Premi Asuransi RI Tumbuh Tertinggi di Asia Pasifik
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan premi asuransi jiwa di Indonesia sepanjang tahun ini diprediksi menjadi yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain di wilayah Asia Pasifik.
Ketua umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, pertumbuhan premi asuransi jiwa hingga akhir 2015 diperkirakan sebesar 15-27%. Sementara di industri asuransi kawasan Asia Pasifik peningkatannya rata-rata hanya sekitar 10%.
"Kita lebih tinggi dibanding negara lain karena pasar kita besar didukung dengan perusahaan asuransi yang terus bertambah, sehingga penetrasi sampai ke daerah," kata Firdaus usai membuka kongres APLIC ke-15 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (24/3/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia didukung dengan jumlah penduduknya yang hampir mencapai 250 juta jiwa merupakan potensi besar bagi perusahaan asuransi jiwa. Berdasarkan data World Economic Outlook (WEF), penduduk menengah atas tumbuh 35%.
"AAJI mempunyai outlook pertumbuhan premi tahun ini 15-27%, total aset naik 21-30%, sedangkan investment growth 22-31%, jauh di atas industri asuransi di Asia Pasifik," paparnya.
Meski demikian, dia mempunyai sejumlah catatan bagi perusahaan asuransi agar dapat terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, di antaranya produk asuransi yang ditawarkan harus beragam dan tentunya harus dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat di Tanah Air.
"Harga premi yang ditawarkan juga harus bervariasi tergantung dari resikonya karena masing-masing pemegang polish mempunyai segmennya sendiri-sendiri," ungkapnya.
Ketua umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, pertumbuhan premi asuransi jiwa hingga akhir 2015 diperkirakan sebesar 15-27%. Sementara di industri asuransi kawasan Asia Pasifik peningkatannya rata-rata hanya sekitar 10%.
"Kita lebih tinggi dibanding negara lain karena pasar kita besar didukung dengan perusahaan asuransi yang terus bertambah, sehingga penetrasi sampai ke daerah," kata Firdaus usai membuka kongres APLIC ke-15 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (24/3/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Indonesia didukung dengan jumlah penduduknya yang hampir mencapai 250 juta jiwa merupakan potensi besar bagi perusahaan asuransi jiwa. Berdasarkan data World Economic Outlook (WEF), penduduk menengah atas tumbuh 35%.
"AAJI mempunyai outlook pertumbuhan premi tahun ini 15-27%, total aset naik 21-30%, sedangkan investment growth 22-31%, jauh di atas industri asuransi di Asia Pasifik," paparnya.
Meski demikian, dia mempunyai sejumlah catatan bagi perusahaan asuransi agar dapat terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, di antaranya produk asuransi yang ditawarkan harus beragam dan tentunya harus dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat di Tanah Air.
"Harga premi yang ditawarkan juga harus bervariasi tergantung dari resikonya karena masing-masing pemegang polish mempunyai segmennya sendiri-sendiri," ungkapnya.
(rna)