MNC Bank Dorong Bisnis Properti
A
A
A
JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) menggandeng PT Era Graha Realty (Era Indonesia) sebagai mitra bisnis untuk memperluas jangkauan di sektor properti.
Adanya kerja sama ini akan memudahkan masyarakat memiliki properti, sekaligus sebagai bentuk kelangsungan bisnis MNC Bank yang semakin baik. “Ini pertama kali kami masuk ke properti. Tahun ini kami menargetkan akan menggandeng 20 pengembang untuk kredit properti seperti rumah dan apartemen,” ujar Direktur Utama MNC Bank Benny Purnomo seusai penandatanganan kerja sama di Financial Center Kompleks MNC Tower, Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, pangsa pasar properti masih sangat prospektif. “Kelangsungan bisnis properti tahun 2015 kami yakini sangat baik. Kami harapkan, kredit pemilikan properti di tahun ini dapat tumbuh lebih dari 90%,” ujarnya. Benny menyampaikan, ratarata bunga KPR saat ini berkisar 13%. Melalui kerja sama dengan ERA Indonesia, bunga KPR dari MNC Bank akan lebih kompetitif, yakni 10-12% per tahun.
“Oleh sebab itu, kerja sama dengan ERA Indonesia kita harapkan membantu pencapaian target KPR kami tahun ini,” ujarnya. MNC Bank menawarkan kredit pemilikan properti untuk berbagai tipe agunan, baik rumah tinggal, apartemen, ruko dan jenis properti lain. “Pilihan angsuran kredit sangat fleksibel dengan jangka waktu 25 tahun dan suku bunga kompetitif,” katanya.
Adapun, kualitas penyaluran KPR MNC Bank yang masih bagus terbukti dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan /NPL) KPR MNC yang berkisar 2%. “Ini akan kami upayakan supaya bisa turun kembali,” tegasnya. Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan, kerja sama dengan MNC Bank dapat memperkuat posisi ERA Indonesia sebagai The Progressive Broker 2014. “Diharapkan, kerja sama ini dapat memberikan pilihan beragam untuk pembeli properti,” sebutnya.
Dia mengatakan, pihaknya tahun lalu mencatatkan penjualan properti mencapai Rp14 triliun dan tahun ini bisa mencapai Rp18 triliun. Bisnis ini sangat bagus bagi bank karena gap yang tinggi antara pendapatan dan harga properti. Sehingga, wajar apabila produk KPR sangat dibutuhkan untuk penjualan yang lebih cepat. “Kami punya 5.000 agen yang siap diberdayakan dan mereka butuh bank untuk melayani klien dengan cepat serta bunga yang kompetitif,” tuturnya.
Kinerja Kuartal I/2015
MNC Bank berhasil mencatatkan laba bersih Rp2,1 miliar sepanjang kuartal I/2015. Perolehan laba perseroan ini jauh signifikan dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang merugi Rp14,6 miliar. Direktur Utama MNC Bank Benny Purnomo mengatakan, strategi yang dipilih dan dukungan MNC Group telah memberikan hasil positif.
Model bisnis perseroan membawa laba komprehensif sebesar Rp64 miliar di tiga bulan pertama tahun ini atau naik dari Rp2,7 miliar di awal tahun lalu. “Total aset juga terlihat naik 26% dari Rp7,9 triliun menjadi Rp10 triliun di kuartal pertama tahun ini. Sementara, rasio kecukupan modal atau CAR sudah berada di level 16,2%,” paparnya.
Dia mengungkapkan, laba perseroan berhasil bangkit karena kinerja positif penyaluran kredit di kuartal pertama yang mencapai Rp6,1 triliun. Angka ini tumbuh 13% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun. Kinerja kredit juga diimbangi dengan dana pihak ketiga atau DPK yang tumbuh 26%, menjadi Rp8,2 triliun, dari sebelumnya Rp6,5 triliun di tahun lalu.
“Kami mengubah cara berpikir dan kerja karyawan. Ke depan kami ingin terus perkuat segmen konsumer retail dan UKM dengan mengembangkan infrastruktur,” ujarnya.
