untuk pembuatan kapal sekitar Rp4 miliar. “Tahun depan kemungkinan kami akan menambah Teras Kapal lagi,” tegasnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menjelaskan, Teras BRI Kapal adalah layanan keuangan perbankan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang melayani jasa keuangan bank di atas air yang menyusur pulau-pulau terluar dalam gugusan kepulauan di Indonesia. Tidak hanya itu, Teras BRI Kapal sebagai moda transportasi laut/sungai yang bersifat mobile juga membawa misi membangun ekonomi masyarakat pesisir.
“Teras BRI tidak hanya bertindak sebagai bank yang beroperasi antarpulau, melainkan juga akan menjadi agenagen ekonomi yang ikut membangun dan menyejahterakan ekonomi masyarakat pesisir,” katanya. Dia menjelaskan, operasionalisasi Teras BRI Kapal direncanakan berlayar di daerah Kepulauan Seribu yang merupakan wilayah peluncuran operasional Teras BRI Kapal untuk yang pertama.
Semangat Financial Inclusion adalah sesuatu yang menjadi spirit BRI dalam meningkatkan pelayanan ini, mengedukasi dan literasi keuangan serta sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dengan mengutamakan fokus terhadap perkembangan UMKM.
Budi berharap, Teras BRI Kapal yang merupakan persembahan Bank BRI dalam menjalankan fungsi financial inclusion yang terarah dan terukur dapat menumbuh kembangkan rasa percaya diri masyarakat nelayan di pesisir untuk menggunakan produk dan layanan keuangan serta menciptakan pasar yang wajar dan teratur.
Penggunaan produk-produk keuangan secara wajar dan teratur akan mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan masyarakat.
Rakhmat baihaqi
“Untuk tahap awal Teras BRI Kapal ini penggunaannya akan berkeliling di Kepulauan Seribu, banyak penduduk di sana yang belum menjadi nasabah bank. Ini dalam rangka menyukseskan program nontunai yang dilakukan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” jelas Kabag Kebijakan dan Pengembangan Jaringan Bisnis Mikro BRI Bambang Dwi Nugroho di Surabaya kemarin.
Dia mengungkapkan, potensi masyarakat di Kepulauan Seribu untuk dijadikan nasabah sangat besar. Untuk itu, target DPK sebesar Rp20 miliar bukanlah hal yang sulit. Dari total 40.000 warga Kepulauan Seribu, BRI berharap 20%-nya bisa menjadi nasabah. Rencananya Teras BRI Kapal akan berkeliling di tujuh pulau di kawasan Kepulauan Seribu.
“Tujuh pulau itu yakni Pulau Tidung, Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, Pulau Panjang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan,” papar Bambang. Menurut dia, meski berada di atas kapal, pelayanan yang diberikan sama dengan kantor unit BRI yang ada di daratan. Selain menyediakan karyawan sendiri, untuk Teras Kapal ini, BRI juga merekrut agen dari masyarakat untuk menjaring nasabah.
Bambang mengungkapkan, BRI berencana membuat empat Teras BRI Kapal yang akan melayani pulau-pulau di daerah pelosok seperti Pulau Ternate, Pulau Bau-Bau dan Tanjung Selor. Bambang mengungkapkan, investasi yang dianggarkan untuk pembuatan kapal sekitar Rp4 miliar. “Tahun depan kemungkinan kami akan menambah Teras Kapal lagi,” tegasnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menjelaskan, Teras BRI Kapal adalah layanan keuangan perbankan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang melayani jasa keuangan bank di atas air yang menyusur pulau-pulau terluar dalam gugusan kepulauan di Indonesia. Tidak hanya itu, Teras BRI Kapal sebagai moda transportasi laut/sungai yang bersifat mobile juga membawa misi membangun ekonomi masyarakat pesisir.
“Teras BRI tidak hanya bertindak sebagai bank yang beroperasi antarpulau, melainkan juga akan menjadi agenagen ekonomi yang ikut membangun dan menyejahterakan ekonomi masyarakat pesisir,” katanya. Dia menjelaskan, operasionalisasi Teras BRI Kapal direncanakan berlayar di daerah Kepulauan Seribu yang merupakan wilayah peluncuran operasional Teras BRI Kapal untuk yang pertama.
Semangat Financial Inclusion adalah sesuatu yang menjadi spirit BRI dalam meningkatkan pelayanan ini, mengedukasi dan literasi keuangan serta sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dengan mengutamakan fokus terhadap perkembangan UMKM.
Budi berharap, Teras BRI Kapal yang merupakan persembahan Bank BRI dalam menjalankan fungsi financial inclusion yang terarah dan terukur dapat menumbuh kembangkan rasa percaya diri masyarakat nelayan di pesisir untuk menggunakan produk dan layanan keuangan serta menciptakan pasar yang wajar dan teratur.
Penggunaan produk-produk keuangan secara wajar dan teratur akan mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan untuk kesejahteraan masyarakat.
Rakhmat baihaqi
(bbg)