Membangun Bisnis Berbasis Kemanusiaan

Kamis, 09 April 2015 - 10:17 WIB
Membangun Bisnis Berbasis Kemanusiaan
Membangun Bisnis Berbasis Kemanusiaan
A A A
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengaktualisasikan diri di masyarakat. Salah satunya terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu kalangan yang kurang beruntung.

Itulah yang dilakukan Founder & Chairman Dilmah , Merrill J Fernando, di tengah keberhasilannya membangun perusahaan. Dia ingin bisnisnya bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar yang membutuhkan. Fernando, sapaan akrab Merrill J Fernando, memang sejak awal bertekad menjadikan Dilmah sebagai perusahaan yang berbasis kemanusiaan.

Untuk cita-citanya itu, dia berkomitmen menyisihkan hasil pendapatan perusahaannya untuk dikontribusikan bagi kegiatan sosial. Maka, sejak 2003 silam Fernando rutin mendonasikan hartanya melalui MJF Charitable Foundation. Dia mengakui, yayasan amal MJF merupakan wujud dari mimpinya sejak awal mendirikan usaha Dilmah. ”Sejak awal saya berjanji, jika pendapatan perusahaan ini akan saya bagi ke komunitas dan orang miskin,” ujarnya saat di temui oleh KORAN SINDO di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, setelah setahun yayasan tersebut berdiri, secara kebetulan Sri Lanka dilanda tsunami hebat yang menghancurkan sebagian wilayahnya. Tsunami itu berbarengan dengan yang terjadi di Aceh, Thailand, dan beberapa negara Asia lainnya. Dari situ, yayasan tersebut berkembang menjadi sebuah organisasi amal. Dari peristiwa tsunami tersebut, ujar Fernando, menciptakan situasi yang menuntut perhatian cukup besar.

”Fokus dari yayasan ini jangka panjang. Keberlanjutan. yayasan memberdayakan individu, keluarga dan seluruh masyarakat untuk membantu diri mereka sendiri,” ujarnya. Inisiatif yang dilakukan melalui yayasan tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk layanan medis, dan pendidikan yang bertujuan mengangkat komunitas perkebunan, program pengusaha kecil yang mencetak individu untuk membuka usaha sendiri.

Selain itu, Dilmah itu juga memberikan perhatian kepada kaum perempuan dengan memberdayakan mereka yang berasal dari keluarga kurang beruntung. Menurut pria yang menyukai musik klasik ini, yayasan MJF berfungsi mewujudkan filosofi, bahwa ‘Bisnis adalah Soal Pelayanan Manusia’. Hal ini juga sebagai penghargaan dan simbol apresiasi kepada jutaan konsumen Dilmah Tea di seluruh dunia yang merupakan pemangku kepentingan dari yayasan MJF.

Sebagai informasi, hingga tahun 2014, yayasan ini telah memberikan bantuan ke 100.000 lebih masyarakat Sri Lanka yang kurang mampu. ”Kekayaan yang kita dapatkan merupakan utang dari upaya dan kerja sama dengan banyak orang lain di sekitar kita. Oleh karena itu, mari berbagi kekayaan itu, selama kita masih ada sehingga niat baik dan kepuasan yang dicapai dapat membuat dunia kita menjadi tempat untuk membahagiakan orang lain,” ujarnya.

Bisnis jangka panjang Dilmah juga diwujudkan dalam berbagai pola pengelolaan perusahaan mulai dari perhatian terhadap konservasi, sistem daur ulang sampah, hingga pendirian pusat riset pertanian.

Arsy ani s/ hanna farhana/ sali pawiatan
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5334 seconds (0.1#10.140)