Hafid fuad
Adanya kerja sama ini akan memudahkan masyarakat memiliki properti, sekaligus sebagai bentuk kelangsungan bisnis MNC Bank yang semakin baik. “Ini pertama kali kami masuk ke properti. Tahun ini kami menargetkan akan menggandeng 20 pengembang untuk kredit properti seperti rumah dan apartemen,” ujar Direktur Utama MNC Bank Benny Purnomo seusai penandatanganan kerja sama di Financial Center Kompleks MNC Tower, Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, pangsa pasar properti masih sangat prospektif. “Kelangsungan bisnis properti tahun 2015 kami yakini sangat baik. Kami harapkan, kredit pemilikan properti di tahun ini dapat tumbuh lebih dari 90%,” ujarnya. Benny menyampaikan, ratarata bunga KPR saat ini berkisar 13%. Melalui kerja sama dengan ERA Indonesia, bunga KPR dari MNC Bank akan lebih kompetitif, yakni 10-12% per tahun.
“Oleh sebab itu, kerja sama dengan ERA Indonesia kita harapkan membantu pencapaian target KPR kami tahun ini,” ujarnya. MNC Bank menawarkan kredit pemilikan properti untuk berbagai tipe agunan, baik rumah tinggal, apartemen, ruko dan jenis properti lain. “Pilihan angsuran kredit sangat fleksibel dengan jangka waktu 25 tahun dan suku bunga kompetitif,” katanya.
Adapun, kualitas penyaluran KPR MNC Bank yang masih bagus terbukti dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan /NPL) KPR MNC yang berkisar 2%. “Ini akan kami upayakan supaya bisa turun kembali,” tegasnya. Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan, kerja sama dengan MNC Bank dapat memperkuat posisi ERA Indonesia sebagai The Progressive Broker 2014. “Diharapkan, kerja sama ini dapat memberikan pilihan beragam untuk pembeli properti,” sebutnya.
Dia mengatakan, pihaknya tahun lalu mencatatkan penjualan properti mencapai Rp14 triliun dan tahun ini bisa mencapai Rp18 triliun. Bisnis ini sangat bagus bagi bank karena gap yang tinggi antara pendapatan dan harga properti. Sehingga, wajar apabila produk KPR sangat dibutuhkan untuk penjualan yang lebih cepat. “Kami punya 5.000 agen yang siap diberdayakan dan mereka butuh bank untuk melayani klien dengan cepat serta bunga yang kompetitif,” tuturnya.
Kinerja Kuartal I/2015
MNC Bank berhasil mencatatkan laba bersih Rp2,1 miliar sepanjang kuartal I/2015. Perolehan laba perseroan ini jauh signifikan dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang merugi Rp14,6 miliar. Direktur Utama MNC Bank Benny Purnomo mengatakan, strategi yang dipilih dan dukungan MNC Group telah memberikan hasil positif.
Model bisnis perseroan membawa laba komprehensif sebesar Rp64 miliar di tiga bulan pertama tahun ini atau naik dari Rp2,7 miliar di awal tahun lalu. “Total aset juga terlihat naik 26% dari Rp7,9 triliun menjadi Rp10 triliun di kuartal pertama tahun ini. Sementara, rasio kecukupan modal atau CAR sudah berada di level 16,2%,” paparnya.
Dia mengungkapkan, laba perseroan berhasil bangkit karena kinerja positif penyaluran kredit di kuartal pertama yang mencapai Rp6,1 triliun. Angka ini tumbuh 13% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun. Kinerja kredit juga diimbangi dengan dana pihak ketiga atau DPK yang tumbuh 26%, menjadi Rp8,2 triliun, dari sebelumnya Rp6,5 triliun di tahun lalu.
“Kami mengubah cara berpikir dan kerja karyawan. Ke depan kami ingin terus perkuat segmen konsumer retail dan UKM dengan mengembangkan infrastruktur,” ujarnya.
Hafid fuad
(ars)