Genting Lembaran Praktis & Ekonomis
A
A
A
Tidak ada gading yang tak retak. Pepatah itu juga berlaku di ranah material genting. Sebanyak apa pun kelebihan yang dimiliki, pasti memiliki kekurangan. Kekurangan yang paling mencolok dari genting lembaran jika dibandingkan dengan genting kepingan adalah suhu ruang yang panas.
Ruang di bawah genting lembaran cenderung lebih panas dibandingkan dengan genting kepingan. Ini terjadi karena genting lembaran sangat tipis. Bahkan, ada yang tebalnya hanya 2,2 mm. Selain itu, saat pemasangan harus hati-hati karena ada kemungkinan genting “penyok” terinjak tukang.
“Biasanya bobot genting lembaran lebih ringan dibandingkan dengan genting kepingan. Bobot yang ringan berarti tidak terlalu membebani rangka atap dan dinding bangunan,” ungkap arsitek Satrio Herlambang. Jadi, bisa dibilang genting ini mampu menghemat ongkos pasang rangka atap baja ringan. Ya, genting lembaran untuk jenis metal bobotnya hanya 80 kg per meter persegi dan bitumen 10 kg per meter persegi.
Bandingkan dengan genting beton yang mencapai bobot 50 kg per meter persegi dan genting keramik 45 kg per meter persegi. Tidak salah jika genting ini cocok untuk diaplikasikan di lokasi rawan gempa karena saat terjadi gempa tidak akan roboh. “Dibandingkan dengan genting kepingan, ukuran genting lembaran jauh lebih lebar. Bahkan, untuk merek Onduline, ukurannya bisa mencapai 200 x 95 cm.
Dengan ukuran sebesar ini, kita tidak perlu lagi membuat rangka atap serapat genting kepingan. Rangka yang renggang bisa membuat harga rangka menjadi lebih murah,” urai Satrio. Tidak hanya itu, pemasangan genting lembaran lebih cepat. Bahkan, walau harga per lembarnya lebih mahal, bisa jadi jatuhnya lebih murah setelah dihitung dengan rangka.
Kelebihan dari genting lembaran selanjutnya, yaitu memiliki bentuk yang variatif sehingga konsumen dapat memilih motif sesuai dengan selera. Pilihan warnanya pun banyak seperti merah, hijau, biru, hitam, dan cokelat. Kemiringan atap dari genting lembaran pun sangat ekstrem. Genting lembaran bisa dipasang di kemiringan 12 sampai 90 derajat. Ini berarti, apa pun model atapnya tidak ada masalah dengan pemasangannya.
Hanya, jika terjadi masalah, genting ini akan susah diperbaiki. Bahkan ada kemungkinan dibongkar semua. Tentu saja ini bukan pekerjaan yang mudah. Nah, untuk lebih memahami genting lembaran yang ada di pasaran, kita simak ulasan mengenai genting lembaran yang dibagi berdasarkan material pembentuknya.
“Genting lembaran yang ada di pasaran umumnya terbuat dari metal yang bahan dasarnya menggunakan zincalume, yaitu campuran antara seng dan aluminium yang diproduksi secara fabrikasi hingga kualitas antara lembaran satu dan yang lain terjamin keseragamannya,” kata arsitek Rizky Artando.
Di pasaran, ada cukup banyak jenis genting metal. Merek yang terkenal adalah Multiroof, Suryaroof, Sakuraroof, Fancy, dan Soka Jempol. Yang membedakan produk-produk tersebut adalah desain model atapnya. Ambil contoh Multiroof yang memiliki desain mirip dengan genting beton. Sementara Suryaroof memiliki bentuk mirip dengan bentuk genting tradisional.
Sakuraroof memiliki dua bentuk yang mirip dengan genting tradisional dan beton. Fancy bentuknya seperti atap beton bertekstur atau batu bertekstur. Soka Jempol seperti seng lembaran versi modern. “Secara garis besar ada dua finishing yang diaplikasikan pada genting metal, yaitu finishing buatan dan finishing warna.
