Yunani Segera Bayar Utang ke IMF

Selasa, 07 April 2015 - 10:41 WIB
Yunani Segera Bayar Utang ke IMF
Yunani Segera Bayar Utang ke IMF
A A A
WASHINGTON - Yunani sepakat membayar kembali utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada 9 April. Managing Director IMF Christine Lagarde menyatakan hal itu setelah bertemu dengan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis.

Ada spekulasi sebelum kunjungan Varoufakis bahwa Yunani mungkin gagal membayar USD501 juta kepada IMF jika dipaksa memilih antara membayar utang IMF atau membayar gaji para pegawai negeri. Menurut Lagarde, pembayaran utang IMF itu merupakan kepentingan terbaik Yunani.

”Berlanjutnya ketidakpastian bukan kepentingan Yunani dan saya menyambut konfirmasi oleh menkeu bahwa pembayaran utang kepada IMF akan dilakukan pada 9 April,” papar Lagarde seperti dikutip kantor berita AFP. Yunani tidak menerima sisa dana dalam paket penyelamatan IMF-Uni Eropa senilai 240 miliar euro karena Brussels meminta persetujuan terlebih dulu atas rencana reformasi Yunani yang telah direvisi.

Lagarde mendorong Yunani melanjutkan perundingan di Brussels yang akan kembali dilakukan pekan ini. ”IMF tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua otoritas untuk membantu Yunani kembali ke jalur pertumbuhan dan tenaga kerja secara berkelanjutan,” ungkap Lagarde.

Sebelumnya, Varoufakis menjelaskan, Yunani akan memenuhi semua kewajibannya kepada seluruh kreditor setelah bertemu dengan para pejabat IMF di Washington. Dia mengungkapkan, pemerintah juga berencana melakukan reformasi mendalam dan memperbaiki negosiasi dengan para kreditor.

Yunani saat ini sangat membutuhkan dana, tetapi UE dan IMF membekukan bantuan dana talangan (bailout) hingga pemerintah mencapai kesepakatan untuk paket reformasi. Menteri Negara Yunani Alekos Flabouraris mengungkapkan, Varoufakis akan meminta IMF membantu memperlancar proses negosiasi yang selama ini berjalan lamban.

Para pejabat UE menyatakan, proses negosiasi mengalami perkembangan tapi lebih banyak kerja keras agar tercapai kese-pakatan. ”Perlu untuk mengembalikan aliran pendanaan untuk perekonomian Yunani,” kata Menteri Tenaga Kerja Yunani Panos Skourletis kepada surat kabar Greek Ependysi.

Skourletis menuding para kreditor mengambil keuntungan dengan membatasi pendanaan Yunani untuk menambah tekanan kepada negara itu. ”Apakah kami akan memenuhi kewajiban eksternal kami itu, tergantung pada sikap dan pilihan politik akhir para kreditor,” tuturnya seraya menambahkan bahwa gaji pegawai negeri dan dana pensiun tidak berisiko saat ini.

Yunani harus mencapai kesepakatan awal tentang pendanaan dengan para kreditor dalam pertemuan bersama para menteri keuangan zona euro pada 24 April. ”Pada rapat grup Euro, 24 April, harus ada kesimpulan awal sesuai dengan kesepakatan pada 20 Februari lalu,” ujar Yanis Varoufakis kepada harian Naftemporiki.

Yunani menawarkan paket reformasi yang baru pekan lalu dengan harapan dapat membuka kucuran dana terakhir dari program bailout. Meski demikian, IMF dan UE belum menandatangani proposal reformasi tersebut. Athena tidak menerima bantuan bailout sejak Agustus tahun lalu dan mendapat tekanan keras untuk segera membayar utang di tengah keterbatasan dana.

Sumber yang tahu permasalahan itu menjelaskan kepada Reuters bulan lalu bahwaYunani memiliki cukup dana hingga 20 April. ”Kita tidak sedang menghukum negara ini, seperti dilakukan pemerintahan sebelumnya, pada sesak napas jangka panjang,” ujar Varoufakis.”Sejumlah negosiasi akan berakhir saat kita mencapai kesepakatan yang terhormat, yang akan memberi ekonomi Yunani prospek stabilisasi nyata dan pertumbuhan yang mantap.”

Saat ditanya apakah dia berpikir untuk keluar dari pekerjaannya saat ini, Varoufakis menjawab, ”Tidak untuk satu menit pun.” Reformasi merupakan isu politik yang sangat sensitif bagi Tsipras yang berjanji mengakhiri kebijakan penghematan sebelum akhirnya terpaksa menerima perpanjangan program bailout dengan ancaman keruntuhan sektor perbankan.

Sebelumnya dilaporkan, Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras memperingatkan Kanselir Jerman Angela Merkel melalui surat bahwa Athena tidak akan mampu membayar utang tanpa bantuan keuangan dari Uni Eropa (UE). Surat kabar Financial Times melaporkan hal itu dengan menyatakan memiliki salinan surat bertanggal 15 Maret tersebut.

Dalam surat itu, Tsipras memperingatkan pemerintahannya akan terpaksa memilih antara melunasi utang, meminjam kepada Dana Moneter Internasional (IMF), atau melanjutkan belanja sosial.

”Dengan surat ini, saya mendesak Anda agar tidak memaksakan isu arus kas kecil ini dan masalah kelambanan kelembagaan, untuk tidak memahami masalah besar bagi Yunani dan Eropa,” tulis Tsipras seperti dikutip kantor berita AFP.

Syarifudin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5717 seconds (0.1#10.140)