Jaringan Distribusi Jadi Risiko Terbesar Asuransi Umum

Senin, 16 Maret 2015 - 14:46 WIB
Jaringan Distribusi Jadi Risiko Terbesar Asuransi Umum
Jaringan Distribusi Jadi Risiko Terbesar Asuransi Umum
A A A
JAKARTA - CEO of Allianz Global Corporate & Specialty SE (AGCS) Chris Fischer Hir mengatakan, risiko terbesar yang akan mungkin terjadi di industri asuransi umum diprediksi dari risiko gangguan usaha pada jaringan distribusi (supply chain) sebesar 46%.

Sementara risiko bencana alam 30%, serta risiko kebakaran dan ledakan 27%. Risiko dari dunia maya dan risiko politik juga diperkirakan akan berkembang menjadi risiko besar.

"Risiko dunia maya dan politik baru dikhawatirkan sebesar 17% dan 11% saat ini," ujar Chris dalam rilisnya di Jakarta, Senin (16/3/2015).

Dia mengatakan, meningkatnya saling ketergantungan antara industri dan proses bisnis, menciptakan skenario gangguan usaha baru, sehingga dampak negatif dapat menyebabkan efek berkali lipat karena satu risiko dapat menyebabkan risiko lainnya.

Studi dilakukan melalui survei kepada lebih dari 500 pengelola risiko (risk managers) ditambah dengan para ahli perasuransian di Allianz dan para pelaku bisnis global di 47 negara.

Sementara Wakil Direktur Utama PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Wiyono Sutioso menambahkan, potensi bencana alam atau serangan dunia maya tidak hanya menyebabkan gangguan bisnis pada satu perusahaan saja, tetapi juga seluruh sektor bisnis, bahkan infrastruktur utama.

“Manajemen risiko harus dapat merefleksikan fakta terbaru ini. Mengidentifikasi tingkat bencana di masing-masing daerah,” kata Wiyono.

Di Indonesia, faktor risiko bisnis terbesar datang dari bencana alam, selain risiko kebakaran dan ledakan. Letak dan struktur geografis dari negara Indonesia menjadikannya negara paling rentan terhadap bencana.

Industri asuransi umum nasional mencatatkan premi Rp55,1 triliun sepanjang tahun 2014. Angka itu mengalami pertumbuhan 18% dari kinerja premi asuransi umum 2013 sebesar Rp46,7 triliun.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7344 seconds (0.1#10.140)