Laba Bersih INDF Melesat 55% Jadi Rp3,89 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada tahun lalu mengantongi laba bersih sebesar Rp3,89 triliun, melesat 55,2% dibanding 2013 sebesar Rp2,5 triliun.
"Meningkatkan laba bersih perusahaan didukung susutnya beban keuangan akibat rugi selisih kurs dari kegiatan pendanaan yang lebih rendah," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim dalam rilisnya, Jumat (20/3/2015).
Capaian laba bersih tersebut juga didukung penjualan bersih konsolidasi yang mengalami peningkatan sebesar 14,3% menjadi Rp63,59 triliun dari tahun 2013 senilai Rp55,62 triliun.
Kelompok usaha strategis produk konsumen berberek (CBP) menjadi kontributor terbesar tarhadap penjualan konsolidasi perusahaan sebesar 47%, diikuti grup Bogasari 25%, agribisnis 20% dan distribusi 8%.
Grup CBP mencatat pertumbuhan sebesar 20,9% dari total penjualan didorong naiknya harga jual rata-rata. Sedangkan penjualan grup Bogasari meningkat 6,7% karena naiknya harga jual rata-rata dan volume.
Adapun grup agribisnis membukukan kenaikan penjualan sebesar 10,4%, yang didukung meningkatnya harga jual rata-rata produk sawit serta minyak dan lemak nabati. Grup distribusi mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 12,9% karena meningkatnya penjualan grup CBP.
Sementara pada tahun ini, Anthoni optimistis kinerja perseroan akan membaik dengan terus memperkuat dan memperluas kegiatan usaha di dalam negeri dan mengindentifikasikan berbagai peluang di kawasan regional maupun internasional.
"Selain itu, juga mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," ujarnya.
(Baca: Harga Jual Naik, ICBP Bukukan Penjualan Rp30 Triliun)
"Meningkatkan laba bersih perusahaan didukung susutnya beban keuangan akibat rugi selisih kurs dari kegiatan pendanaan yang lebih rendah," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim dalam rilisnya, Jumat (20/3/2015).
Capaian laba bersih tersebut juga didukung penjualan bersih konsolidasi yang mengalami peningkatan sebesar 14,3% menjadi Rp63,59 triliun dari tahun 2013 senilai Rp55,62 triliun.
Kelompok usaha strategis produk konsumen berberek (CBP) menjadi kontributor terbesar tarhadap penjualan konsolidasi perusahaan sebesar 47%, diikuti grup Bogasari 25%, agribisnis 20% dan distribusi 8%.
Grup CBP mencatat pertumbuhan sebesar 20,9% dari total penjualan didorong naiknya harga jual rata-rata. Sedangkan penjualan grup Bogasari meningkat 6,7% karena naiknya harga jual rata-rata dan volume.
Adapun grup agribisnis membukukan kenaikan penjualan sebesar 10,4%, yang didukung meningkatnya harga jual rata-rata produk sawit serta minyak dan lemak nabati. Grup distribusi mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 12,9% karena meningkatnya penjualan grup CBP.
Sementara pada tahun ini, Anthoni optimistis kinerja perseroan akan membaik dengan terus memperkuat dan memperluas kegiatan usaha di dalam negeri dan mengindentifikasikan berbagai peluang di kawasan regional maupun internasional.
"Selain itu, juga mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," ujarnya.
(Baca: Harga Jual Naik, ICBP Bukukan Penjualan Rp30 Triliun)
(rna)