Masyarakat Siap-siap Tinggalkan Elpiji 12 Kg
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan harga elpiji 12 kg secara diam-diam membuat masyarakat terpukul. Bahkan masyarakat kini ancang-ancang untuk bermigrasi ke elpiji 3 kg.
Rahman yang sehari-hari menggunakan elpiji 12 kg untuk kebutuhan sehari-hari mengaku kecewa dengan langkah Pertamina menaikkan harga elpiji tersebut. Terlebih, perseroan melakukannya secara diam-diam tanpa dikomunikasikan ke publik.
"Untuk menutupi kerugian, Pertamina menaikkan harga tanpa menginfokan sebelumnya," tuturnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Menurutnya, cara BUMN migas tersebut untuk mengambil keuntungan dengan cara seperti itu tidak patut dilakukan. Dia pun memilih untuk beralih menggunakan elpiji 12 kg.
"Berarti gap-nya semakin jauh ya. Mungkin elpiji 3 kg bisa jadi pertimbangan untuk menghemat pengeluaran," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) diam-diam telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp666,67 per kg atau sekitar Rp8.000 per tabung. Kenaikan harga tersebut mulai berlaku hari ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kerugian yang dialami perseroan akibat harga BBM yang tidak mencapai harga keekonomian.
"Premium Jamali dan non-Jamali sesuai keterangan Dirjen Migas dihadapan Komisi VII kemarin masih minus Rp600 per liter. Kalau dikalikan 80 juta liter per hari jadi rugi berapa? Sedangkan untuk solar disebutkan impas, artinya Pertamina tidak mendapatkan apa-apa," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, kemarin.
(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
Rahman yang sehari-hari menggunakan elpiji 12 kg untuk kebutuhan sehari-hari mengaku kecewa dengan langkah Pertamina menaikkan harga elpiji tersebut. Terlebih, perseroan melakukannya secara diam-diam tanpa dikomunikasikan ke publik.
"Untuk menutupi kerugian, Pertamina menaikkan harga tanpa menginfokan sebelumnya," tuturnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Menurutnya, cara BUMN migas tersebut untuk mengambil keuntungan dengan cara seperti itu tidak patut dilakukan. Dia pun memilih untuk beralih menggunakan elpiji 12 kg.
"Berarti gap-nya semakin jauh ya. Mungkin elpiji 3 kg bisa jadi pertimbangan untuk menghemat pengeluaran," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) diam-diam telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp666,67 per kg atau sekitar Rp8.000 per tabung. Kenaikan harga tersebut mulai berlaku hari ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kerugian yang dialami perseroan akibat harga BBM yang tidak mencapai harga keekonomian.
"Premium Jamali dan non-Jamali sesuai keterangan Dirjen Migas dihadapan Komisi VII kemarin masih minus Rp600 per liter. Kalau dikalikan 80 juta liter per hari jadi rugi berapa? Sedangkan untuk solar disebutkan impas, artinya Pertamina tidak mendapatkan apa-apa," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, kemarin.
(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
(izz)