Pertamina Bantah Proposal Blok Mahakam Ditolak Pemerintah
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membantah kabar yang mengatakan bahwa proposal pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur ditolak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menegaskan, pemerintah hanya meminta kelengkapan data dan stimulasi mengenai proposal tersebut.
"Intinya, tidak ada penolakan proposal itu. Tidak ada juga semacam revisi atau koreksi, yang ada adalah permintaan kelengkapan," katanya di The Acacia Hotel, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, pemerintah hanya meminta perusahaan pelat merah ini melengkapi proposal yang telah diajukan tersebut dengan skenario dan kondisi yang real terjadi saat ini, salah satunya mengenai besaran harga.
"Tidak ada revisi, tidak ada penolakan atau koreksi, cuma bagaimana membuat proposal itu lengkap dengan skenario saat ini. Skenarionya kita tahu dengan harga minyak seperti ini, dan kondisi rupiah seperti ini, apa-apa saja yang kemudian Pertamina lengkapi," terangnya.
Selain itu, sambung mantan pembawa berita Metro TV ini, pihaknya juga diminta menyertakan target dan upaya perseroan menjaga produksi dari blok migas tersebut.
"Dalam proposal itu juga kita menyampaikan target-target kami dan bagaimana kami menjaga produksi agar tidak menurun dan berjalan dengan lancar," pungkas Wianda.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menegaskan, pemerintah hanya meminta kelengkapan data dan stimulasi mengenai proposal tersebut.
"Intinya, tidak ada penolakan proposal itu. Tidak ada juga semacam revisi atau koreksi, yang ada adalah permintaan kelengkapan," katanya di The Acacia Hotel, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, pemerintah hanya meminta perusahaan pelat merah ini melengkapi proposal yang telah diajukan tersebut dengan skenario dan kondisi yang real terjadi saat ini, salah satunya mengenai besaran harga.
"Tidak ada revisi, tidak ada penolakan atau koreksi, cuma bagaimana membuat proposal itu lengkap dengan skenario saat ini. Skenarionya kita tahu dengan harga minyak seperti ini, dan kondisi rupiah seperti ini, apa-apa saja yang kemudian Pertamina lengkapi," terangnya.
Selain itu, sambung mantan pembawa berita Metro TV ini, pihaknya juga diminta menyertakan target dan upaya perseroan menjaga produksi dari blok migas tersebut.
"Dalam proposal itu juga kita menyampaikan target-target kami dan bagaimana kami menjaga produksi agar tidak menurun dan berjalan dengan lancar," pungkas Wianda.
(izz)