Strategi Bank Mandiri Atasi Risiko Kredit Bermasalah
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki strategi untuk mengantisipasi risiko kredit bermasalah (non performing loan/NPL) akibat rupiah melemah.
Pertama, jika debitur mengimpor barang-barang dalam jumlah cukup besar diharapkan semua sudah melakukan lindung nilai (hedging).
"Mulai dari saat mereka mengimpor sampai menjualnya, mereka harus melakukan hedging. Sehingga valas yang mereka miliki bisa diatur dengan baik," ujar Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Pahala N Mansury, Kamis (12/3/2015).
Dia melanjutkan, Bank Mandiri juga akan lebih berhati-hati memberikan tambahan fasilitas dalam bentuk valas. Paling tidak sampai meyakini kondisi volitilitas rupiah sudah membaik. "Dan yang terakhir, kami akan selalu menjaga likuiditas valas," katanya.
Sampai akhir Desember 2015, NPL Bank Mandiri tercatat sebesar 1,7%. Dia berharap, pada akhir 2015 sekitar 1,9%.
Pertama, jika debitur mengimpor barang-barang dalam jumlah cukup besar diharapkan semua sudah melakukan lindung nilai (hedging).
"Mulai dari saat mereka mengimpor sampai menjualnya, mereka harus melakukan hedging. Sehingga valas yang mereka miliki bisa diatur dengan baik," ujar Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Pahala N Mansury, Kamis (12/3/2015).
Dia melanjutkan, Bank Mandiri juga akan lebih berhati-hati memberikan tambahan fasilitas dalam bentuk valas. Paling tidak sampai meyakini kondisi volitilitas rupiah sudah membaik. "Dan yang terakhir, kami akan selalu menjaga likuiditas valas," katanya.
Sampai akhir Desember 2015, NPL Bank Mandiri tercatat sebesar 1,7%. Dia berharap, pada akhir 2015 sekitar 1,9%.
(dmd)