Bank Infrastruktur China Dapat Atasi Kemiskinan

Kamis, 09 April 2015 - 10:09 WIB
Bank Infrastruktur China Dapat Atasi Kemiskinan
Bank Infrastruktur China Dapat Atasi Kemiskinan
A A A
WASHINGTON - Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang dipimpin China dapat memiliki peran penting dalam memerangi kemiskinan jika menerapkan standar tinggi untuk proyek-proyeknya.

Presiden Bank Dunia JimYong Kim mengungkapkan hal itu kemarin. Kim berjanji menjalin kerja sama dengan AIIB yang ditentang Amerika Serikat (AS). Dia menyebut AIIB sebagai pemain baru utama dalam pembangunan yang dapat menjadi aliansi kuat dalam membantu pembangunan di negara-negarapalingmiskin.

”Jika perbankan multilateral dunia, termasuk AIIB dan Bank Pembangunan Baru (New Development Bank/NDB), dapat membentuk aliansi, bekerja sama, dan mendukung pembangunan yang mengatasi tantangan- tantangan ini, kita semua akan diuntungkan, khususnya mereka yang miskin dan paling rentan,” ujar Kim dalam pidato di Washington, dikutip kantor berita AFP .

”Harapan kami ialah para pendatang baru akan bergabung dalam pembangunan multilateral dunia dan mitra sektor privat kita untuk berbagi misi mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang membantu warga paling miskin,” tutur Kim.

Meskipun AS menentang AIIB, China telah menerima aplikasi dari lebih 50 negara, termasuk para aliansi utama Negeri Paman Sam, untuk bergabung dengan bank yang dipimpin Beijing. AIIB bertujuan mendanai pembangunan infrastruktur di penjuru Asia. AS dan Jepang menolak bergabung AIIB.

Washington memperingatkan, AIIB perlu menetapkan standar yang tinggi untuk pinjaman dan proyek pembangunan, serta transparan dalam pendekatannya. AS melihat, AIIB dan NDB yang akan diluncurkan negaranegara berkembang BRICS, sebagai pesaing Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang saham terbesarnya dipegang Washington.

Saat berpidato di Center for Strategic and International Studies di Washington, Kim menuturkan kekhawatiran serupa. Dia menekankan bahwa dengan standar lingkungan, tenaga kerja, dan penyaluran dana yang tepat, kedua institusi baru itu dapat menjadi kekuatan penting dalam memerangi kemiskinan. ”Bank Dunia melihat perbankan pembangunan ini sebagai potensi aliansi kuat,” ujarnya.

Kim menyatakan, dia akan bertemu otoritas China pekan depan dalam pertemuan musim semi Bank Dunia di Washington untuk membahas potensi kerja sama. ”Saya akan melakukan semampu saya untuk mencari caracara inovatifbekerjasamadengan perbankan tersebut,” katanya.

Menurut Kim, langkah tersebut akan membantu Bank Dunia mencapai tujuannya mengakhiri kemiskinan ekstrem, meningkatkan taraf hidup masyarakat yang hidup hanya dengan kurang dari USD1,25 per hari pada 2030. Dia menambahkan, jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem telah turun dari 2 miliar jiwa menjadi 1 miliar jiwa dalam 25 tahun, meskipun ada peningkatan 2 miliar jiwa dalam total populasi dunia. Kim menekankan perlunya kerja lebih keras untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.

”Ekonomi dunia perlu tumbuh lebih cepat dan lebih berkelanjutan. Ekonomi perlu tumbuh dengan menjamin warga miskin menerima bagian lebih besar dari keuntungan pertumbuhan tersebut,” tuturnya.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1016 seconds (0.1#10.140)