Kesepakatan Nuklir Iran Bisa Picu Minyak Jatuh USD15/Barel
A
A
A
NEW YORK - Administrasi Informasi Energi (EIA) memperkirakan bahwa harga minyak global bisa jatuh USD15/barel pada tahun depan jika sanksi Iran dicabut menyusul kesepakatan final nuklir Iran dengan enam negara kekuaan dunia.
Iran dan enam negara kekuatan dunia mencapai kesepakatan awal pada 2 April lalu, yang mengatur parameter untuk melakukan negosiasi lebih lanjut demi menyelesaikan kesepakatan dengan batas waktu hingga 30 Juni 2015.
"Jika perjanjian komprehensif menghasilkan pencabutan sanksi terkait minyak Iran tercapai, maka secara signifikan bisa mengubah perkiraan STEO (Short Term Energy Outlook) untuk pasokan minyak, permintaan dan harga," tulis EIA dalam laporannya seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (7/4/2015).
EIA menyatakan, peningkatan ekspor minyak Iran berisiko menunda pemulihan harga, yang telah merosot hampir separuh sejak tahun lalu di tengah tingginya pasokan. Diperkirakan harga minyak bisa terpangkas sebesar USD5-USD15/barel.
EIA menyebut, Iran bisa meningkatkan produksi sekitar 700.000 barel per hari (bph) pada akhir 2016. Berdasarkan data Bloomberg, Iran menghasilkan 2,85 juta bph pada Maret.
Tanpa mempehitungkan adanya pasokan tambahan dari Iran, EIA menyatakan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) rata-rata berada pada USD70 dan Brent akan berada di USD75,03 pada tahun depan.
Sementara WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Mei naik USD1,84 menjadi USD53,98/barel, penutupan tertinggi sejak 30 Desember 2014. Sedangkan Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Mei naik 98 sen menjadi USD59,10.
Tambahan produksi dari Iran dapat menyebabkan pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 500.000 bph terhadap persediaan global pada 2016, yang dapat menekankan kapasitas penyimpanan dan menekan harga.
EIA memproyeksikan bahwa stok global akan tumbuh sebesar 100.000 bph pada 2016. Itu tanpa mempertimbangkan tambahan pasokan dari Iran.
Iran memiliki pasokan 30 juta barel minyak dan bisa bertambah lebih cepat pada paruh II tahun ini jika kesepakatan mengenai sanksi menghasilkan kemajuan. Akibatnya, pasar global akan dipenuhi ekspor minyak mentah Iran.
Iran dan enam negara kekuatan dunia mencapai kesepakatan awal pada 2 April lalu, yang mengatur parameter untuk melakukan negosiasi lebih lanjut demi menyelesaikan kesepakatan dengan batas waktu hingga 30 Juni 2015.
"Jika perjanjian komprehensif menghasilkan pencabutan sanksi terkait minyak Iran tercapai, maka secara signifikan bisa mengubah perkiraan STEO (Short Term Energy Outlook) untuk pasokan minyak, permintaan dan harga," tulis EIA dalam laporannya seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (7/4/2015).
EIA menyatakan, peningkatan ekspor minyak Iran berisiko menunda pemulihan harga, yang telah merosot hampir separuh sejak tahun lalu di tengah tingginya pasokan. Diperkirakan harga minyak bisa terpangkas sebesar USD5-USD15/barel.
EIA menyebut, Iran bisa meningkatkan produksi sekitar 700.000 barel per hari (bph) pada akhir 2016. Berdasarkan data Bloomberg, Iran menghasilkan 2,85 juta bph pada Maret.
Tanpa mempehitungkan adanya pasokan tambahan dari Iran, EIA menyatakan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) rata-rata berada pada USD70 dan Brent akan berada di USD75,03 pada tahun depan.
Sementara WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Mei naik USD1,84 menjadi USD53,98/barel, penutupan tertinggi sejak 30 Desember 2014. Sedangkan Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Mei naik 98 sen menjadi USD59,10.
Tambahan produksi dari Iran dapat menyebabkan pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 500.000 bph terhadap persediaan global pada 2016, yang dapat menekankan kapasitas penyimpanan dan menekan harga.
EIA memproyeksikan bahwa stok global akan tumbuh sebesar 100.000 bph pada 2016. Itu tanpa mempertimbangkan tambahan pasokan dari Iran.
Iran memiliki pasokan 30 juta barel minyak dan bisa bertambah lebih cepat pada paruh II tahun ini jika kesepakatan mengenai sanksi menghasilkan kemajuan. Akibatnya, pasar global akan dipenuhi ekspor minyak mentah Iran.
(rna)