Iraqi Airways Pilih GMF untuk Perawatan Pesawat
A
A
A
JAKARTA - Maskapai nasional Irak, Iraqi Airways, memilih Garuda Maintenance Facility/ GMF sebagai tempat untuk melakukan perawatan armada pesawatnya.
Ini merupakan kerja sama terbaru antara dua perusahaan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Baghdad. “Ini kerja sama nyata yang menunjukkan hubungan sangat dekat antara Indonesia dengan Irak,” ujar Duta Besar RI untuk Irak Safzen Noerdin dalam keterangan tertulisnya kepada KORAN SINDO kemarin.
Dia menambahkan, selain pertimbangan bisnis, pemilihan Indonesia sebagai tempat perawatan pesawat maskapai milik pemerintah Irak didasarkan atas hubungan yang baik antara kedua negara selama ini. Pada tahap pertama, Iraqi Airways mengirimkan satu unit pesawat jenis Boeing 747 400 IAW 1119 pada 17 Maret lalu.
Pesawat tersebut akan mendapatkan engineering service dan line maintenance di GMF selama sekitar satu bulan dengan biaya perawatan USD575.700. Dalam masa perawatan tersebut, Iraqi Airways juga mengikutsertakan tiga teknisi bersama empat kru (pilot dan kopilot).
Saat ini Iraqi Airways sedang mengembangkan bisnis penerbangannya di rute-rute domestik dan internasional ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Eropa. “Ini merupakan potensi dan peluang yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang layanan perawatan pesawat yang lebih baik dengan pihak Irak di masa mendatang,” ujar ujar Safzen.
Dia menambahkan, masuknya maskapai asing untuk melakukan kerja sama perawatan pesawat juga sangat baik dalam upaya mendatangkan devisa bagi negara.
Sementara, Kepala Engineering Iraqi Airways Tareef T Othman mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan mitra di Indonesia khususnya di bidang perbaikan dan perawatan armada pesawat.
Yanto kusdiantono
Ini merupakan kerja sama terbaru antara dua perusahaan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Baghdad. “Ini kerja sama nyata yang menunjukkan hubungan sangat dekat antara Indonesia dengan Irak,” ujar Duta Besar RI untuk Irak Safzen Noerdin dalam keterangan tertulisnya kepada KORAN SINDO kemarin.
Dia menambahkan, selain pertimbangan bisnis, pemilihan Indonesia sebagai tempat perawatan pesawat maskapai milik pemerintah Irak didasarkan atas hubungan yang baik antara kedua negara selama ini. Pada tahap pertama, Iraqi Airways mengirimkan satu unit pesawat jenis Boeing 747 400 IAW 1119 pada 17 Maret lalu.
Pesawat tersebut akan mendapatkan engineering service dan line maintenance di GMF selama sekitar satu bulan dengan biaya perawatan USD575.700. Dalam masa perawatan tersebut, Iraqi Airways juga mengikutsertakan tiga teknisi bersama empat kru (pilot dan kopilot).
Saat ini Iraqi Airways sedang mengembangkan bisnis penerbangannya di rute-rute domestik dan internasional ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Eropa. “Ini merupakan potensi dan peluang yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang layanan perawatan pesawat yang lebih baik dengan pihak Irak di masa mendatang,” ujar ujar Safzen.
Dia menambahkan, masuknya maskapai asing untuk melakukan kerja sama perawatan pesawat juga sangat baik dalam upaya mendatangkan devisa bagi negara.
Sementara, Kepala Engineering Iraqi Airways Tareef T Othman mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan mitra di Indonesia khususnya di bidang perbaikan dan perawatan armada pesawat.
Yanto kusdiantono
(ftr)