Uang Beredar Tumbuh 16,1%

Selasa, 07 April 2015 - 10:41 WIB
Uang Beredar Tumbuh 16,1%
Uang Beredar Tumbuh 16,1%
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan uang beredar pada Februari 2015 menjadi Rp4.230,7 triliun, meningkat 16,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan kebutuhan likuiditas masyarakat yang juga mengalami peningkatan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, perkembangan uang beredar tersebut bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar sempit dan uang kuasi yang meningkat.

Tercatat, uang beredar sempit menjadi Rp927,8 triliun, tumbuh 11,2% (yoy) dari 8,9% (yoy) dibandingkan pada Januari 2015, sejalan dengan pertumbuhan uang kartal di masyarakat. Sementara itu, uang kuasi juga tercatat sebesar Rp3.278,9 triliun atau tumbuh meningkat 16% (yoy) menjadi 17,6% (yoy).

”Pertumbuhan uang kuasi tersebut didukung meningkatnya simpanan masyarakat, terutama dalam bentuk deposito di bank,” ujar Tirta di Jakarta kemarin. Dia melanjutkan, meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan ekspansi keuangan pemerintah pusat menjadi faktor yang mendorong akselerasi uang beredar. Tirta mengungkapkan, operasi keuangan pemerintah pusat mengalami ekspansi atau tumbuh dari 5,1% (yoy) menjadi 20,1% (yoy) pada Februari 2015.

Menurut Tirta, kegiatan ekspansi tersebut karena adanya pengeluaran belanja subsidi pemerintah pusat, sementara realisasi penerimaan pajak masih rendah di awal tahun. Di sisi lain, suku bunga simpanan perbankan juga mengalami penurunan sejalan dengan kebijakan BI menurunkan BI Rate. ”Turunnya BI Rate dari 7,75% menjadi 7,5% pada 17 Februari 2015 lalu diikuti dengan turunnya suku bunga deposito berjangka waktu 1 dan 6 bulan,” kata dia.

Pada Februari 2015, suku bunga deposito berjangka 1 dan 6 bulan masing-masing tercatat 8,36% dan 9,21% atau turun dibandingkan 8,46% dan 9,22% pada Januari 2015. Sementara itu, lanjutnya, rata-rata suku bunga kredit masih mengalami peningkatan dari 12,94% menjadi 12,95%. Di samping itu, simpanan masyarakat di bank (dana pihak ketiga) pada Februari 2015 mengalami peningkatan dari 14,1% (yoy) ke 15,4% (yoy).

Pengamat ekonomi dari Institute for Development Economy and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, peningkatan uang beredar kartal ataupun uang kuasi pada Februari banyak dipengaruhi beberapa faktor seperti inflasi dan upaya Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar.

Menurut dia, jika uang meningkat artinya kebutuhankebutuhan transaksi juga semakin tinggi. ”Dan itu wajar karena sekarang ini hargaharga mengalami kenaikan. Kalau misalnya dengan volume yang sama pasti kebutuhan uang transaksinya meningkat karena peningkatan harga,” kata Enny kepada KORAN SINDO .

Jadi, lanjut Enny, pertumbuhan komponen uang beredar sempit yang meningkat salah satu penyebabnya adalah inflasi atau karena kenaikan harga. Sementara pertumbuhan uang beredar mengalami peningkatan bisa disebabkan aktivitas perbankan atau intervensi BI.

Kunthi fahmar sandy
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6230 seconds (0.1#10.140)