BNI Bagi Dividen Rp2,69 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tahun ini memberikan dividen sebesar Rp2,69 triliun atau setara 25% dari laba bersih 2014 senilai Rp10,78 triliun.
Mantan Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan, pemberian dividen tersebut telah diputuskan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) perseroan. RUPS tersebut salah satu agendanya memang menetapkan pemberian dividen kepada para pemegang saham.
”Sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2014 atau senilai Rp2,696 triliun ditetapkan sebagai dividen, akan dibayarkan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan,” kata Gatot seusai RUPS perseroan di Jakarta kemarin.
Selain digunakan untuk pemberian dividen, sebesar 16,65% atau setara Rp1,79 triliun dari laba bersih emiten berkode BBNI ini juga akan digunakan untuk cadangan dengan tujuan guna mendukung investasi perseroan ke depan. ”Sisa laba bersih tahun buku 2014 ditetapkan sebagai laba ditahan,” imbuhnya. BNI tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp10,8 triliun atau naik 19,1% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp9,1 triliun.
Kenaikan laba bersih didukung kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 17,4% menjadi Rp22,4 triliun dari Rp19,1 triliun dan pendapatan nonbunga sebesar 13,5% menjadi Rp10,7 triliun. RUPS juga memutuskan untuk merombak jajaran direksi, termasuk komisaris BNI. Dari sembilan direksi BNI sebelumnya, hanya Sutanto yang melanjutkan dewan direksi BNI 2015- 2020. Delapan direksi lainnya diberhentikan secara hormat termasuk Direktur Utama BNI Gatot Suwondo karena masa jabatan yang sudah berakhir.
Mereka yang diberhentikan di antaranya Wakil Direktur Utama Felia Salim, Direktur Keuangan Yap Tjay Soen, Direktur Business Banking Krishna R Suparto, Direktur Hukum & Kepatuhan Ahdi Jumhari Luddin, Direktur Tresuri & FI Suwoko Singoastro, Direktur Operasi & TI Honggo Widjojo Kangmasto, Direktur Jaringan & Layanan Adi Setianto, dan Direktur Konsumer & Ritel Darmadi Sutanto.
Pemegang saham juga telah menunjuk delapan direksi baru. Mereka adalah Direktur Utama Achmad Baiquni sebelumnya direktur BRI, Wakil Direktur Utama Suprajarto sebelumnya direktur BRI, Direktur Rico Rizal Budidarmo sebelumnya direktur BTN, Direktur Herry Sidharta yang sebelumnya menjabat direktur Perum Jamkrindo.
Selain itu, Direktur Adi Sulistyowati sebelumnya GM Network & Services BNI, Direktur Bob Tyasika Ananta sebelumnya GM Strategic Planning BNI, Direktur Anggoro Eko Cahyo sebelumnya GM Human Capital BNI, dan Direktur Imam Budi Sarjito sebelumnya GM Enterprise Risk Management BNI. Untuk kursi komisaris, BNI mengangkat tujuh komisaris baru dan tetap mempertahankan dua komisaris lama.
Komisaris Utama Rizal Ramli yang sebelumnya menjabat mantan menko ekuin, Wakil Komisaris Utama Pradjoto sebelumnya ketua Dewan Etika Perbanas, Komisaris Independen Anny Ratnawati sebelumnya mantan wakil menkeu.
Ada juga Komisaris Independen Jos Luhukay sebelumnya mantan wakil dirut Bank Danamon, Komisaris Independen Zulkifli Zaini sebelumnya komisaris PLN, Komisaris Pataniari Siahaan sebelumnya dosen FH Universitas Trisakti, Komisaris Revrisond Baswir sebelumnya kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM.
Sementara dua posisi komisaris sebelumnya yang masih dipertahankan BNI yaitu Daniel T Sparingga sebagai komisaris independen dan Kiagus A Badaruddin sebagai komisaris. Gatot sempat berpesan kepada para pimpinan BNI saat ini untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan perseroan. Termasuk melanjutkan dan membawa BNI Financial Services Group ke era digital. Sebelumnya BNI masih melayani secara manual hingga menerapkan melalui sistem teknologi informasi (TI).
”BNI harus dilanjutkan ke era digital, gadget , persis seperti dulu ketika masih manual hingga ke sistem TI. Di mana ada perubahan dari sistem tanda tangan, sekarang ke password digital. Itu yang mau diwariskan,” ucap Gatot. Dia juga masih enggan mengungkapkan kiprahnya ke depan, seusai berhenti sebagai orang nomor satu di BNI selama tujuh tahun terakhir. Meski demikian, Gatot turut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada sejumlah pihak atas dukungan hingga mendorong BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Direktur terpilih Bob Tyasika Ananta mengatakan, BNI akan fokus memperluas jaringan layanan ke masyarakat dan turut mendorong sejumlah anak usaha. Dia yakin, tim yang telah terbentuk ini akan menjadikan BNI sebagai bank BUMN yang lebih besar lagi ke depan.
