EBITDA Semen Tonasa Naik Jadi Rp395 M
A
A
A
MAKASSAR - PT Semen Tonasa (Persero) pada triwulan pertama tahun ini mencatatkan EBITDA sebesar Rp395 miliar atau naik dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp350,3 miliar.
Direktur Utama PT Semen Tonasa Unggul Attas mengatakan, ada dua faktor yang memengaruhi perolehan EBITDA yakni harga dan efisiensi. Di mana, dari sisi harga saat ini terjadi penurunan, sementara untuk efisiensi berhasil dilakukan peningkatan.
"Alhamdulillah upaya peningkatan efisiensi dari tahun ke tahun dapat dilakukan, dan hal tersebut dapat menggenjot produksi semen dari yang ditargetkan hingga akhir tahun sebesar 7 juta ton," ujarnya di ruang kerja kantor Perwakilan Tonasa Makassar, Senin (6/4/2015).
Dia menjelaskan, penghematan yang dilakukan dengan menekan penggunaan bahan bakar, bahan baku, listrik dan pengantongan. Tahun lalu penghematan perseroan mencapai Rp200 miliar, dan tahun ini diharapkan dapat meningkat menjadi Rp300 miliar dengan posisi triwulan I sebesar Rp70 miliar.
"Bahan bakar dan listrik memberikan kontribusi 20% biaya produksi, dan sisanya item lainnya. Semakin besar penghematan yang dilakukan maka semakin meningkat pula produksi semen yang dihasilkan," jelas Unggul.
Alasannya, karena yang ditekan adalah indeks pemakaian dan harga beli atau harga perolehan. Sementara, dari sisi penjualan meningkat 100,1% sebanyak 1,5 juta ton, bila dibandingkan triwulan yang sma tahun lalu dikisaran 1,450 juta ton.
"Sisi volume produksi dari yang ditargetkan 7 juta ton sampai Maret masih jauh, dipengaruhi masih rendahnya permintaan akan semen bila dibandingkan tahun lalu. Permintaan secara nasional 2,7% dan KTI masih plus 1,5%," tuturnya.
Unggul Attas memprediksi, belum berjalannya semua proyek pembangunan memengaruhi permintaan semen. "Posisi market share Semen Tonasa terhadap nasional dikisaran 9,3% dan meningkat dari tahun lalu 9,1%. Sementara, share KTI dikisaran 37% sampai Februari dari target triwulan I sekitar 40%," papar dia.
Sementara, dari sisi pendapatan sudah dicapai Rp1,225 triliun atau naik dari periode yang sama di tahun lalu Rp1,175 triliun atau naik 104%.
Direktur Utama PT Semen Tonasa Unggul Attas mengatakan, ada dua faktor yang memengaruhi perolehan EBITDA yakni harga dan efisiensi. Di mana, dari sisi harga saat ini terjadi penurunan, sementara untuk efisiensi berhasil dilakukan peningkatan.
"Alhamdulillah upaya peningkatan efisiensi dari tahun ke tahun dapat dilakukan, dan hal tersebut dapat menggenjot produksi semen dari yang ditargetkan hingga akhir tahun sebesar 7 juta ton," ujarnya di ruang kerja kantor Perwakilan Tonasa Makassar, Senin (6/4/2015).
Dia menjelaskan, penghematan yang dilakukan dengan menekan penggunaan bahan bakar, bahan baku, listrik dan pengantongan. Tahun lalu penghematan perseroan mencapai Rp200 miliar, dan tahun ini diharapkan dapat meningkat menjadi Rp300 miliar dengan posisi triwulan I sebesar Rp70 miliar.
"Bahan bakar dan listrik memberikan kontribusi 20% biaya produksi, dan sisanya item lainnya. Semakin besar penghematan yang dilakukan maka semakin meningkat pula produksi semen yang dihasilkan," jelas Unggul.
Alasannya, karena yang ditekan adalah indeks pemakaian dan harga beli atau harga perolehan. Sementara, dari sisi penjualan meningkat 100,1% sebanyak 1,5 juta ton, bila dibandingkan triwulan yang sma tahun lalu dikisaran 1,450 juta ton.
"Sisi volume produksi dari yang ditargetkan 7 juta ton sampai Maret masih jauh, dipengaruhi masih rendahnya permintaan akan semen bila dibandingkan tahun lalu. Permintaan secara nasional 2,7% dan KTI masih plus 1,5%," tuturnya.
Unggul Attas memprediksi, belum berjalannya semua proyek pembangunan memengaruhi permintaan semen. "Posisi market share Semen Tonasa terhadap nasional dikisaran 9,3% dan meningkat dari tahun lalu 9,1%. Sementara, share KTI dikisaran 37% sampai Februari dari target triwulan I sekitar 40%," papar dia.
Sementara, dari sisi pendapatan sudah dicapai Rp1,225 triliun atau naik dari periode yang sama di tahun lalu Rp1,175 triliun atau naik 104%.
(izz)