Pertamina Siap Operasi Pasar jika Elpiji 3 Kg Langka
A
A
A
JAKARTA - Vice Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengungkapkan, pihaknya akan mengadakan operasi pasar (OP) jika terdapat migrasi dari penggunaan elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg, sehingga tidak menimbulkan kelangkaan. Hal ini untuk mengantisipasi laju migrasi.
Menurutnya, kebijakan kenaikan ini sudah tepat, karena penggunaan elpiji 12 kg untuk masyarakat berdaya beli tinggi. "Sedangkan 3 kg diperuntukan masyarakat berdaya beli rendah, usaha mikro dan rumah tangga kecil. Jadi, kita kembalikan lagi pada peraturan tersebut," ujarnya di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/4/2015)
Pertamina juga berusaha menyuplai stok di lapangan, agar jangan sampai ada kekurangan epliji 12 kg atau 3 kg. Namun, pengawasan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pertamina apalagi untuk elpiji 3 kg.
"Ada atau tidak ada kenaikan, atau migrasi, balik lagi ke pola konsumsi masyarakat. Kalau kita lihat pola konsumsi elpiji 12 kg itu masih sangat kecil, sekitar 80 ribu ton per tahun. Beda dengan yang 3 kg, 5,7 juta ton per tahun. Jadi, lebih banyak yang elpiji 3 kg," terangnya.
Untuk mengantisipasi kekurangan stok, Pertamina akan lakukan pengawasan bersama dengan aparat setempat. "Petugas Pertamina kerap menemukan ada indikasi-indikasi kekurangan stok di lapangan. Kalau ada itu, kita dengan cepat bisa OP (operasi pasar) untuk yang 3 kg," tandas Wianda.
Menurutnya, kebijakan kenaikan ini sudah tepat, karena penggunaan elpiji 12 kg untuk masyarakat berdaya beli tinggi. "Sedangkan 3 kg diperuntukan masyarakat berdaya beli rendah, usaha mikro dan rumah tangga kecil. Jadi, kita kembalikan lagi pada peraturan tersebut," ujarnya di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/4/2015)
Pertamina juga berusaha menyuplai stok di lapangan, agar jangan sampai ada kekurangan epliji 12 kg atau 3 kg. Namun, pengawasan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pertamina apalagi untuk elpiji 3 kg.
"Ada atau tidak ada kenaikan, atau migrasi, balik lagi ke pola konsumsi masyarakat. Kalau kita lihat pola konsumsi elpiji 12 kg itu masih sangat kecil, sekitar 80 ribu ton per tahun. Beda dengan yang 3 kg, 5,7 juta ton per tahun. Jadi, lebih banyak yang elpiji 3 kg," terangnya.
Untuk mengantisipasi kekurangan stok, Pertamina akan lakukan pengawasan bersama dengan aparat setempat. "Petugas Pertamina kerap menemukan ada indikasi-indikasi kekurangan stok di lapangan. Kalau ada itu, kita dengan cepat bisa OP (operasi pasar) untuk yang 3 kg," tandas Wianda.
(dmd)