Heru febrianto
Mantan Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan, pemberian dividen tersebut telah diputuskan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) perseroan. RUPS tersebut salah satu agendanya memang menetapkan pemberian dividen kepada para pemegang saham.
”Sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2014 atau senilai Rp2,696 triliun ditetapkan sebagai dividen, akan dibayarkan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan,” kata Gatot seusai RUPS perseroan di Jakarta kemarin.
Selain digunakan untuk pemberian dividen, sebesar 16,65% atau setara Rp1,79 triliun dari laba bersih emiten berkode BBNI ini juga akan digunakan untuk cadangan dengan tujuan guna mendukung investasi perseroan ke depan. ”Sisa laba bersih tahun buku 2014 ditetapkan sebagai laba ditahan,” imbuhnya. BNI tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp10,8 triliun atau naik 19,1% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp9,1 triliun.
Kenaikan laba bersih didukung kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 17,4% menjadi Rp22,4 triliun dari Rp19,1 triliun dan pendapatan nonbunga sebesar 13,5% menjadi Rp10,7 triliun. RUPS juga memutuskan untuk merombak jajaran direksi, termasuk komisaris BNI. Dari sembilan direksi BNI sebelumnya, hanya Sutanto yang melanjutkan dewan direksi BNI 2015- 2020. Delapan direksi lainnya diberhentikan secara hormat termasuk Direktur Utama BNI Gatot Suwondo karena masa jabatan yang sudah berakhir.
Mereka yang diberhentikan di antaranya Wakil Direktur Utama Felia Salim, Direktur Keuangan Yap Tjay Soen, Direktur Business Banking Krishna R Suparto, Direktur Hukum & Kepatuhan Ahdi Jumhari Luddin, Direktur Tresuri & FI Suwoko Singoastro, Direktur Operasi & TI Honggo Widjojo Kangmasto, Direktur Jaringan & Layanan Adi Setianto, dan Direktur Konsumer & Ritel Darmadi Sutanto.
Pemegang saham juga telah menunjuk delapan direksi baru. Mereka adalah Direktur Utama Achmad Baiquni sebelumnya direktur BRI, Wakil Direktur Utama Suprajarto sebelumnya direktur BRI, Direktur Rico Rizal Budidarmo sebelumnya direktur BTN, Direktur Herry Sidharta yang sebelumnya menjabat direktur Perum Jamkrindo.
Selain itu, Direktur Adi Sulistyowati sebelumnya GM Network & Services BNI, Direktur Bob Tyasika Ananta sebelumnya GM Strategic Planning BNI, Direktur Anggoro Eko Cahyo sebelumnya GM Human Capital BNI, dan Direktur Imam Budi Sarjito sebelumnya GM Enterprise Risk Management BNI. Untuk kursi komisaris, BNI mengangkat tujuh komisaris baru dan tetap mempertahankan dua komisaris lama.
Komisaris Utama Rizal Ramli yang sebelumnya menjabat mantan menko ekuin, Wakil Komisaris Utama Pradjoto sebelumnya ketua Dewan Etika Perbanas, Komisaris Independen Anny Ratnawati sebelumnya mantan wakil menkeu.
Ada juga Komisaris Independen Jos Luhukay sebelumnya mantan wakil dirut Bank Danamon, Komisaris Independen Zulkifli Zaini sebelumnya komisaris PLN, Komisaris Pataniari Siahaan sebelumnya dosen FH Universitas Trisakti, Komisaris Revrisond Baswir sebelumnya kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM.
Sementara dua posisi komisaris sebelumnya yang masih dipertahankan BNI yaitu Daniel T Sparingga sebagai komisaris independen dan Kiagus A Badaruddin sebagai komisaris. Gatot sempat berpesan kepada para pimpinan BNI saat ini untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan perseroan. Termasuk melanjutkan dan membawa BNI Financial Services Group ke era digital. Sebelumnya BNI masih melayani secara manual hingga menerapkan melalui sistem teknologi informasi (TI).
”BNI harus dilanjutkan ke era digital, gadget , persis seperti dulu ketika masih manual hingga ke sistem TI. Di mana ada perubahan dari sistem tanda tangan, sekarang ke password digital. Itu yang mau diwariskan,” ucap Gatot. Dia juga masih enggan mengungkapkan kiprahnya ke depan, seusai berhenti sebagai orang nomor satu di BNI selama tujuh tahun terakhir. Meski demikian, Gatot turut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada sejumlah pihak atas dukungan hingga mendorong BNI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Direktur terpilih Bob Tyasika Ananta mengatakan, BNI akan fokus memperluas jaringan layanan ke masyarakat dan turut mendorong sejumlah anak usaha. Dia yakin, tim yang telah terbentuk ini akan menjadikan BNI sebagai bank BUMN yang lebih besar lagi ke depan.
Heru febrianto
(ars)