Hidup Kita Meninggalkan Jejak!

Selasa, 31 Maret 2015 - 09:43 WIB
Hidup Kita Meninggalkan...
Hidup Kita Meninggalkan Jejak!
A A A
Tepatnya minggu lalu, 23 Maret 2015, masyarakat Singapura begitu berduka karena meninggalnya sosok yang begitu legendaris dalam pembangunan negara Singapura yakni Mr. Lee Kuan Yew.

Beberapa hari sebelum kepergian Mr Lee, banyak warga Singapura pun berinisiatif mendatangi halaman rumah sakit di mana beliau dirawat dengan mengirimkan karangan bunga dan beberapa ucapan agar lekas sembuh. Sejak diumumkan secara resmi wafatnya Mr. Lee, warga Singapura tak henti-hentinya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian beliau baik itu secara langsung maupun disalurkan lewat sosial media.

Ratusan warga Singapura pun rela mengantre panjang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada beliau. Duka ini ternyata bukan hanya dirasakan warga Singapura, dunia pun turut menyampaikan rasa dukanya, termasuk warga kita sendiri, Indonesia. Fenomena ini menjadi perhatian dunia karena sosok seorang Mr Lee, sosok kepemimpinan beliau yang banyak dihormati orang dan menginspirasi pemimpin dunia lainnya.

Mr Lee pernah berkata: I have no regrets. I have spent my life so much of it, building up this country. There’s nothing more that I need to do. At the end of the day, what have I got? A successful Singapore. What have I given up? My Life”. Inilah jejak yang beliau tinggalkan. Inilah karya yang beliau ciptakan. Inilah contoh sebuah dedikasi. Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang dapat kita pelajari dan renungkan?

Apa yang Kita Tinggalkan?

”Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama” . Kutipan tersebut sudah begitu akrab di telinga kita. Sangat sederhana, tapi begitu bermakna jika kita mau memahaminya dengan sungguhsungguh.

Setiap saat mendengarkan kalimat ini, saya seolah diingatkan kembali betapa pentingnya mengisi kehidupan ini dengan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai guna, sehingga kelak ketika meninggalkan dunia ini, ada sebuah jejak yang kita tinggalkan dan di situlah bagaimana seseorang mengukir namanya.

Bagaimana seseorang memulai memang penting, tapi bagaimana seseorang mengakhirinya juga tak kalah penting. Kematian tidak dapat dihindari, karena kita semua pada akhirnya akan meninggal.

Namun, ada sebuah pilihan yakni apa yang kita isi selama kita masih bernafas dan hidup, karena hal tersebut menentukan apa yang kelak akan kita tinggalkan. Bila kita mengisi hidup ini hanya untuk memperkaya diri dengan cara yang tidak benar, maka dunia dan masyarakat akan mengenang kita dengan persepsi yang kurang lebih sama.

Dedikasi untuk Sebuah Karya

Terlepas apa pun peran kita di dunia, tidak harus menjadi seorang pejabat negara, tidak pula harus menjadi publik figur, kita masih tetap bisa menyumbangkan karya terbaik di bidang kita masing-masing.

Namun sebelumnya, yang perlu menjadi refleksi bersama adalah, apakah kita sudah cukup mendedikasikan waktu dan tenaga kita untuk berbuat sesuatu? Banyak tokoh, negarawan, yang betul-betul mengabdikan dirinya untuk membangun negara, mengubah dan menggerakkan orang lain ke arah yang lebih baik.

Bagi mereka yang memberi pengaruh positif, tentunya jejaknya dan karya nyatanya entah itu lewat pemikiran, perbuatan akan selalu dikenang. Sama pula yang memberi pengaruh negatif atau perbuatan buruknya selama di dunia, tentu juga akan dikenang banyak orang. Jika Anda adalah seorang profesional di sebuah perusahaan, jejak atau karya apa yang ingin Anda tinggalkan untuk perusahaan Anda.

Jika Anda seorang pejabat publik, karya apa yang ingin dilakukan untuk mengubah kehidupan orang banyak menjadi lebih baik. Dan bagi siapa saja dan apapun profesi Anda, yang sedang membaca tulisan ini, apa karya/kontribusi yang dapat kita berikan selama masih hidup untuk diri kita maupun orang lain.

Hidup bukan sekedar hidup saja, tapi hidup harus memiliki tujuan dan makna yang positif. Bukan sekedar soal harta, tahta, dan popularitas melainkan sebuah karya, dedikasi positif, dan inspirasi untuk orang lain.

Mengutip apa yang pernah dikatakan Mae West, ”You only live once, but if you do it right, once is enough”. Salam Sukses!

Muk Kuang
Professional Trainer, Speaker Author-Messages of Hope, Amazing Life, Think and Act Like A Winner Email : [email protected] @mukkuang
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0766 seconds (0.1#10.140)