Menteri Rini Tepis Privatisasi Empat BUMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah wacana yang menyebutkan dirinya akan melakukan privatisasi (denasionalisasi) alias menjual empat BUMN, seperti yang dilontarkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan pemerintah berencana melakukan privatisasi empat BUMN atas informasi dari DPR RI. Keempat BUMN tersebut, yakni Jasa Marga, Aneka Tambang (Antam), Waskita Karya, dan Adhi karya.
"Siapa yang mau ngejual (BUMN). Saya rasa ada salah pengertian," tuturnya di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu Kementerian BUMN memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk setidaknya tiga perusahaan pelat merah yang telah go public alias melantai di bursa. Ke tiga perusahaan tersebut adalah Antam, Waskita Karya, dan Adhi Karya.
PMN yang didapatkan perusahaan BUMN go public tersebut sedianya dimaksudkan untuk mendorong pengembangan kinerja perseroan. Misalnya, Antam dimaksudkan untuk upaya hilirisasi, sementara Waskita Karya dan Adhi Karya dimaksudkan untuk pembangunan infrastruktur.
"Nah, karena mereka sudah merupakan perusahaan publik, kalau kita mau menyertakan modal negara, itu harus melalui pasar modal. Dikeluarkan saham baru yang kemudian diambil oleh pemegang saham," imbuhnya.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini memastikan, PMN yang digelontorkan untuk ke tiga perusahaan tersebut tidak akan membuat kepemilikan negara atas saham perseroan menjadi berkurang, yaitu sekitar 60%. Bahkan kepemilikan negara kemungkinan besar akan bertambah.
"Itu dasarnya. Jadi ada salah pengertian. Pikirnya apa yang mau dijual. Justru dengan kita meminta penyertaan modal dan melakukan right issue supaya kepemilikan negara tetap jumlah kepemilikannya, apakah itu 60%, atau 65% ataupun lebih bertambah besar," tandas dia.
(Baca: Prabowo Ungkap Empat BUMN Bakal Diprivatisasi)
Seperti diketahui, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan pemerintah berencana melakukan privatisasi empat BUMN atas informasi dari DPR RI. Keempat BUMN tersebut, yakni Jasa Marga, Aneka Tambang (Antam), Waskita Karya, dan Adhi karya.
"Siapa yang mau ngejual (BUMN). Saya rasa ada salah pengertian," tuturnya di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu Kementerian BUMN memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk setidaknya tiga perusahaan pelat merah yang telah go public alias melantai di bursa. Ke tiga perusahaan tersebut adalah Antam, Waskita Karya, dan Adhi Karya.
PMN yang didapatkan perusahaan BUMN go public tersebut sedianya dimaksudkan untuk mendorong pengembangan kinerja perseroan. Misalnya, Antam dimaksudkan untuk upaya hilirisasi, sementara Waskita Karya dan Adhi Karya dimaksudkan untuk pembangunan infrastruktur.
"Nah, karena mereka sudah merupakan perusahaan publik, kalau kita mau menyertakan modal negara, itu harus melalui pasar modal. Dikeluarkan saham baru yang kemudian diambil oleh pemegang saham," imbuhnya.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini memastikan, PMN yang digelontorkan untuk ke tiga perusahaan tersebut tidak akan membuat kepemilikan negara atas saham perseroan menjadi berkurang, yaitu sekitar 60%. Bahkan kepemilikan negara kemungkinan besar akan bertambah.
"Itu dasarnya. Jadi ada salah pengertian. Pikirnya apa yang mau dijual. Justru dengan kita meminta penyertaan modal dan melakukan right issue supaya kepemilikan negara tetap jumlah kepemilikannya, apakah itu 60%, atau 65% ataupun lebih bertambah besar," tandas dia.
(Baca: Prabowo Ungkap Empat BUMN Bakal Diprivatisasi)
(izz)