Harga Eceran Elpiji 12 Kg di Makassar Rp190 Ribu/Tabung
A
A
A
JAKARTA - Harga elpiji 12 kg ditingkat pengecer di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kenaikan signifikan hingga menembus Rp190.000 per tabung dari yang ditentukan PT Pertamina.
Jika sebelumnya Harga Eceran Terendah (HET) elpiji 12 kg sebesar Rp138.200 kini menjadi Rp142.200 atau ada kenaikan Rp4.000. Sementara, di ecerean harganya bervariasi bahkan mencapai Rp190.000 per tabung. Sementara harga yang ditolerir Pertamina ditingkat pengecer Rp147.200 per tabung.
Saoda, ibu rumah tangga di wilayah tersebut mengaku kaget dengan kenaikan tabung tersebut. Padahal, pekan lalu harga yang dibeli dikisaran Rp135.000 dengan sistem antar ke rumah.
"Harganya sekarang sangat mahal, jadinya susah untuk membeli. Terpaksa sementara kami beralih menggunakan tabung 3 kg saja, karena harganya jauh lebih murah," katanya, Kamis (2/4/2015).
Dia berharap, harusnya ada pengawasan dari Pertamina dan pemerintah supaya harga tidak melampaui dari yang ditetapkan. (Baca: Masyarakat Kaget Harga Elpiji 12 Kg Naik Diam-diam).
Terpisah, PT Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi, secara resmi menyampaikan keterangan resmi terkait penyesuaian harga elpiji 12 Kg per 1 April 2015. Penyesuaian harga sebesar Rp8.000 per tabung di tingkat konsumen.
Adapun harga eceran saat ini di Makassar dan sekitarnya sebesar Rp146.200 lebih tinggi dari harga awal Rp138.200 per tabung. Berbanding terbalik, penyaluran elpiji 12 Kg justru mengalami kenaikan selama Februari dan Maret 2015.
Pada Februari penyaluran di Sulsel mencapai 1804 MT meningkat menjadi 1818 MT di Maret 2015. "Meskipun ada kenaikan harga tapi pasar Sulawesi Selatan merespon positif. Ada kenaikan sebesar 14 MT," ungkap Customer Relation Pertamina MOR VII, Ibnu Adiwena.
Atas penyesuaian harga tersebut, Ibnu merekomendasikan masyarakat untuk menggunakan Bright Gas. Di Sulawesi Selatan, trend penggunaan Bright Gas semakin populer. Hal tersebut ditunjukan dengan penyaluran Produk Bright Gas mencapai 34 MT pada Maret 2015.
"Pasar Bright Gas di Sulsel mencapai hampir 1/3 dari total penyaluran Bright Gas se-Sulawesi yaitu 90 MT/bulan dan ini terus berkembang," paparnya.
Saat ini harga Bright Gas di tingkat Konsumen mencapai Rp145.000 meskipun hanya berselisih Rp1.000, banyak keuntungan yang diperoleh konsumen. "Kami sedang melakukan promo, saat ini konsumen bisa menukarkan tabung kosong elpiji 12 kg milik mereka dengan tabung Bright Gas baru cukup dengan membayar Rp145.000, tabungnya pun relatif baru," jelas dia.
Ibnu tidak menampik akan potensi beralihnya konsumen dari menggunakan elpiji 12 kg ke 3 Kg. "Hal tersebut wajar karena terjadi mekanisme pasar," ujarnya.
Namun, dia memastikan bahwa penyaluran elpiji 3 kg tetap berjalan baik. Untuk Sulsel penyaluran elpiji 3 kg mencapai 16.000 MT/bulan. Berkenaan dengan stok elpiji masyarakat tidak perlu khawatir karena Pertamina MOR VII Sulawesi menjamin penyaluran elpiji di Sulawesi. Stok pekan ini mencapai 6000 MT dengan ketahanan selama satu pekan ke depan. Stok akan ditambah setiap pekan.
(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
Jika sebelumnya Harga Eceran Terendah (HET) elpiji 12 kg sebesar Rp138.200 kini menjadi Rp142.200 atau ada kenaikan Rp4.000. Sementara, di ecerean harganya bervariasi bahkan mencapai Rp190.000 per tabung. Sementara harga yang ditolerir Pertamina ditingkat pengecer Rp147.200 per tabung.
Saoda, ibu rumah tangga di wilayah tersebut mengaku kaget dengan kenaikan tabung tersebut. Padahal, pekan lalu harga yang dibeli dikisaran Rp135.000 dengan sistem antar ke rumah.
"Harganya sekarang sangat mahal, jadinya susah untuk membeli. Terpaksa sementara kami beralih menggunakan tabung 3 kg saja, karena harganya jauh lebih murah," katanya, Kamis (2/4/2015).
Dia berharap, harusnya ada pengawasan dari Pertamina dan pemerintah supaya harga tidak melampaui dari yang ditetapkan. (Baca: Masyarakat Kaget Harga Elpiji 12 Kg Naik Diam-diam).
Terpisah, PT Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi, secara resmi menyampaikan keterangan resmi terkait penyesuaian harga elpiji 12 Kg per 1 April 2015. Penyesuaian harga sebesar Rp8.000 per tabung di tingkat konsumen.
Adapun harga eceran saat ini di Makassar dan sekitarnya sebesar Rp146.200 lebih tinggi dari harga awal Rp138.200 per tabung. Berbanding terbalik, penyaluran elpiji 12 Kg justru mengalami kenaikan selama Februari dan Maret 2015.
Pada Februari penyaluran di Sulsel mencapai 1804 MT meningkat menjadi 1818 MT di Maret 2015. "Meskipun ada kenaikan harga tapi pasar Sulawesi Selatan merespon positif. Ada kenaikan sebesar 14 MT," ungkap Customer Relation Pertamina MOR VII, Ibnu Adiwena.
Atas penyesuaian harga tersebut, Ibnu merekomendasikan masyarakat untuk menggunakan Bright Gas. Di Sulawesi Selatan, trend penggunaan Bright Gas semakin populer. Hal tersebut ditunjukan dengan penyaluran Produk Bright Gas mencapai 34 MT pada Maret 2015.
"Pasar Bright Gas di Sulsel mencapai hampir 1/3 dari total penyaluran Bright Gas se-Sulawesi yaitu 90 MT/bulan dan ini terus berkembang," paparnya.
Saat ini harga Bright Gas di tingkat Konsumen mencapai Rp145.000 meskipun hanya berselisih Rp1.000, banyak keuntungan yang diperoleh konsumen. "Kami sedang melakukan promo, saat ini konsumen bisa menukarkan tabung kosong elpiji 12 kg milik mereka dengan tabung Bright Gas baru cukup dengan membayar Rp145.000, tabungnya pun relatif baru," jelas dia.
Ibnu tidak menampik akan potensi beralihnya konsumen dari menggunakan elpiji 12 kg ke 3 Kg. "Hal tersebut wajar karena terjadi mekanisme pasar," ujarnya.
Namun, dia memastikan bahwa penyaluran elpiji 3 kg tetap berjalan baik. Untuk Sulsel penyaluran elpiji 3 kg mencapai 16.000 MT/bulan. Berkenaan dengan stok elpiji masyarakat tidak perlu khawatir karena Pertamina MOR VII Sulawesi menjamin penyaluran elpiji di Sulawesi. Stok pekan ini mencapai 6000 MT dengan ketahanan selama satu pekan ke depan. Stok akan ditambah setiap pekan.
(Baca: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg)
(izz)