HT Imbau Pemerintah Tata Ekonomi Nasional
A
A
A
JAKARTA - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT)mengimbau pemerintah segera menata ekonomi nasional dari basis konsumsi ke basis investasi dan produksi. Saat ini, pemerintah kurang memperhatikan tatanan tersebut.
"Tatanan ekonomi nasional saat ini akan mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin lebar, produksi pangan menurun, nilai tukar rupiah melemah, tingkat pengangguran meningkat dan ketergantungan impor," ujarnya.
Ketua Umum Partai Perindo ini mengungkapkan, kesenjangan semakin lebar dengan adanya pelemahan rupiah terhadap dolar AS (USD). Untuk itu, butuh langkah cepat dan tepat guna memperbaiki perekonomian Indonesia.
“Dulu kita impor barang-barang mewah. Tapi sekarang kita impor bahan-bahan pokok. Ketika dolar (USD) naik masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya,” kata HT.
Seperti diketahui, Jumat (14/3/2015) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai rupiah mencapai Rp13.191 per USD. Nilai tersebut pernah terjadi di awal Agustus 1998. Di mana rupiah bergerak di kisaran Rp13.000 per USD.
“Pelemahan rupiah menyebabkan kesenjangan semakin melebar, sebab biaya untuk memenuhi kebutuhan semakin tinggi. Ambil kebijakan yang cepat dan tepat, kembalikan kepercayaan pasar,” tegas HT.
"Tatanan ekonomi nasional saat ini akan mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin lebar, produksi pangan menurun, nilai tukar rupiah melemah, tingkat pengangguran meningkat dan ketergantungan impor," ujarnya.
Ketua Umum Partai Perindo ini mengungkapkan, kesenjangan semakin lebar dengan adanya pelemahan rupiah terhadap dolar AS (USD). Untuk itu, butuh langkah cepat dan tepat guna memperbaiki perekonomian Indonesia.
“Dulu kita impor barang-barang mewah. Tapi sekarang kita impor bahan-bahan pokok. Ketika dolar (USD) naik masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya,” kata HT.
Seperti diketahui, Jumat (14/3/2015) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai rupiah mencapai Rp13.191 per USD. Nilai tersebut pernah terjadi di awal Agustus 1998. Di mana rupiah bergerak di kisaran Rp13.000 per USD.
“Pelemahan rupiah menyebabkan kesenjangan semakin melebar, sebab biaya untuk memenuhi kebutuhan semakin tinggi. Ambil kebijakan yang cepat dan tepat, kembalikan kepercayaan pasar,” tegas HT.
(dmd)