Untuk harga, genting metal yang ber-finishing batuan harganya lebih mahal daripada yang ber-finishing warna. Selisih harga keduanya berkisar 10%,” kata Rizky. Jadi, sudah siapkah Anda untuk menentukan genting pilihan yang pas diaplikasikan di rumah?
Aprilia s andyna
Ruang di bawah genting lembaran cenderung lebih panas dibandingkan dengan genting kepingan. Ini terjadi karena genting lembaran sangat tipis. Bahkan, ada yang tebalnya hanya 2,2 mm. Selain itu, saat pemasangan harus hati-hati karena ada kemungkinan genting “penyok” terinjak tukang.
“Biasanya bobot genting lembaran lebih ringan dibandingkan dengan genting kepingan. Bobot yang ringan berarti tidak terlalu membebani rangka atap dan dinding bangunan,” ungkap arsitek Satrio Herlambang. Jadi, bisa dibilang genting ini mampu menghemat ongkos pasang rangka atap baja ringan. Ya, genting lembaran untuk jenis metal bobotnya hanya 80 kg per meter persegi dan bitumen 10 kg per meter persegi.
Bandingkan dengan genting beton yang mencapai bobot 50 kg per meter persegi dan genting keramik 45 kg per meter persegi. Tidak salah jika genting ini cocok untuk diaplikasikan di lokasi rawan gempa karena saat terjadi gempa tidak akan roboh. “Dibandingkan dengan genting kepingan, ukuran genting lembaran jauh lebih lebar. Bahkan, untuk merek Onduline, ukurannya bisa mencapai 200 x 95 cm.
Dengan ukuran sebesar ini, kita tidak perlu lagi membuat rangka atap serapat genting kepingan. Rangka yang renggang bisa membuat harga rangka menjadi lebih murah,” urai Satrio. Tidak hanya itu, pemasangan genting lembaran lebih cepat. Bahkan, walau harga per lembarnya lebih mahal, bisa jadi jatuhnya lebih murah setelah dihitung dengan rangka.
Kelebihan dari genting lembaran selanjutnya, yaitu memiliki bentuk yang variatif sehingga konsumen dapat memilih motif sesuai dengan selera. Pilihan warnanya pun banyak seperti merah, hijau, biru, hitam, dan cokelat. Kemiringan atap dari genting lembaran pun sangat ekstrem. Genting lembaran bisa dipasang di kemiringan 12 sampai 90 derajat. Ini berarti, apa pun model atapnya tidak ada masalah dengan pemasangannya.
Hanya, jika terjadi masalah, genting ini akan susah diperbaiki. Bahkan ada kemungkinan dibongkar semua. Tentu saja ini bukan pekerjaan yang mudah. Nah, untuk lebih memahami genting lembaran yang ada di pasaran, kita simak ulasan mengenai genting lembaran yang dibagi berdasarkan material pembentuknya.
“Genting lembaran yang ada di pasaran umumnya terbuat dari metal yang bahan dasarnya menggunakan zincalume, yaitu campuran antara seng dan aluminium yang diproduksi secara fabrikasi hingga kualitas antara lembaran satu dan yang lain terjamin keseragamannya,” kata arsitek Rizky Artando.
Di pasaran, ada cukup banyak jenis genting metal. Merek yang terkenal adalah Multiroof, Suryaroof, Sakuraroof, Fancy, dan Soka Jempol. Yang membedakan produk-produk tersebut adalah desain model atapnya. Ambil contoh Multiroof yang memiliki desain mirip dengan genting beton. Sementara Suryaroof memiliki bentuk mirip dengan bentuk genting tradisional.
Sakuraroof memiliki dua bentuk yang mirip dengan genting tradisional dan beton. Fancy bentuknya seperti atap beton bertekstur atau batu bertekstur. Soka Jempol seperti seng lembaran versi modern. “Secara garis besar ada dua finishing yang diaplikasikan pada genting metal, yaitu finishing buatan dan finishing warna.
Untuk harga, genting metal yang ber-finishing batuan harganya lebih mahal daripada yang ber-finishing warna. Selisih harga keduanya berkisar 10%,” kata Rizky. Jadi, sudah siapkah Anda untuk menentukan genting pilihan yang pas diaplikasikan di rumah?
Aprilia s andyna
(bbg)