Pertumbuhan Utang Luar Negeri Melambat akibat Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Lana Soelistiyaningsih mengemukakan, pertumbuhan utang luar negeri swasta mengalami perlambatan dipengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah. Selain itu, ada faktor siklus di mana data Januari 2015 biasanya ada perlambatan dari sisi produksi.
Dia mengatakan, langkah Bank Indonesia (BI) yang mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait hedging (lindung nilai) merupakan tindakan tepat. Bahkan, kalau perlu pemerintah mewajibkan adanya aturan hedging tersebut.
"Itu sangat tepat. Sekarang kan baru imbauan, tapi harusnya diwajibkan swasta yang utang harus pakai hedging," ujarnya, Rabu (18/3/2015).
Menurut Lana, hedging itu diperlukan untuk menjaga kerentanan rupiah supaya orang tidak terlalu khawatir di saat mata uang bergerak tidak stabil.
Menurutnya, pertumbuhan utang luar negeri swasta pada Februari kemungkinan akan kembali melambat lantaran rupiah melemah.
"Dua faktor ya pertumbuhan melambat, yakni melemahnya rupiah dan siklus. Tapi kemungkinan Maret agak naik lagi karena biasanya perusahaan-perusahaan mulai antisipasi untuk impor fase lebaran," tandasnya.
Dia mengatakan, langkah Bank Indonesia (BI) yang mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait hedging (lindung nilai) merupakan tindakan tepat. Bahkan, kalau perlu pemerintah mewajibkan adanya aturan hedging tersebut.
"Itu sangat tepat. Sekarang kan baru imbauan, tapi harusnya diwajibkan swasta yang utang harus pakai hedging," ujarnya, Rabu (18/3/2015).
Menurut Lana, hedging itu diperlukan untuk menjaga kerentanan rupiah supaya orang tidak terlalu khawatir di saat mata uang bergerak tidak stabil.
Menurutnya, pertumbuhan utang luar negeri swasta pada Februari kemungkinan akan kembali melambat lantaran rupiah melemah.
"Dua faktor ya pertumbuhan melambat, yakni melemahnya rupiah dan siklus. Tapi kemungkinan Maret agak naik lagi karena biasanya perusahaan-perusahaan mulai antisipasi untuk impor fase lebaran," tandasnya.
(dmd)