Inditex Bukukan Kenaikan Laba Bersih Tahunan 5%
A
A
A
BARCELONA - Perusahaan fashion Inditex membukukan kenaikan laba bersih tahunan 5% menjadi 2,5 miliar euro karena membaiknya belanja konsumen. ”Penjualan di toko-toko yang baru buka sekitar setahun juga naik 5%,” ungkap pernyataan pemilik jaringan fashion Zara itu, dikutip BBC.
Perusahaan asal Spanyol itu berencana membuka toko baru di London, Barcelona, dan beberapa kota di Amerika Serikat (AS), termasuk tiga toko di New York. Perusahaan itu memperkirakan membuka 420 hingga 480 toko baru tahun ini. ”Kami akan menginvestasikan sekitar 1,35 miliar euro tahun ini, dibandingkan dengan 1,24 miliar euro pada 2014,” kata pernyataan Inditex.
Peritel itu menjelaskan, sebagian besar investasi akan digunakan untuk membuka toko baru dan melakukan perluasan serta perbaikan di toko-toko yang sudah ada. Inditex membenarkan strategi menutup toko-toko kecil dan berkonsentrasi pada toko-toko yang lebih besar seperti pembelian gedung di SoHo, New York, yang akan menjadi lokasi toko baru Zara.
Perusahaan juga menyatakan, lebih dari 100 toko berukuran kecil akan tutup tahun ini. Tantangan terbesar Inditex saat ini ialah munculnya berbagai website fashion online, termasuk Zalando asal Jerman dan Asos asal Inggris. Saat mengumumkan hasil kinerja tengah tahun pada September lalu, Inditex menyatakan Zara akan menjual langsung melalui internet di 27 negara pada akhir bulan.
Inditex membuka 343 toko baru pada 2014, termasuk di Shanghai dan Miami, sehingga total 6.683 toko di seluruh dunia, termasuk merek mewah Massimo Dutti dan Bershka. Perusahaan itu mempekerjakan lebih dari 8.700 pegawai baru tahun lalu, termasuk 1.800 pegawai di pasar domestik dan basis logistik Spanyol yang mulai pulih dari krisis ekonomi.
”Kami terus melihat peluang pertumbuhan yang besar di Eropa barat dan timur. Kami yakin Inditex dalam posisi luar biasa untuk mengambil keuntungan peluang pertumbuhan global,” kata Chief Executive Officer (CEO) Inditex Pablo Isla, dikutip kantor berita Reuters. Sementara itu, potongan harga dan melemahnya mata uang membantu aktivitas bisnis zona euro menguat pada Februari.
Hasil survei terbaru itu dirilis awal bulan ini, menjelang langkah Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan program stimulus satu triliun euro. Hasil survei yang dikompilasikan Markit menunjukkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2015 sebesar 0,3% sama dengan periode yang sama tahun lalu.
Saat ini aktivitas bisnis tumbuh di seluruh blok empat negara ekonomi terbesar di zona euro untuk pertama kali sejak April lalu. Prediksi pertumbuhan itu sesuai proyeksi rata-rata dalam jajak pendapat Reuters yang dilakukan bulan lalu. ”Outlook cerah untuk semua negara.
Euro yang mele-mah membantu mendorong ekspor dan yang paling penting, kebijakan quantitative easing (QE) oleh ECB harus mendorong perekonomian sepanjang tahun ini,” papar Chris Williamson, kepala ekonom Markit, dikutip kantor berita Reuters . Euro turun hampir 8% sejak awal tahun terhadap dolar,
membantu mendorong proyeksi akhir indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index /PMI) Markit pada Februari sebesar 53,3, tertinggi dalam tujuh bulan. Meski lebih lemah dibandingkan proyeksi awal sebesar 53,5, melebihi 52,6 pada Januari dan mencapai bulan ke-20 dengan nilai di atas 50 yang menunjukkan pertumbuhan.
Syarifudin
Perusahaan asal Spanyol itu berencana membuka toko baru di London, Barcelona, dan beberapa kota di Amerika Serikat (AS), termasuk tiga toko di New York. Perusahaan itu memperkirakan membuka 420 hingga 480 toko baru tahun ini. ”Kami akan menginvestasikan sekitar 1,35 miliar euro tahun ini, dibandingkan dengan 1,24 miliar euro pada 2014,” kata pernyataan Inditex.
Peritel itu menjelaskan, sebagian besar investasi akan digunakan untuk membuka toko baru dan melakukan perluasan serta perbaikan di toko-toko yang sudah ada. Inditex membenarkan strategi menutup toko-toko kecil dan berkonsentrasi pada toko-toko yang lebih besar seperti pembelian gedung di SoHo, New York, yang akan menjadi lokasi toko baru Zara.
Perusahaan juga menyatakan, lebih dari 100 toko berukuran kecil akan tutup tahun ini. Tantangan terbesar Inditex saat ini ialah munculnya berbagai website fashion online, termasuk Zalando asal Jerman dan Asos asal Inggris. Saat mengumumkan hasil kinerja tengah tahun pada September lalu, Inditex menyatakan Zara akan menjual langsung melalui internet di 27 negara pada akhir bulan.
Inditex membuka 343 toko baru pada 2014, termasuk di Shanghai dan Miami, sehingga total 6.683 toko di seluruh dunia, termasuk merek mewah Massimo Dutti dan Bershka. Perusahaan itu mempekerjakan lebih dari 8.700 pegawai baru tahun lalu, termasuk 1.800 pegawai di pasar domestik dan basis logistik Spanyol yang mulai pulih dari krisis ekonomi.
”Kami terus melihat peluang pertumbuhan yang besar di Eropa barat dan timur. Kami yakin Inditex dalam posisi luar biasa untuk mengambil keuntungan peluang pertumbuhan global,” kata Chief Executive Officer (CEO) Inditex Pablo Isla, dikutip kantor berita Reuters. Sementara itu, potongan harga dan melemahnya mata uang membantu aktivitas bisnis zona euro menguat pada Februari.
Hasil survei terbaru itu dirilis awal bulan ini, menjelang langkah Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan program stimulus satu triliun euro. Hasil survei yang dikompilasikan Markit menunjukkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I/2015 sebesar 0,3% sama dengan periode yang sama tahun lalu.
Saat ini aktivitas bisnis tumbuh di seluruh blok empat negara ekonomi terbesar di zona euro untuk pertama kali sejak April lalu. Prediksi pertumbuhan itu sesuai proyeksi rata-rata dalam jajak pendapat Reuters yang dilakukan bulan lalu. ”Outlook cerah untuk semua negara.
Euro yang mele-mah membantu mendorong ekspor dan yang paling penting, kebijakan quantitative easing (QE) oleh ECB harus mendorong perekonomian sepanjang tahun ini,” papar Chris Williamson, kepala ekonom Markit, dikutip kantor berita Reuters . Euro turun hampir 8% sejak awal tahun terhadap dolar,
membantu mendorong proyeksi akhir indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index /PMI) Markit pada Februari sebesar 53,3, tertinggi dalam tujuh bulan. Meski lebih lemah dibandingkan proyeksi awal sebesar 53,5, melebihi 52,6 pada Januari dan mencapai bulan ke-20 dengan nilai di atas 50 yang menunjukkan pertumbuhan.
Syarifudin
(bbg)