Laba Bersih Saratoga Naik Rp803 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 226% dari Rp246 miliar pada 2013 menjadi Rp803 miliar pada 2014.
Pertumbuhan bisnis itu terutama ditopang oleh fundamental bisnis di sektor infrastruktur dan sumber daya alam. Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Sandiaga S Uno mengatakan, di tengah kondisi makroekonomi yang menantang selama 2014, Saratoga berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dan terus memperkuat fundamental bisnis secara positif.
Pencapaian kinerja bisnis yang sangat baik tersebut menjadi salah satu indikator bahwa strategi investasi yang dilakukan secara prudent dan terukur mampu menjawab kondisi pasar yang sangat dinamis. ”Kami sangat bersyukur atas kinerja luar biasa yang berhasil dicapai perseroan pada 2014,” katanya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Sandiaga menyampaikan, PT Lintas Marga Sedaya, perusahaan investee Saratoga yang membangun jalan tol Cikampek- Palimanan sepanjang 116 km, berhasil mencapai lebih dari 80% penyelesaian konstruksi. Sementara, PT Tri Wahana Universal, perusahaan investee di bidang penyulingan minyak, berhasil meningkatkan produksi rata-rata harian dari 8,736 bopd menjadi 13,976 bopd.
Selain itu, PT Provident Agro, perusahaan investee di bidang perkebunan kelapa sawit, berhasil mencatatkan laba Rp168 miliar. ”Ini didorong oleh rata-rata umur perkebunan yang telah mencapai usia produktif, yakni 7 tahun,” ujar Sandiaga.
Dengan didukung fundamental bisnis perusahaan-perusahaan investasi yang kuat, Saratoga optimistis akan mampu melanjutkan dan mempertahankan momentum pertumbuhan ini meski tantangan ke depan sangat besar. Perseroan akan konsisten dalam membuka setiap peluang investasi untuk terus meningkatkan value perusahaan dan memberikan kontribusi lebih besar pada perekonomian Indonesia
Menurut Sandiaga, Saratoga akan terus memperkuat tiga pilar portofolio investasinya, terutama di sektor infrastruktur dan konsumer, karena kedua sektor tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang masih sangat besar di Indonesia.
Sektor infrastruktur, sebagai katalisator utama perekonomian Indonesia, semakin menjadi perhatian utama pemerintah. ”Langkah pemerintah menghapuskan subsidi BBM dan mengalihkannya untuk pembangunan infrastruktur merupakan sinyal positif,” katanya.
Sebagai perusahaan investasi yang aktif, Saratoga mempertimbangkan lebih dari 100 peluang investasi pada 2014, cukup stabil dibandingkan peluang yang masuk tahun sebelumnya. Dengan melakukan penyaringan dan due diligence yang ketat, akhirnya Saratoga menambah dua investasi di 2014, yakni PT Gilang Agung Persada (GAP) dan PT Trimitra Karya Jaya (TKJ).
Untuk mengoptimalkan potensi pasar di sektor konsumer, pada 2014 Saratoga mengakuisisi 4,17% saham PT GAP. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan bisnis fashion, lifestyle dan luxurious brand yang berada di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar USD5 juta.
Proyeksi 2015
Direktur Keuangan Saratoga Investama Sedaya Jerry Ngo mengatakan bahwa perseroan akan terus meningkatkan pertumbuhan positif dan menargetkan USD50-100 juta untuk investasi baru dan follow-on investasi guna memperkuat portofolio investasinya.
”Walaupun kondisi makroekonomi pada 2015 masih akan sangat dinamis, kami yakin peluang investasi di sektor-sektor strategis di Indonesia masih sangat terbuka. Dengan strategi yang tetap terukur dan prudent , Saratoga akan terus fokus pada investasi di sektor bisnis yang memiliki prospek positif dalam jangka panjang,” kata Jerry.
Arsy ani s
Pertumbuhan bisnis itu terutama ditopang oleh fundamental bisnis di sektor infrastruktur dan sumber daya alam. Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Sandiaga S Uno mengatakan, di tengah kondisi makroekonomi yang menantang selama 2014, Saratoga berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dan terus memperkuat fundamental bisnis secara positif.
Pencapaian kinerja bisnis yang sangat baik tersebut menjadi salah satu indikator bahwa strategi investasi yang dilakukan secara prudent dan terukur mampu menjawab kondisi pasar yang sangat dinamis. ”Kami sangat bersyukur atas kinerja luar biasa yang berhasil dicapai perseroan pada 2014,” katanya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Sandiaga menyampaikan, PT Lintas Marga Sedaya, perusahaan investee Saratoga yang membangun jalan tol Cikampek- Palimanan sepanjang 116 km, berhasil mencapai lebih dari 80% penyelesaian konstruksi. Sementara, PT Tri Wahana Universal, perusahaan investee di bidang penyulingan minyak, berhasil meningkatkan produksi rata-rata harian dari 8,736 bopd menjadi 13,976 bopd.
Selain itu, PT Provident Agro, perusahaan investee di bidang perkebunan kelapa sawit, berhasil mencatatkan laba Rp168 miliar. ”Ini didorong oleh rata-rata umur perkebunan yang telah mencapai usia produktif, yakni 7 tahun,” ujar Sandiaga.
Dengan didukung fundamental bisnis perusahaan-perusahaan investasi yang kuat, Saratoga optimistis akan mampu melanjutkan dan mempertahankan momentum pertumbuhan ini meski tantangan ke depan sangat besar. Perseroan akan konsisten dalam membuka setiap peluang investasi untuk terus meningkatkan value perusahaan dan memberikan kontribusi lebih besar pada perekonomian Indonesia
Menurut Sandiaga, Saratoga akan terus memperkuat tiga pilar portofolio investasinya, terutama di sektor infrastruktur dan konsumer, karena kedua sektor tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang masih sangat besar di Indonesia.
Sektor infrastruktur, sebagai katalisator utama perekonomian Indonesia, semakin menjadi perhatian utama pemerintah. ”Langkah pemerintah menghapuskan subsidi BBM dan mengalihkannya untuk pembangunan infrastruktur merupakan sinyal positif,” katanya.
Sebagai perusahaan investasi yang aktif, Saratoga mempertimbangkan lebih dari 100 peluang investasi pada 2014, cukup stabil dibandingkan peluang yang masuk tahun sebelumnya. Dengan melakukan penyaringan dan due diligence yang ketat, akhirnya Saratoga menambah dua investasi di 2014, yakni PT Gilang Agung Persada (GAP) dan PT Trimitra Karya Jaya (TKJ).
Untuk mengoptimalkan potensi pasar di sektor konsumer, pada 2014 Saratoga mengakuisisi 4,17% saham PT GAP. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan bisnis fashion, lifestyle dan luxurious brand yang berada di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar USD5 juta.
Proyeksi 2015
Direktur Keuangan Saratoga Investama Sedaya Jerry Ngo mengatakan bahwa perseroan akan terus meningkatkan pertumbuhan positif dan menargetkan USD50-100 juta untuk investasi baru dan follow-on investasi guna memperkuat portofolio investasinya.
”Walaupun kondisi makroekonomi pada 2015 masih akan sangat dinamis, kami yakin peluang investasi di sektor-sektor strategis di Indonesia masih sangat terbuka. Dengan strategi yang tetap terukur dan prudent , Saratoga akan terus fokus pada investasi di sektor bisnis yang memiliki prospek positif dalam jangka panjang,” kata Jerry.
Arsy ani s
(ftr)