Mandiri Tingkatkan Pembiayaan Nelayan

Rabu, 08 April 2015 - 10:53 WIB
Mandiri Tingkatkan Pembiayaan Nelayan
Mandiri Tingkatkan Pembiayaan Nelayan
A A A
BANTEN - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk siap meningkatkan pembiayaan untuk mengembangkan segmen nelayan. Perseroan akan mendorong upaya penguatan nasabah nelayan melalui program Laku Pandai ( Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif).

Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan, tantangan penyaluran pembiayaan ke para nelayan ke depan berkutat pada minimnya akses nelayan kepada layanan perbankan. Sehingga, perseroan bertumpu pada skema kredit usaha rakyat (KUR), maupun kredit ketahanan pangan energi (KKP-E).

”Penyaluran kredit sektor perikanan pada segmen UMKM masih akan menantang. Untuk itu, kami akan memperkuat pemahaman nasabah melalui agen Laku Pandai,” ujar Budi dalam acara acara ”Bedah Desa Pesisir” di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Banten, kemarin. Dia mengatakan, tantangan ini datang khususnya dari calon debitur untuk pemenuhan persyaratan kredit umum, antara lain agunan, perizinan, atau kemampuan cash flow, karena usahanya yangmusiman.

”Untuk itu, kami juga mencoba memberikan edukasi kepada para UMKM agar mereka dapat memenuhi kriteria bankable atau memenuhi seluruh persyaratan,” katanya. Hingga akhir 2014 lalu perseroan berhasil mencatatkan penyaluran kredit kepada nelayan hingga Rp1,765 triliun. Pembiayaan dilakukan dengan mengembangkan para nelayan yang tergabung dalam UKM sehingga hasilnya dapat naik 15,7% dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp1,53 triliun. Strategi ini diklaim menghasilkan collectibility yang lancar secara stabil.

Dalam penyaluran pembiayaan, Bank Mandiri menerapkan metode pola kemitraan, di mana perseroan bekerja sama dengan perusahaan mitra UMKM yang menjadi penanggung/ penjamin bagi nelayan binaannya. Pembiayaan diberikan antara lain kepada usaha penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, dan pengolahan ikan. Sementara, jumlah nasabah Bank Mandiri tercatat sebanyak 462 UMKM, yang didominasi oleh usaha pengolahan ikan.

”Penerapan pola kemitraan juga terbukti berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Mandiri di sektor perikanan pada level yang rendah yaitu, 0,58%,” jelasnya. Budi menyampaikan, penyaluran pembiayaan dengan pola kemitraan ini sangat tepat untuk meningkatkan akses nelayan. Sehingga, nelayan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan hasil tangkapan.

Di samping pembiayaan, komitmen Bank Mandiri meningkatkan kesejahteraan nelayan nasional juga direalisasikan melalui kegiatan sosial berupa renovasi tempat tinggal nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan Banten yang diresmikan pada Selasa 7 April 2015 oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, KSAL Laksamana Ande Supandi, dan Plt Gubernur Banten Rano Karno.

”Dalam kegiatan ini kami menyalurkan dana CSR sebesar Rp200 juta yang digunakan untuk merenovasi rumahrumah nelayan pesisir pantai Labuan agar lebih kuat dan lebih layak huni,” tuturnya. Dia menambahkan, pembiayaan kepada UKM nelayan terbagi atas beberapa sektor usaha yaitu penangkapan ikan, usaha pembudidayaan ikan, usaha pengolahan ikan, dan usaha lainnya. Dalam menyalurkan kredit pada sektor perikanan, Bank Mandiri menerapkan pola kemitraan, yaitu Bank Mandiri bekerja sama dengan perusahaan mitra.

Dalam kerja sama kemitraan, Bank Mandiri mempertimbangkan bonafiditas perusahaan calon mitra usaha, atau telah terpenuhinya beberapa persyaratan mitra usaha untuk menjadi penanggung bagi petani atau nelayan binaannya. Dia menjelaskan, pola kemitraan ini merupakan solusi terbaik bagi para nelayan untuk dapat memperoleh pembiayaan untuk pembelian alat dukung penangkapan ikan, seperti kapal atau alat tangkap.

Pasalnya, selama ini perbankan sulit menyalurkan pembiayaan ke sektor perikanan karena terbatasnya kemampuan nelayan memenuhi persyaratan yang ditentukan, seperti jaminan maupun cash flow calon nasabah. Budi mengatakan, dalam penerapan pola kemitraan, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain masih terbatasnya perusahaan mitra yang bersedia melaksanakan kewajiban sesuai tersebut di atas. Di samping itu, lokasi sentra perikanan relatif jauh dari kantor pengelola kredit Bank Mandiri.

Dukungan Bank Mandiri pada pengembangan sektor kemaritiman nasional juga diwujudkan melalui pembiayaan kepada korporasi di sektor usaha yang terkait dengan sektor kemaritiman. Pada akhir 2014 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke perusahaan yang terkait dengan sektor maritim sebesar Rp33,59 triliun, meningkat dibandingkan dengan penyaluran pada tahun sebelumnya sebesar Rp33,55 triliun.

Menurutnya, beberapa bidang usaha terkait kemaritiman yang mendapatkan alokasi pembiayaan dari Bank Mandiri antara lain usaha kepelabuhanan, perkapalan, galangan kapal, dan jasa pendukung.

”Pada tahun ini kami telah mengidentifikasi potensi pembiayaan sektor kemaritiman yang cukup besar, termasuk dari program pemerintah untuk membangun 24 pelabuhan agar terbuka akses ke lokasilokasi terpencil di Indonesia,” ujarnya.

Hafid fuad
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4472 seconds (0.1#10.140)